YOGYAKARTA-LH: Perburuan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kasus dugaan suap Komisioner KPU Kader PDI-P Harun Masiku sampai detik ini belum membuahkan hasil. Namun ada harpan baru untuk dapat menangkap buronan kakap ini dengan system baru yang dikenal dengan sistem integrasi I-24/7. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Hubungan International (Divhubinter) Polri Irjen Pol Krishna Murti di Hotel El Royal Yogyakarta pada Kamis (27/10/2020). ” Itu adalah sistem yang menyala terus selama 24 jam tujuh hari selama dalam seminggu ” pungkas Krishna.
Menurut Kadivhubinter Mabes Polri itu, Para Anggota Kepolisian yang tergabung di Interpol Polri baru saja menuntaskan program pelatihan sebagai Operator Sistem Integrasi I-24/7. Sistem integrasi inilah yang nantinya dijadikan sebagai perangkat pelacak pelaku kejahatan melalui teknologi pengenalan wajah termasuk buat Buronan KPK Harun Masiku.
Tujuan utama dari program ini, lanjut Krishna, untuk memperkecil celah para pelaku kejahatan Lintas Negara dengan memperkuat pengamanan. Menurutnya, bukan tidak mungkin perburuan sosok Harun Masiku yang masuk ke dalam daftar red notice oleh Interpol dapat dilakukan lebih optimal. Para pelaku kejahatan bakal sulit mengelabui teknologi pengenal wajah ini, sekalipun mereka telah mengganti paspor maupun mengubah tampilan wajah. ” Kalau sistem masuk di kami, dilacak kalau dia (Harun Masiku) melintas, datanya wajahnya dikenali biometri insyallah akan mengoptimalkan ” papar Irjen Krishna Murti.
Masih menurut Krishna Murti, bahwa Sistem ini bekerja berdasarkan pangkalan data kepolisian dan Kemenkumham RI serta terhubung ke sekretariat pada 190 negara yang tergabung dalam interpol. Sistem ini memberikan peringatan kepada operator lewat pengawasan pintu perlintasan negara terhadap ancaman langsung atau baru sebatas rencana kejahatan.
” Sistem yang dibangun imigrasi ini sedang menjadi penjajakan dengan sistem kami, sehingga kami bisa mengenali dan mendeteksi pelaku kejahatan ini hanya dari wajah. Dulu kan harus cocokan ini dan itu. Sekarang cocokan wajah saja cukup. Dalam satu detik nanti data-data itu akan muncul. Jadi tidak perlu pencocokan lagi ” tandas Krishna. (Bintang/Red)