JAKARTA-LH: Penomena baru terjadi untuk Pilkada tahun ini. Pertama, Pilkada tahun ini akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia baik itu untuk Pilgub, Pilbup, maupun Pilwalkot. Kedua, yang lebih fenomel lagi adalah adanya trending baru khususnya di Pilgub Jakarta, dimana adanya gerakan coblos semua Paslon (3 Paslon) yang dilakukan oleh simpatisan panatik Anies Baswedan yang gagal ikut sebagai calon.
Gagalnya Anies sebagai calon Gubernur Jakarta, dituding para pengikut panatiknya sebagai upaya penjegalan yang dilakukan kelompok tertentu. Hampir semua survey menempatkan Mantan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu menempati posisi teratas. Namun sayang seribu sayang, Mantan Rektor Universitas Paramadina itu harus kandas karena tak mendapatkan perahu untuk berlayar menuju Jakarta 1.
Setelah 3 Parpol pengusungnya pada Pilpres 2024 (PKS, PKB, dan Nasdem) semua masuk Koalisi Partai (KIM Plus), di Injury Time tiba-tiba PDIP pasca putusan MK Putusan MK Nomor: 60/ PUU-XXII/ 2024 yang menentukan batas minimal 7,5 % untuk Jakarta memberikan peluang kembali kepada pencalonan Anies Baswedan. Tapi akhirnya kandas setelah DPP PDIP memutuskan untuk mengusung Pramono Anung – Rano Karno.
Gerakan Coblos 3 Paslon di Jakarta, diduga kuat sebagai gerakan kekesalan dan kekecewaan rakyat Jakarta khususnya pendukung Anies karena merasa tokoh idolanya dizolimi dengan berbagai cara penjegalan.
Atas fenomena ini, Anies Rasyid Baswedan memberikan komentarnya. ” Ini semua adalah ungkapan, rasa, pikiran atas kondisi yang sekarang terjadi. Jadi kita hormati itu, kita hargai sebagai bagian dari kebebasan berekspresi ” pungkas Anies menjawab pertanyaan para wartawan usai menjadi narasumber diskusi yang digelar di Wisma Kagama UGM Yogyakarta (Senin, 09/09/2024) yang lalu.
Gerakan mencoblos tiga pasangan calon pada Pilkada Jakarta, lanjut Anies, merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari sepenuhnya. “Sebenarnya semua adalah hak konstitusi. Jadi kita hormati, kita hargai setiap pilihan ” tandasnya.
Gerakan mencoblos tiga pasangan calon Pilkada Jakarta 2024 diduga kuat muncul akibat sejumlah orang menilai kandidat Pilkada Jakarta yang ada tidak mewakili aspirasi warga Jakarta.
Sebagaimana diketahui bahwa Pilkada Jakarta 2024 sesuai hasil pengumuman KPUD Jakarta akan diikuti oleh Tiga Paslon gubernur dan wakil gubernur yakni:
1. Pasangan Pramono Anung – Rano Karno diusung PDI Perjuangan dan didukung Partai Hanura;
2. Paslon Ridwan Kamil-Suswono diusung dan didukung belasan partai politik yaitu Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, Nasdem, PSI, PKB, Gelora, Prima, PKN Perindo, PAN, PPP, dan Garuda; dan
3. Paslon Independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
(Dessy)