JAKARTA-LH: Aksi Pro dan Kontra Gubernur DKI Anies Baswedan yang digelar bersamaan hampir bentrok, untung Pihak Aparat Kepolisian Sigap menanganinya sehingga tidak menjalar dan membesar. Pihak yang Pro-Anies ditempatkan di dalam Kantor Gubernur (Balai Kota) dan sekitarnya sementara yang Kontra-Anies diarahkan di Patung Kuda.
Aksi yang dimulai Pukul 14.00 WIB ini, dilakukan oleh Dua Kelompok yang berbeda tujuan dan kepentingannya. Pihak yang Kontra menuntut Anies Baswedan mundur karena telah gagal mengatasi Banjir Jakarta yang terjadi Awal Januari Tahun Ini. Kelompok ini menuntut Anis mundur dan atau meminta DPRD Meng-Impechmen Anis dari Jabatan Sebagai Gubernur Ibu Kota RI itu.
Sementara itu, Kelompok Massa yang Pro-Anies menganggap bahwa di zaman kepemimpinan Anies-lah Jakarta justru banyak kemajuan dan kenyaman warga Jakarta dapat terpenuhi. Melihat kondisi yang semakin tegang, Pihak Kepolisian memisahkan Dua Kelompok Masa yang Pro-Kontra ini. Pihak yang Pro-Anies diminta untuk tetap di dalam Balai Kota sambil megikuti Acara mauled Nabi, sementara yang Kontra-Anies diarahakan ke Patung Kuda.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto yang ada di lapangan, langsung sigap mengantisipasi hal-hal yang bisa menimbulkan suasana Chaos sehingga langsung memisahkan Kedua Kelompok Massa yang melakukan Aksi. Adanya ketegangan antara kedua kelompok massa Pro dan Kontra. Menurutnya, kelompok Pro-Anies ditempatkan di dalam Balai Kota dan yang kontra di Patung Kuda. ” Massa yang ada di dalam itu adalah massa yang melakukan kegiatan maulid nabi yang diselenggarakan oleh pak Anies. Namun demikian, kami mengimbau penjaga supaya antara massa yang di dalam dan di luar ini tidak ketemu, kami sudah melakukan langkah-langkah dan Saya menjamin Massa Yang Kontra tidak akan masuk ke dalam, dan tidak akan melakukan tindakan-tindakan anarkis di depan balai kota,” pungkas Kapollres Jakarta Pusat itu saat berada di depan Balai Kota, Jalam Merdeka Selatan Jakarta Pusat (Selasa, 14/01/2020-Red).
Sekitar Pukul 14.15 WIB, sempat terjadi ketegangan yaitu disaat Massa yang Kontra-Anies yang menamakan dirinya Massa Abu Janda CS lewat dari depan Balai Kota. Melihat Massa Abu Janda ini dengan menggunakan Mobil-Komando teriak-teriak “Turunkan Anies”, Massa Pro-Anies yang menamakan dirinya Jawara dan Pengacara alias Bang Japar, mengejar Massa Abu Janda CS samba berteriak “ Hoi Massa bayaran, Orang Gila, Sini Lu kalau berani. Udah nompang masih belagu, cari nasi bungkus Lu “ teriak suara dari Massa Bang Japar yang sulit mendeteksinya sambil ada yang melempar botol (14/01/2020-Red).
Melihat situasi ini, lagi-lagi aparat kepolisian dengan sigap mencegahnya. “Jangan ada yang melempar botol, tolong. Tolong Pak Pak Ustaz tenangkan. Tolong, ” pinta Petugas kepolisian sambil memisahkan kedua kelompok massa. Akhirnya, Massa Kontra-Anies dikawal Pihak Aparat Kepolisian sampai ke Patung Kuda tempat berkumpulnya Massa Kontra Anies (Desy/Red)