LUBUKLINGGAU-LH: Terkait Adanya keluhan masyarakat anaknya yang bersekolah di salah satu pondok pesantren di lubuklinggau, wali siswa menceritakan hal tersebut kepada Jamaluddin selaku pemerhati peduli pendidikan di Lubuklinggau dan Musi Rawas.
Yang mana sudah ditayangkan pada media beberapa hari yang lalu yang salah satu di ungkapkan oleh, Ahmad Jamaludin di media online yang mengecam keras atas adanya tindakan yang diduga dilakukan oleh salah satu pesantren di Kota Lubuklinggau. Seperti yang terjadi di Pesantren Mazroillah yang diduga meperkerjakan siswa siswi untuk meminta sumbangan dalam rangka merayakan acara peringatan Maulid Nabi SAW tahun 2022.
Dari beredarnya berita tersebut, Pengurus Pesantren Mazroillah Ustad , Ag M. H. Moch. Atiq Fahmi LC menyampaikan bahwa kegiatan mempekerjakan santri dan santriwati itu sebagian untuk melatih pertanggung jawaban terhadap dirinya. Ditegaskannya, ” adapun hal yang dilaksanakan itu bukan meminta-minta, itu kami mengajak bagi yang mau. Kalau mengenai apa yang ada di berita itu tidak masalah karena yang dilaksanakan itu bukan untuk kepentingan pribadi tapi untuk kepentingan umat beragama dan saya yakin semua yang kami lakukan itu tidak keluar dari syariah “ ungkapnya (Minggu, 30/10/2022).
Sempat dikatakannya lagi ” dan semua itu terjadi bukan hanya di pesantren saja. Tapi di setiap kampung-kampung juga melakukan hal yang sama karena itu untuk agama bukan untuk pribadi kalau seandainya apa yang dilakukan itu untuk pribadi mungkin bisa dikatakan pengemis atau melakukan eksplorasi “ tuturnya.
Lebih lanjut Ustadz Atiq Fahmi menyampaikan, ” Biarkan lah apa yang dilakukan dan dibilang terhadap pesantren kami. Karena semua itu mungkin itu akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah. Bahkan banyak kegiatan-kegiatan pengemis yang yang dilakukan oleh oknum-oknum mengataskan lembaga datang kepada kepala Kepala Dinas dan Instansi-Instansi untuk mendapatkan uang demi untuk kepentingan pribadi mereka “ tutupnya. (Andika Saputra)