674 views

Mengenal Sosok Jubir Prabowo, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, S.E., M.E.

JAKARTA-LH: Sosok Dahnil Anzar Simanjuntak atau yang akrab disapa Anin lahir di sebuah desa terpencil bernama Kuala Simpang di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Anin menghabiskan masa kecilnya di Kuala Simpang mulai dari TK Aisyiyah, SDN Sriwijaya, Aceh Tamiang dan SMPN Kuala Simpang, Aceh Tamiang. Namun pada caturwulan 1 SMP, ia dan keluarganya pindah ke Sibolga, Sumatera Utara. Setelah lulus SMP, ia dan keluarganya pindah lagi ke Kota Tangerang. Dahnil ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang sarjana. Akan tetapi, ia terhalang oleh keterbatasan dana. Meski demikian, ia tidak menyerah. Dahnil bersama teman-temannya membuka kursus Bahasa Inggris bernama Garis English Center Club (GECC).

Selain mengelola Lembaga kursusnya, Dahnil juga menjadi tukang parkir demi mencukupi segala kebutuhannya. Hingga akhirnya pada tahun 2000, seluruh keluarganya kembali pulang ke Medan. Namun, Dahnil tetap tinggal di Tangerang. Sang ayah akhirnya membantu biaya agar dirinya bisa kuliah. Dahnil pun melanjutkan ke S1 Ilmu Akuntansi Publik di STIE Ahmad Dahlan Jakarta. Setelah lulus dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, pada tahun 2005, Anin memperoleh kesempatan belajar di Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik (MPKP) Konsentrasi Desentralisasi Keuangan Pusat dan Daerah, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sambil menyelesaikan kuliah S2, ia juga bekerja sebagai Dosen di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) (d.h. STIE Muhammadiyah Tangerang).

Setelah menyelesaikan pendidikan S2 di UI, Anin diterima sebagai Dosen pegawai negeri sipil Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Tak berhenti sampai di situ, ia menuntaskan pendidikan Doktor Ilmu Ekonomi di Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 2018. Di luar bidang akademisi, Dahnil terjun ke dunia bisnis. Ia dipercaya sebagai Komisaris Utama Palm Mandiri Sentosa, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan Kelapa Sawit. Selain itu, ia juga memiliki bisnis di bidang kuliner dan property.

Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu juga melepaskan statusnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) setelah masuk ke gelanggang politik terkait statusnya sebagai dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.
Berikut beberapa alasan penunjukkan Dahnil sebagai juru bicara Prabowo Subianto :

1. Gabung ke Partai Gerindra Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menuturkan bahwa Dahnil telah resmi menjadi anggota Partai Gerindra.Dahnil resmi menjadi partai berlambang Burung Garuda berwarna merah itu setelah ditunjuk menjadi juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Saudara Dahnil secara resmi telah menjadi anggota Gerindra,” ujar Dasco kepada wartawan, Senin (29/07/2019-Red). Secara terpisah Dahnil mengakui dirinya menjadi kader Gerindra dan telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).

2. Prabowo telah memintanya untuk bergabung ke Gerindra sejak pembubaran Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada akhir Juni lalu. “Memang berdasarkan permintaan Pak Prabowo saya jadi juru bicara Ketua Dewan Pembina dan beliau kemudian sudah meminta saya bergabung dengan Gerindra sejak pembubaran BPN,” ujar Dahnil. “Jadi Pak Prabowo katakan ‘kamu sudah basah, sekalian berenang di sini’,” ucapnya. Permintaan untuk menjadi kader Gerindra juga kerap diutarakan oleh Prabowo. Selain itu, sejumlah petinggi partai juga mengajak Dahnil untuk bergabung, antara lain Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Fadli Zon. Akhirnya, Dahnil memutuskan untuk bergabung dengan partai berlambang Burung Garuda berwarna merah itu, bersamaan dengan penunjukkannya sebagai juru bicara. “Bulan ini (memiliki Kartu Tanda Anggota). Baru berapa minggu bersamaan dengan penunjukkan saya sebagai jubir,” kata Dahnil.

3. Menghadapi Dinamika Politik Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menuturkan bahwa ketua umumnya, Prabowo Subianto, memiliki beberapa alasan menunjuk Dahnil Anzar sebagai juru bicara. Dalam menghadapi dinamika politik yang semakin tinggi, Prabowo memerlukan wakil yang mampu menjawab pertanyaan dari awak media maupun memberikan pernyataan resmi terkait sejumlah isu. “Karena kesibukan Pak Prabowo sehari-hari dan banyak pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, statement yang harus dibuat Pak Prabowo dalam dinamika politik yang hari ini makin tinggi,” ujar Dasco.

4. Penunjukkan Dahnil juga bertujuan untuk menghindari kesimpangsiuran informasi. Sebab, berkaca pada Pilpres 2019 lalu, ada beberapa pihak yang menjadi jubir atau pengurus partai, kerap berbicara di media mengenai suatu masalah namun kadang kala, belum ada pernyataan resmi dari Prabowo. Dahnil juga dianggap Prabowo sebagai tokoh muda yang komunikatif. “Untuk menhindari hal-hal tersebut maka Pak Prabowo menunjuk Dahnil Anzar untuk jadi jadi jubir Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketum Gerindra, agar pertanyaan dan pernyataan dapat disampaikan dengan tepat dan bersumber langsung dari Pak Prabowo,” kata Dasco.”Selain tokoh muda, Dahnil kan komunikatif, dan ya itu penilaian subyektif Pak Prabowo karena yang mau jadi user kan Pak Prabowo,” ucapnya.

5. Tetap Jadi Dosen Meski kini berstatus sebagai Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil tak menyampingkan cita-citanya untuk mendapatkan gelar profesor. Dahnil mengungkapkan, saat menerima tawaran sebagai jubir dan bergabung ke Partai Gerindra, Prabowo membolehkannya tetap mengajar di kampus.”Karena saya orang kampus, dia bilang saya bisa tetap di kampus dan ambisi saya tentu bisa mengejar profesor,” ujar Dahnil. Menurut Dahnil, saat ini ia tercatat sebagai dosen Pascasarjana di Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta. Selain itu Dahnil juga mengajar di Universitas Muhammadiyah, Tangerang, Banten. . “Lagipula tidak ada larangan kader parpol jadi dosen dan profesor,” kata Dahnil.

(Fahdi R/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.