584 views

Ketua MPR Minta Pemerintah Tumpas Habis KKB Papua, Apa Respon Pemerintah ?

JAKARTA-LH: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo mendorong sekaligus memintah Pemerintah segera menumpas habis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Menurut Ketua MPR-RI itu, sudah saatnya Pemerintah mengerahkan Prajurit di seluruh matra TNI dan Polri mulai dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, hingga Brigade Mobil (Brimob). ” Sekali lagi saya tegaskan, sikat habis (KKB di Papua), urusan HAM kita bicarakan kemudian, jangan ragu bertindak hanya karena persoalan HAM. Utamakan keselamatan rakyat Indonesia ” pungkas Bamsoet panggilan akrab Bambang Soesatyo di Jakarta sebagai reaksi atas peristiwa terbaru pembakaran Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua (Minggu, 19/09/2021).

Lebih lanjut Bamsoet menegaskan, bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) sudah mengakui tindakan tersebut adalah bagian dari aksi mereka. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi TNI-Polri untuk tidak segera menumpas habis para teroris biadab kelompok kriminal bersenjata di Papua. ” Kemana suaranya para aktivis HAM dan aktivis perempuan? Kenapa ketika saudara sebangsanya di bunuh dan diperkosa secara brutal, mereka diam? Namun ketika aparat negara menumpas para pelaku (KKB di Papua), mereka teriak soal HAM? ” tandas Bamsoet dengan nada tanya.

Dengan alasan dan pertimbangan tersebut, Bamsoet meminta pemerintah menurunkan kekuatan empat matra terbaik, selain Brimob Polri, yaitu Gultor Kopassus, Raiders, Bravo, dan Denjaka. Menurut dia, pemerintah perlu memberikan waktu secepatnya kepada pasukan terbaik tersebut untuk menumpas teroris KKB di Papua. ” Sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki. Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap teroris KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa ” tegasnya.

Masih menurut Ketua MPR-RI tersebut, sudah terlalu banyak keresahan yang dilakukan teroris KKB di Papua, korbannya dari masyarakat biasa, TNI-Polri, hingga sudah menyasar tenaga kesehatan. Bamsoet memberikan contoh lainnya, dimana “ Pada 8 April 2021 teroris KKB di Kabupaten Puncak menembak mati Seorang Guru bernama Oktavianus Rayo dan juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak. Lalu pada 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen kembali ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak. Disusul tewasnya seorang pengemudi ojek bernama Udin akibat ditembak di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak oleh KKB pada tanggal 14 April 2021 ” papar Bamsoet.

Contoh peristiwa lainnya, lanjut Bamsoet, “ pada 15 April 2021, KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom, bahkan Kepala BIN Daerah Papua Brigjen TNI Putu I Gusti Putu Danny Nugraha turut menjadi korban kebiadaban akibat ditembak oleh teroris KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua “ ujar Ketua MPR-RI itu.

Tanggapan Pemerintah Atas Permintaan Ketua MPR-RI itu

Menanggapi permintaan Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo tersebut, Pemerintah RI melalui Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan bahwa Aparat Gabungan TNI-Polri telah melakukan tindakan terukur dalam mengatasi KKB di Papua. ” Kami bersama Polri dan TNI sudah mengolah semua usulan dan melakukan langkah-langkah secara terukur ” ujar Mahfud dalam Pesan Tertulisnya (Senin (20/09/2021).

Menurut Menko Polhukam terebut, masukan dari Ketua MPR Bamsoet penting untuk didengarkan baik oleh Pemerintah maupun Masyarakat. Sebab, Bamsoet merupakan salah satu orang yang lantang menyuarakan agar KKB dikategorikan sebagai kelompok teroris. ” Pak Bamsoet juga yang lantang menyuarakan agar kita mengkategorikan KKB di Papua sebagai kelompok teroris ” ujar Mahfud MD.

Oleh Karena itu, Mahfud MD meminta agar semua pihak mendukung strategi yang diambil TNI dan Polri dalam menangani masalah di Papua. ” Mohon dukungan semua pihak untuk pilihan strategi dan taktik dilakukan TNI dan POLRI untuk NKRI ” pintanya. (Rz/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.