RANTAUPRAPAT-LH: Pada saat itu (Jumat Malam, 14/02/2020-Red), sehubungan dengan datangnya hari perayaan VALENTINE DAY yang dirayakan setiap Tanggal 14 Februari di Seluruh Penjuru Dunia khususnya oleh Oknum Muda-Mudi tidak terkecuali di Labuhanbatu Sumatera Utara. Sayangnya, sering kali Momen ini disalah-artikan dan disalahgunakan oleh Sebahagian Oknum Para Kaula Muda.
Setiap datangnya Hari Kasih Sayang ini, diduga sering dimanfaatkan mereka “Khususnya Oknum Kaula Muda” untuk melakukan sesuatu yang dilarang oleh Hukum Agama maupun Hukum Negara seperti Perzinahan, Minuman Keras, Sex-Party dan Kegiatan Terlarang Lainnya. Lagi-lagi, tidak terkecuali di Wilayah Hukum Labuhanbatu.
Biasanya, lokasi-lokasi yang digandrungi oleh Oknum Muda-Mudi ini untuk merayakan “Illegal” Valentine Day itu diduga kuat adalah Tempat-Tempat Hiburan Malam seperti Café, Spa, Kos-Kosan Eksklusive, Fub, Spa dan lain sebagainya yang umumnya juga menyediakan Minuman-Minuman Keras (Beralkohol). Bahakan tidak jarang juga dijadikan tempat berpesta Narkoba.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi penyalahgunaan tempat-tempat hiburan malam ini oleh kelompok “Oknum Muda-Mudi” Komunitas “Illegal” Valentine Day, maka Ormas Kumpulan Pemuda Akhir Zaman (KUPAZ) dan Front Pembela Islam (FPI) Labuhanbatu melakukan Gerakan Amar Mahruf Nahi Munkar berupa “Aksi Turun Kelapangan” ke tempat-tempat yang diduga sering dijadikan tempat “Illegal” Valentine Day itu (Jum’at Malam, 14/02/2020-Red) yang lalu.
Nah, yang masih menyisakan Tanda Tanya adalah dimana pada saat berlangsungnya Aksi Bersama Turun Kelapangan ini ditemukan keanehan dan kejanggalan di Tempat-Tempat Lokasi yang menjadi Target atau Sasaran (Tempat Hiburan Malam dll-Red) yakni semuanya tiba-tiba tutup dan serentak menjelang detik-detik Aksi Turun Lapangan dimulai (Jum’at Malam-Pukul 22.00 WIB, 14/02/2020-Red). Situasi ini membuat Aktivis dari Kedua Ormas ini bingung, heran, dan bertanya-tanya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua KUPAZ Ustad Tengku Alfan kepada LH (Sabtu, 15/02/2020-Red). “ Saat kita mendatangi lokasi-lokasi yang sudah kita jadikan sasaran tiba-tiba semuanya tutup. Mulai dari Café, Spa, Kos-kosan Eksklusive, dan tempat-tempat lain yang sudah menjadi target kita karena selama ini sudah terindikasi, semuanya tiba-tiba tutup. Aneh bin ajaib “ pungkas Ketua KUPAZ Labuhanbatu itu melalui Telephone Selularnya (Sabtu, 15/02/2020-Red).
“ Padahal, sebelum kita turun ke lapangan, menurut informasi dari Tim Kita di lapangan hanya beberapa saat sebelumnya, bahwa Cafe di sekitaran Tugu Juang 45 masih buka dan musik-musik masih ramai di sana. Masih banyak Para Mucikari dan Orang Mabu-mabukan di sana. Tapi begitu kami samapi sudah kosong dan sudah tutup semuanya. Disitu berserakan Botol-botol minuman keras, lengkap semuanya foto-fotonya Abangku, nanti kami kirimkan “ ujar Tengku Alfan.
Ketika ditanya pendapatnya mengapa kejadian ‘tiba-tiba tutup semua’ itu terjadi ? Apakah ada kebocoran informasi dan atau ada yang mengkondisikan dan atau ada hal lainnya ? “ Jadi kami tidak bisa juga menjawabnya secara hitam putih. Namun saya coba menceritakan kronologisnya aja. Awalnya kami mengajukan Surat Permohonan kepada Pihak Kepolisian dan lain sebagainya itu untuk ikut bergabung dengan Gerakan Aksi Pekat ini. Penyakit Masyarakat ini. Namun dalam perjalanan, setelah kita berkumpul dan berangkat dari Masjid Agung (Rantauprapat-Red), saat kita mendatangi lokasi-lokasi yang sudah kita jadikan sasaran, anehnya semua yang didatangi tutup. Aneh ya Bang ya. Yang gak pernah tutup seperti Grand Spa, seperti kos-kosan (Eksklusive-Red), seperti yang di Tugu Juang. Yang lebih anehnya lagi, di Tugu Juang 45 itu bisa sepi, yang ada hanya Botol-botol Miras yang berserakan “ kisah Tengku Alfan yang juga berprofesi sebagai Ustadz itu.
Kemudian Sang Ustadz Tengku melanjutkan ceritanya tentang kejadian malam itu. “ Yang terakhir, ditengah-tengah botol yang berserakan, kita menemukan Botol Minuman yang alkoholnya berdosis tinggi 43 %. Jadi itu saja sih Bang, Intinya yang mau saya ambilkan intisari pada waktu itu, ini terkesan seakan-akan diduga ada orang di belakangnya yang memberitahukan dan atau sebelum aksi ini sudah diberitahukan atau sudah bocor bahasanya. Jadi saat kita adakan gerakan , tutuplah. Terkesan ada yang terselubung. Itu aja sih Bang “ ungkap Ketua KUPAZ itu.
“ Jadi harapan kita, ini harus benar-benar lah Pihak Pemerintahan mampu menindaklanjuti ini. Bahwa ini sesungguhnya dapat merusak moral generasi muda dan masyarakat luas semuanya “ kata Ustad Tengku Alfan sekaligus sebagai Clossing Statement-nya.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kasat Intel Polres Labuhanbatu AKP Edi Hutauruk melalui Phonesell-nya , menjelaskan “ waduh Saya pas izin pula, permisi di luar kota. Kulihat sekilas itu hanya apa, katanya tidak boleh swiping sendiri makanya polisi ikut didalamnya sifatnya mendampingi, begitu. Begitu sebetulnya itu. hasilnya gak teruarai disitu. Coba dihubungi humas, mungkin yang lebih jelas “ jelas Kasat Intel itu (15/02/2020-Red).
Ketika dikonfirmasi dan atau diklarifikasi lebih lanjut terkait dugaan Ketua KOPAZ Labuhanbatu bahwa sepertinya ada yang mengkondisikan sehingga pada saat Aksi Turun Kelapangan itu tiba di sasaran, semuanya Tempat Hiburan Malam tutup. “ Kalau dikondisikan, saya pikir gak ada pun itu, biasanya Patroli Anggota ya kan ! Mana mungkin begini, gara-gara mau nanti malam ada kegiatan misalnya tidak boleh Razia. Kan gak mungkin juga. Kena lah Anggota yang bersangkutan ya kan. Misalnya Babin, Babinkamtibmas yang punya wilayah, dia kan tetap monitor wilayah tugasnya. Mungkin dia sampaikan. Contoh lain sebagai perbandingan, misalnya ada yang ditangkap tempat permainan judi, kira-kira tutup gak pemain-pemain di tempat lainnya “ jawab Kasat Intel Polres Labuhanbatu memberikan perumpamaan-perumpamaan agar tidak terjadi informasi yang tidak faktual dan atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Aksi Bersama ini dimulai Pukul 22.00 – 22.30 WIB – Selesai (Jumat Malam, 14/02/2020-Red). Pihak-pihak lain yang turut dalam aksi itu selain KUPAZ dan FPI adalah Pihak Aparat Kepolisian yang fungsi utamanya mengamankan agar jangan sampai terjadi hal-hal yang melanggar hukum seperti anarkis dan main hakim sendiri. (Afdillah/Red)