657 views

Ratusan Warga 4 Kecamatan Duduki Akses Menuju Gerbang Tol Asahan Sebagai Protes Tidak Kunjung Diperbaikinya Jalan Provinsi

” Kami Masyarakat Empat Kecamatan; Pulo Banding, Tinggi Raja, Setia Janji, Buntu Pane. Sejak tahun 1991 jalan ini tak pernah diperbaiki. Pemerintah sanggup bangun jalan tol tapi biarkan masyarakat menderita ” pungkas salah satu Orator Poniman dengan suara lantang (12/09/2024).

 

LIPUTANHUKUM.COM: Ratusan Warga yang terdiri dari 4 Kecamatan (Pulo Banding, Tinggi Raja, Setia Janji, Buntu Pane) Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara melakukan Aksi jalan kaki dan menutup akses jalan (Asahan-Simalungun) menuju Gerbang Tol Asahan pada Kamis (12/09/2024).

Aksi yang dilakukan sejak Pagi Pukul 09.45 WIB ini,  sebagai bentuk protes keras mereka atas rusaknya jalan Kelas Provinsi ini, padahal janji dari Pemerintah untuk perbaikan sudah berkali-kali jauh sebelum Jalan Tol digunakan.

Tampak Para Warga dari 4 Kecamatan itu pagi-pagi sudah berjalan kaki dari rumah masing-masing dan berkumpul di Simpang Gedangan, Kecamatan Pulo Banding, Kabupaten Asahan tepatnya di jalan lintas Asahan menuju Pematang Siantar – Simalungun atau sekitar 1 kilometer sebelum Herbang  Tol Kisaran.

Para peserta aksi ini membawa beragam poster, spanduk dan mobil pengerah massa. Kelompok aksi masyarakat ini datang kompak dengan memakai pakaian serba hitam. ” Kami masyarakat Empat Kecamatan Pulo Banding, Tinggi Raja, Setia Janji, Buntu Pane. Sejak tahun 1991 jalan ini tak pernah diperbaiki. Pemerintah sanggup bangun jalan tol tapi biarkan masyarakat menderita ” pungkas salah satu Orator Poniman dengan suara lantang (12/09/2024).

Menurut Orator Poniman, bahwa janji perbaikan jalan yang berstatus milik provinsi ini, sudah digaungkan setahun yang lalu. ” Bahkan terakhir hingga bulan Juni 2024 lalu namun tak pernah terealisasi ” tandasnya.

” Jangan harapkan kami pakai hak suara di Pemilu November nanti kalau jalan ini belum dibangun ” teriak peserta aksi lainnya.

Peserta Aksi meminta agar ada perwakilan dari Pemerintah minimal Bupati atau wakilnya yang harus menemui mereka. ” Kalau tidak kami akan bertahan terus disini dan akan terus memblokir jalan ini ” teriak mereka beramai-ramai.

Tidak hanya sampai disitu, Peserta Aksi melanjutkan aksinya bergerak menuju pintu masuk Gerbang Tol Kisaran. Mereka bertahan dengan duduk di badan jalan aspal. Akibatnya, akses jalan, baik di jalan umum maupun dalam tol, mengalami kemacetan.

Untunglah, satu jam kemudian Wakil Bupati Asahan Taufik ZA Siregar didampingi Asisten II Pemerintahan Ir OKtoni menemui Peserta Aksi.

Didepan Massa Wakil Bupati Asahan itu menyampaikan bahwa perbaikan jalan akan dilanjutkan pada bulan Oktober sepanjang 2 kilometer. ” Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Bina Marga. Saya berjanji, jika jalan tersebut tidak diperbaiki pada bulan Oktober, saya akan ikut bersama masyarakat untuk berunjuk rasa ke provinsi ” ujar ZA Siregar lantang.

Padahal, beberapa saat sebelumnya Pejabat Pemkab Asahan  yakni Camat Kecamatan Pulo Bandring Bambang Sujarwo dan Kabag Pembangunan Pemkab Asahan Haris Muda Rambe sudah datang dan berusaha menyerap aspirasi warga yang demo namun ditolak peserta aksi. (Rd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.