LUBUKLINGGAU-LH: Pagi ini, (Sabtu, Pukul 06:00 WIB, 01/02/2020-Red), Kota Lubuklinggau telah dihebokan oleh sebuah Mobil Toyota Rush Warna Hitam yang terjerambab ke dalam Drainase yang sedang diperbaiki oleh Pemerintah. Awalnya, Pukul 05:00 Subuh tadi ada anggota Satlantas Polres Lubuklinggau yang sedang melewati Jalan Yos Sudarso namun setelah sampai di Water Vank tepatnya di seberang Hotel Bursa memergoki sebuah mobil yang terperosok kedalam galian Drainase yang sedang diperbaiki tersebut, anggota Satlantas tersebut langsung kerkoordinasi dengan komandannya, tidak lama kemudian Satlantas Polres Kota Lubuklinggau yang di pimpin langsung oleh Letda Dedi langsung turun kelapangan untuk mengendalikan situasi di TKP agar tidak terjadi kemacetan.
Saat Liputan Hukum sampai di TKP dan melakukan konfirmasi langsung dengan Letda Dedi (Sabtu, 01/02/2020-Red) pukul 07:30 WIB, mengatakan:” Pada awalnya tidak ada laporan dari siapapun baik dari masyarakat apalagi dari pemiliknya. Setelah sampai di TKP, kami langsung olah TKP, karena pemilik atau pengendara mobil tidak ada, saya langsung membuat tim, ada yang menghubungi pihak Rumah Sakit, ada yang cari tau keberadaan pemilik mobil dan ada yang mengumpulkan informasi dari masyarakat disekitar sini. Akhirnya kami mendapatkan informasi dari karyawan Indomart, kalau rombongan dalam mobil tersebut ada 4 orang. Sebelum terjadinya kecelakaan mereka makan makan dulu didepan indomart ini, kemudian setelah beberapa saat mereka pergi ke arah simpang lintas atau arah pusat kota Lubuklinggau. Sekitar pukul 03:00 WIB karyawan Indomart mendengar ada suara kecelakaan, setelah itu keluar untuk melihat ternyata itu adalah mobil yang sebelumnya makan makan di depan Indomart tadi. Mereka pun tidak mau berlama lama melihat mobil tersebut karena mereka sedang melaksanakan tugas juga yaitu menjaga indomart itu,” jelas Dedi.
Saat dikonfirmasi penyebab kecelakaan, Dedi mengatakan:” Sementara ini belum bisa disimpulkan, karena pengemudi belum ditemukan, namun yang jelas mereka lalai (mengantuk ) mengemudikan kendaraan sehingga mengakibatkan kecelakaan. Apakah ada unsur lain penyebab kecelakaan seperti dalam keadaan mabuk, kalau masalah itu saya belum bisa mengatakannya, nanti kami akan berkordinasi dengan bagian Reskrim Polres Lubuklinggau, untuk pengembangan kasus ini, ketika ditanyakan tentang pengaman lokasi proyek, Dedi menjelaskan kalau dilihat disini ada tanda batas pengamannya namun mungkin tidak begitu jelas, seperti garis polisi saja,” Ungkap Dedi.
Ditempat yang sama seorang warga HSY yang sedang melihat di TKP saat dimintai keterangan tentang pelaksanaan Proyek Drainase ini tentang batas pengaman proyek, menuturkan pihak pemborong ini agak lalai untuk membuat batas pengaman Proyek, mereka hanya memasak plastik kuning itu saja, coba kalau di pasang seperti pagar mungkin itu lebih baik, dan masyarakat bisa kelihatan, apalagi malam ini hujan terus. Baik pengendara sepeda motor atau mobil akan susah untuk melihat tepi jalan yang sedang dibongkar pemborong. “ Saya berharap dengan kejadian ini Pemerintah Kota bisa menegur pihak Pemborong untuk memasang pagar darurat disetiap lokasi yang dibongkar,” mengakhiri bincangnya denga Liputan Hukum. (Iqbal/Red)