KENDARI-LH: Acara Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Claro, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara yang dibuka hari ini (Selasa, 11/02/2020-Red) sempat diwarnai kericuhan. Diduga kericuhan bermula saat sejumlah massa mendesak panitia menutup pendaftaran peserta kongres. Aksi saling lempar kursi dan adu mulut sempat terjadi sampil diselingi teriakan-teriakan pada saat membahas Tata Tertib (Tatib).
Melihat kejadian ini, tampak Ketum PAN Zulkifli Hasan langsung berdiri untuk menenangkan Peserta Kongres. ” Saudaraku, Zulhas di sini. Saudaraku, saudaraku, duduk di kursi masing-masing,” pungkas Zulhas panggilan akrab Zulkifli Hasan (11/02/2020-Red). ” Lempar-lempar setop, cukup, cukup. Ambil tempat duduk masing-masing “ pinta Zulhas untuk menenangkan situasi.
Akhirnya situasi dapat terkendali setelah Pihak Aparat Kepolisian dan Satgas PAN turun tangan mengamankan situasi ricuh. Akhirnya, Kongres tetap berjalan setelah sempat diskors. Tampak hadir Pendiri sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Prof Amin Rais pada Acara ini. Selain Amin Rais, hadir juga Mantan Ketum PAN Hatta Rajasa serta Petinggi Partai berlambang Matahari itu.
Akibat kericuhan ini, puluhan orang mengalami luka-luka dan di rawat di sebuah ruangan di Hotel Claro tempat Kongres diselenggarakan. Diduga kuat gesekan ini terjadi akibat kesalahpahaman antar kubu yang akan ikut bertarung memperebutkan Ketua Umum.
Menurut Versi Kubu Mulfachri Harahap melalui Ketua DPW PAN Sulawesi Barat Asri Anas mengklaim ada sebanyak 30 ORANG Peserta Kongres yang merupakan pendukung Mulfachri Harahap, diserang sekelompok orang di ruang sidang utama Kongres PAN, di Ballroom Hotel Claro Kendari. Asri Anas mengatakan 30 orang tersebut sedang dalam perawatan untuk penyembuhan di sebuah ruangan di Hotel Claro, Kendari. ” Setelah skorsing dicabut, kami masuk lalu kami diserbu. Ada sekitar 50 orang yang menyerbu melalui tangga belakang lalu ke atas ” pungkas Asri Anas di Hotel Claro, Kendari (Selasa, (11/022020-Red).
Masih menurut Asri Anas bahwa 30 Orang yang terluka itu kebanyakan mengalami luka di bagian kepala, terkena lemparan kursi hingga berdarah. Namun, Asri enggan menyebut nama-nama orang yang terluka tersebut. ” Kami meminta ada verifikasi Peserta Kongres yang sudah jadi keputusan SC namun mereka tidak mau keluar dari ruangan. Begitu kondisinya,” papar Asri yang juga sebagai Koordinator Konsolidasi Lapangan Tim Pemenangan Mulfachri-Hanafi itu.
Sampai berita ini ditayangkan, baik Ketua Panitia maupun Pihak Terkait lainnya belum dapat terkonfirmasi apa penyebab secara pasti kericuhan ini terjadi. (Hendri W./Red)