RANTAUPRAPAT-LH: Tidak adanya kejelasan kasus 6 orang guru SMK Swasta Yayasan Pendidikan Pemda Labuhanbatu yang diduga diperlakukan sewenang-wenang oleh Aprianto,S.Pd.MM, baik dari pemerintah pusat hingga pemerintah Labuhanbatu, akhirnya Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Team Investigasi Penyelamatan Aset Negara Republik Indonesia.(LSM.TIPAN-RI) Labuhanbatu,berangkat ke Jakarta untuk menindak lanjutinya. Hal ini disebutkan Bernat Panjaitan,SH.M.Hum,Direktur LSM.TIPAN-RI Labuhanbatu, kepada LH.Kamis Pagi (06/12/2019-Red) di Bandara Kuala Namo saat hendak berangkat ke Jakarta.
“Kami sangat heran, apa ke 6 guru SMKS Pemda tersebut yang statusnya masih sah sebagai warga negara Republik Indonesia sudah kehilangan hak untuk diperlakukan sama dan adil dimuka hukum” Jelasnya.
Bernat Panjaitan,SH, menambahkan:” Kami akan menelusuri permasalahan ke 6 orang Guru ini ke Jakarta khususnya ke Kementerian Pendidikan dan kebudayaan,untuk mengklarifikasi tindak lanjut dugaan penyimpangan penggunaan dana bos di SMKS Pemda Tersebut. Kita harapkan dengan secara langsung ke Kemendikbud masalah ini, mudah-mudahan ada tindak lanjutnya, dan sebelum ada putusan hukum atas kasus ini kami tidak akan berhenti menyuarakannya,” Tambah Bernat.
Sementara itu Wardin Ketua FSPMI Labuhanbatu,saat dihubungi via telepon selularnya mengatakan:”Kasus ke 6 Guru SMKS Pemda ini sudah diklarifikasi juga ke Kementerian Tenaga Kerja di Jakarta pada Nopember yang baru lalu, dan Kementerian juga sudah menyurati Dinas Tenaga Kerja Labuhanbatu agar segera dilakukan pertemuanTripartit antara ke 6 Guru dengan Ketua Yayasan Pendidikan Pemda Labuhanbatu, dan Kami PC FSPMI bersama LSM TIPAN-RI pun sudah menyurati Kadisnaker Labuhanbatu, dan menemui langsung Tumpak Manik,SH Kabid Hubungan Industrial agar segera dilakukan pertemuan Tri Partit, tetapi jawabannya masih mau berkoordinasi dengan pihak Ketua Yayasan,” Jelas Wardin.
Terpisah Tumpak Manik.SH, Kabid HI Ketika dikonfirmasi LH lewat WhatsApp (WA) nya, tidak ada memberikan jawaban meski tanda cek lis sudah berwarna biru. Sedangkan Darvin Siregar Kadisnaker Labuhanbatu saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, tidak ada respon karena telepon selularnya tidak aktif. (Anto Bangun/Red)