JAKARTA-LH: Meski sudah membantah isi rekaman tersebut, Setnov seperti tidak bisa tenang. Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) sedang dirundung masalah serius setelah rekaman perbincangannya dengan Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, dan pengusaha minyak M Riza Chalid beredar di publik. Sebab, isi rekaman memperdengarkan bahwa Setnov mencatut nama presiden dan wakil presiden, serta memalak sejumlah saham kepada Freeport.
Sejumlah pihak pun didatanginya setelah kasus ini membawa namanya ke pusaran polemik paling keras sepanjang karier politiknya.
Koalisi Merah Putih (KMP) menjadi pihak pertama yang didatangi Setnov beberapa hari setelah Menteri ESDM Sudirman Said melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) beserta bukti rekaman pembicaraan. KMP juga mengklaim forum ini sebagai ajang konfirmasi bagi wakil ketua umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie tersebut.
Usai pertemuan itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, KMP sudah menentukan sikap politik untuk membela Setnov yang dianggap tidak bersalah.
“Kalau Pak Prabowo semalam bilang, kalau kawan kita harus bela. Tapi, kalau salah itu hukum. Kalau benar ya kita apalagi,” kata Fadli di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (21/11/2015-Red).
Menurut Fadli, Prabowo dan elite KMP lainnya bakal membela Setnov dalam kasus ini. Termasuk jika nanti DPR membentuk Pansus Freeport, seluruh parpol yang tergabung dalam KMP akan pasang badan untuk Setnov.
Kepada KMP, Setnov mengatakan, tidak ada pembicaraan mengenai permintaan saham dan mencatut nama presiden. Hal itu pun diamini oleh KMP, termasuk Fadli Zon.
“Enggak ada itu. Itu diadakan-adakan saja. Saya berani berdebat itu di bagian mana (dalam rekaman) Setya Novanto mencatut saham,” ujar Fadli.
Kurang lebih sepekan setelah bertemu KMP, Setnov kemudian bertemu dengan Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) sejumlah media massa di Wisma Antara, Jakarta, 23 November lalu.
Kepada belasan bos media yang sering bertemu dengan nara sumber ‘kebakaran jenggot’, Setnov lagi-lagi membantah tudingan pencatutan dan pemalakan saham.
“Saya enggak bersalah. Saya merasa dizalimi tahu-tahu ini ada (kasus Freeport). Saya juga heran salah saya apa?” ujar Setnov di hadapan para pemred.
Dalam pertemuan itu hadir sejumlah pemred dari sejumlah media yakni Metro TV, Gatra, Republika, Harian Kompas, Koran Sindo, Kompas TV, Media Indonesia, Jak-TV, Net TV, Suara Pembaruan, Berita Satu TV, Koran Jakarta, Rakyat Merdeka, Detik.com, Kontan, tvOne, New Mandala, dan Rapler Indonesia.
Setelah mengunjungi KMP dan bos media, Setnov juga tidak sungkan untuk menemui lawan politiknya dari kubu partai pendukung pemerintah. Tidak tanggung-tanggung, mantan Bendahara Umum Partai Golkar itu langsung menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Namun berbeda dengan KMP dan Forum Pemred, tidak ada perbincangan saat Setnov bertemu Megawati. Sebab, Setnov hanya bertemu saat Presiden ke-5 RI menonton acara ketoprak yang digelar DPP PDI Perjuangan di Taman Ismail Marzuki (TIM), semalam.
Berbatik coklat dengan ditemani Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon, Setnov hanya cuma bisa bersalaman dengan Megawati di akhir acara. Padahal, dalam acara ketoprak berjudul ‘Bangun Majapahit’ tersebut, nama Setnov beberapa kali disindir oleh para pemain kesenian asal Jawa itu. (MDK/LS/EKO/Red)