805 views

Karena Dimabuk “Cinta Terlarang” Pasangan ‘illegal’ Ini Sampai Lupa Akan Aturan Negara dan Norma Agama

JAKARTA-LH: Setiap orang pasti pernah mengalami rasa jatuh cinta. Cinta yang cenderung membuat gila, bukan cinta namanya kalau tidak ‘gila’, sebab cinta sering mengalahkan logika. Jangankan manusia biasa, Sang Adam terusir dari surga karena godaan cinta. Dia tak mendengar perintah Tuhannya untuk tidak mendekati sebuah pohon. Tapi demi cinta dia langgar perintah Tuhan itu, untuk mempersembahkannya pada Hawa. Sehingga karena cintanya pada Hawa, Adam pun telah menjadi Bapak Ummat manusia di dunia tak lagi tinggal di surga. Beranak pinak hingga menjadi kita semua, dan terdiri dari manusia berjenis kelamin laki-laki dan wanita.

Lalu apakah semua orang pernah mengalami atau menjalani cinta terlarang? Jawabannya adalah mungkin tidak semua. Namun dalam kenyataannya, fenomena cinta terlarang itu ada dan banyak serta faktual. Sehingga menjadi syair lagu yang enak didengar, menjadi judul buku yang menarik untuk dibaca, judul film yang enak untuk ditonton, hingga media lain yang semuanya menjelaskan seputar cinta terlarang. Cerita cinta terlarang selalu menarik untuk menjadi alur panjang sebuah sinetron dan sejenisnya, karena memang manusia sangat menikmati sensasi cinta terlarang.

Sama dan atau mirip dengan kisah dan kejadian yang ingin kami angkat sebagai topik hasil liputan kali ini. Adalah seorang sosok manusia, yang menurut hasil investigasi Tim Moralitas, tergolong sukses dalam karier dan tinggi strata status sosialnya. Namun, terjebak dengan “cinta terlarang”.

Sukses dalam karier karena sosok ini merupakan seorang dokter spesialis bedah lulusan Universitas Indonesia dan Kolegium Ilmu Bedah Indonesia serta anggota Ikatan Dokter Indonesia yang tentunya juga sebagai anggota Ikatan Ahli Bedah Indonesia. Adapun kekhususan layanan yang diberikan Sosok Dokter ini adalah Konsultasi Kesehatan, Pemeriksaan Fisik, dan Bedah Umum di salah satu Rumah Sakit Plat Merah di Ibu Kota Jakarta.

Tidak hanya sukses dalam karier, sosok dokter ini juga sukses dalam strata sosial. Menurut hasil investigasi Tim Moralitas Liputan Hukum, yang bersangkutan juga menjadi tokoh dan panutan salah satu agama resmi yang ada di Indonesia. Selain itu, Sosok Sang Dokter ini juga tergolong sukses dalam rumah tangga. Memiliki istri yang sukses dalam kariernya, dan mempunyai anak-anak yang juga sukses dalam pendidikannya. Tinggal di salah satu Komplek Cluster tergolong Elite di Kawasan Harapan Indah Kota Bekasi.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah Siapa Sang Wanita yang telah membuat Sang Dokter dengan segudang prestasi ini masuk dalam lingkaran “Cinta Terlarang” ? Wanita itu berinisial IS. Seorang Farmasis (Apoteker) yang tergolong sukses dan bekerja di daerah Serpong. Memiliki suami yang juga sukses dalam kariernya di Alkes serta memiliki 2 anak. Tinggal di Realestate Asabri Indah Bekasi.

Peristiwa ini bermula ketika Tim Liputan Moralitas mengendus perjalanan yang mencurigakan dari pasangan ini ketika masuk ke salah satu hotel di kawasan Ancol tepatnya di Hotel Pondok Impian Ancol pada Sabtu (22/12/2018-Red). Karena penasaran, TIM Moralitas menunggu sampai pasangan ini Chek Out. Tepat Pukul 18.00 WIB, akhirnya pasangan ini Chek Out dengan mengenderai Mobil Toyota Yarris Merah dengan Nopol B 12XX KRJ dan melaju hingga akhirnya mampir di Mall Artha Gading daerah Kelapa Gading. LAP dan IS keluar dari Mobil Yarris dan masuk Mall.

LAP terpantau berbelanja perlengkapan dan kepentingan Natal sedang IS yang menggunakan hijab (pakaian muslimah) berbelanja keperluan rumah tangga. Ada hal yang menarik sekaligus membuat semakin penasaran Tim Liputan Moralitas pada saat peristiwa ini. Kenapa LAP berbelanja kepentingan Natal sementara pasangannya menggunakan hijab dan berbelanja keperluan rumah tangga ?

Setelah selesai berbelanja, pasangan ini meninggalkan Mall dan meneruskan perjalannya hingga akhirnya kembali masuk Mall Taman Mini. Tiba-tiba LAP turun dari Mobil Yarris Merah dan Mobil yang dikemudikan oleh IS itu langsung tancap gas hingga akhirnya tiba di kediamannya di Realestate Asabri Indah Bekasi. Adapun LAP mengambil mobilnya Mazda Biante dengan nopol B 23XX TFE yang ternyata diparkir di Mall Taman Mini itu dan langsung melanjutkan perjalanannya menuju kediamannya di Kawasan Harapan Indah Kota Bekasi.

Dari hasil Investigasi Tim Rubrik Moralitas Liputan Hukum di kediaman IS (Sabtu, 29/12/2018-Red), ada cerita dari masyarakat sekitarnya yang mencengangkan. Bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi geger di komplek kediaman IS akibat masyarakat disana menggrebek IS bersama laki-laki lain di rumahnya disaat suaminya berinisial DNL bertugas di luar kota. Kasus ini melibatkan aparat pemerintah setempat dan tokoh masyarakat setempat.

Mengingat kasus “Cinta Terlarang” ini tergolong unik dan menarik, TIM Rubrik Moralitas Liputan Hukum akan terus menelisik kasus ini dan akan terus mempublikasikannya dengan tetap mengutamakan prinsip faktualita, obyektifitas, dan berimbang. Sampai berita ini ditayangkan, baik LAP maupun IS belum dapat dikonfirmasi dan atau diklarifikasi terkait kasus ini. Ketika TIM Rubrik Moralitas Liputan Hukum mendatangi kediaman LAP yang bersangkutan tidak ada di tempat. Itu menurut keterangan seorang laki-laki muda yang mengaku sebagai anak kandung LAP. “ Bapa lagi keluar dan gak tau jam berapa pulang “ pungkas Sang Pria Muda sambil memberikan nomor Telepon Seluler LAP (28/12/2018-Red). Ketika dicoba akan dikonfirmasi melalui Telephon Selulernya yang bersangkutan tidak pernah mau mengangkat atau membalas sms yang dikirim wartawan LH.

Demikian pula IS, sudah dua kali di datangi ke kediamannya, yang bersangkutan terus menghindar dan tidak pernah mau menemui TIM Rubrik Moralitas Liputan Hukum. “Ibu dan Bapak tidak ada di rumah, lagi keluar gak tau pulangnya, kami juga pendatang Pak “ kata Bapak dan Ibu Paro baya yang ada di rumah IS (29/12/2018-Red). Terakhir diketahui dari tetangga IS bahwa dua orang paro baya tadi adalah orang tua dari IS.

“ Ia tidak ingin mendengarnya. Ia tidak mau mengakuinya, tetapi jauh di dalam lubuk hatinya ia tahu ia merasakan hal itu. Tetapi itu perasaan terlarang baginya. Ia tidak boleh merasakannya. Tidak boleh memikirkannya. Lebih mudah bersikap seolah-olah perasaan itu tidak nyata. Jadi itulah yang ia lakukan.” (Novelis: Ilana Tan).

“ Laki-laki yang sudah pernah melakukan hubungan terlarang memang tidak akan terlihat bedanya. Tidak begitu halnya dengan perempuan. Seperti sebuah gelas yang mudah retak dan pecah, begitulah perempuan adanya. Sekali saja rusak, maka tidak akan bisa dikembalikan seperti semula.” (Penulis: Monica Anggen). (TIM/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.