” Ibu Mufidah marah mendengar kabar tak baik ini. Beliau merasa dicemarkan nama baiknya. Demikian pula kami sebagai keluarga besar merasa kecewa akibat kejadian ini ” ungkap Edi di kantor Liputan Hukum Jakarta.
JAKARTA-LH: Ibu Wakil Presiden RI Mufidah Jusuf Kalla marah besar ketika mendapat kabar bahwa Zakat Mal, Zakat Fitrah, Infaq dan Shadaqah untuk Sumatera Barat ditilap sebahagian oleh pihak tertentu yang sedang dalam penyelidikan. Hal ini disampaikan oleh N. Edi Talen Keluarga Besar Datuak Rajo Pengulu Mufidah Jusuf Kalla kepada Liputan Hukum di Jakarta (Jum’at, 12/08/2016-Red). ” Ibu Mufidah marah mendengar kabar tak baik ini. Beliau merasa dicemarkan nama baiknya. Demikian pula kami sebagai keluarga besar merasa kecewa akibat kejadian ini ” ungkap Edi di kantor Liputan Hukum Jakarta.
Ketika ditanya bagaimana kronologis terbongkarnya kasus penilapan ini dengan lugas Edi menjelaskan bahwa kasus ini terbongkar pada saat 400 warga disekitar rumah gadang dikampungnya daerah Tanah Datar yang mendapat paket menimbang beras yang ada dalam paket itu tidak sesuai dengan apa yang tertulis. Tertulis 2kg namun setelah ditimbang hanya 1,6kg.
” Dalam paket itu ada beberapa jenis namun yang bermasalah hanya beras. Ditulis 2kg namun setelah ditimbang hanya 1,6kg. Semua seperti itu. Bayangkan kalau seluruh Sumatera Barat seperti itu sudah berapa ribu ton jumlah yang ditilap itu. Jadi buat kami sebagai Keluarga Besar Bu Mufidah merasa dicemarkan nama baiknya. Karena ada kesan kami menipu masyarakat penerima zakat, infak dan shadaqah itu ” pungkas Edi menambahkan.
Ditempat terpisah, Atman Wakil Solihin Jusuf Kalla Datuak Rajo Pengulu ketika dihibungi melalui phonselnya membenarkan kejadian itu. “Benar Pak, Bu Mufidah kecewa dan marah besar atas kejadian ini. Beliau merasa dicemarkan nama baiknya. Kami keluarga besar beliau juga merasa malu dan dicemarkan nama baiknya. Tolong publikasikan berita ini.” Ungkap Atman yang masih kerabat dekat Bu Mufidah ini kepada Liputan Hukum (Jum’at, 12/08/2016-Red).
Ketika ditanya bagaimana paket zakat, infaq dan shadaqoh keluarga besar Wapres itu disalurkan ke masyarakat khususnya ke Sumatera Barat dengan rinci Atman menjelaskan bahwa dari Jakarta dikirim dalam bentuk uang ke Pemprop Sumbar. Kemudian pihak Pemprop lah yang menyalurkan melalui Kabupaten-Kota hingga Kecamatan-Kelurahan sampai ke tangan masyarakat penerima.
Ketika ditanya lebih jauh siapa kira-kira pelaku penilapan ini dan apa modus dibalik itu ? ” Kami sedang meneliti dan mempelajarinya Pak. Namun yang pasti paket itu disalurkan melalui struktur pemerintahan yang ada” tambah Atman lewat phonselnya.
Sesuai informasi yang diterima redaksi baik dari dua narasumber ini (Edi dan Atman-Red) maupun dari nara sumber lainnya bahwa pemberian paket zakat, infak dan shadaqoh ini sudah berlangsung 10 tahun terakhir. “Ini sudah 10 tahun pak. Bu Mufidah memberikan paket ini sudah lama dan tidak ada hubungannya dengan politik tapi murni sosial dan ibadah” tambah Atman dengan tegas. (Raza/Red)