LUBUKLINGGAU-LH : Dalam Peringatan Puncak HUT PGRI ke-74 dan hari Guru Nasional pada hari Selasa (26/11/2019-Red) bertempat di Gedung Embun Semibar dihadiri oleh Ratusan Guru Honorer dan tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Lubuklinggau selaku Ketua PGRI Kota Lubuklinggau Erwin Sutanto, M.Pd menyampaikan bahwa Pendidikan di Lubuklinggau tergolong aman dan lancar. Baik dalam hal kegiatan belajar mengajar maupun dalam hal kesejahteraan tenaga pendidik. Termasuk “Insentif” guru Honorer. Untuk itu Erwin sangat mengharapkan SMA dan SMK tidak lagi di bawah kewenangan Propinsi melainkan kembali menjadi wewenang Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota yang dianggap sudah mampu mengatasi masalah pendidikan untuk mempermudah proses kepengurusan administrasi.
Lain halnya dengan Walikota Lubuklinggau H. SN. Prana Putra Sohe, dalam sambutannya tentang Lubuklinggau Metropolis dan Lubuklinggau Madani, tidak ada sedikitpun menyinggung ataupun menyentuh tentang Kesejahteraan Guru Honorer. Apalagi mengenai “Insentif Honorer” yang sudah dijanjikannya. Terlihat kekecewaan di wajah-wajah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang masih Honor. Di acara HUT PGRI yang di sangat meriah, diwarnai dengan rasa kecewa guru Honorer.
Beberapa guru Honorer yang minta namanya tidak disebutkan saat ditemui Tim LH mengatakan: “Kami guru Honorer merasa kecewa dengan Janji Insentif Honorer Walikota Lubuklinggau saat kampanye Pilkada dahulu. Jangankan mau naikkan menjadi Rp. 1.500.000,-, Insentif sebesar Rp. 200.000,- saja tidak ada kejelasan sampai dengan sekarang. Kami juga terharu mendengar sambutan Ketua PGRI Kota Lubuklinggau yang sangat manis,” ungkapnya.
Sama halnya dengan Ketua PGRI Sumsel yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kodya Palembang H. Ahmad Zulinto, S.Pd, MM yang juga sangat menyayangkan atas cepatnya Walikota Lubuklinggau meninggalkan tempat acara dikarenakan ada agenda yang lain setelah kata sambutan. Sehingga tidak bisa menyampaikan pencapaian yang sudah dilakukan oleh Dunia Pendidikan di Kodya Palembang. Dimana gaji dan insentif honorer sudah termasuk layak. Gaji Honorer Kota Palembang sudah mencapai Rp. 1.800.000,- ditambah Insentif Rp. 500.000,- ujarnya.
Seperti yang kita ketahui juga pendapatan guru Honorer Kabupaten Muratara Rp. 750.000,- sedangkan di Kota Lubuklinggau pendapatan Guru Honorer tergantung kebijakan kepala sekolah masing-masing sekolah. Untuk itu H. Ahmad Zulinto, S.Pd. MM sangat mengharapkan SK Guru Honorer bisa dibuat oleh Walikota agar bisa digaji oleh Pemerintah Kota.
Acara ini juga di hadiri oleh Ketua DPRD Kota Lubuklinggau H. Rodi Wijaya, SE.,MM, perwakilan Polres Kota Lubuklinggau, Perwakilan Dandim 0406/MLM, Ketua PMI Dr. H. Mast Idris Usman, Kepala Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau Dr. H. Tamri, M.Pd, perwakilan Camat Lubuklinggau Timur I, dan Kepala sekolah SD, SMP, SMA/SMK se-Kota Lubuklinggau. Acara HUT PGRI ditutup dengan pemotongan Tumpeng dan Door Prize. (Tim LH Sumsel/Red)