2,207 views

Angin Kencang Campur Hujan Deras dan Petir Sebabkan Rumah Memeng dan Masjid Pengkalian-Pulopadang Rusak

LIPUTANHUKUM.COM: Angin Kencang Campur Hujan Deras ditambah sambaran Petir yang saling sahut menyahut telah merusak rumah kediaman Amirullah alias Memeng yang berada di Lingkungan Pengkalian Kelurahan Pulo Padang Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu. Selain Memeng, peristiwa alam ini juga telah merusak rumah warga lainnya bernama Rudi dan Masjid yang ada di lingkungan tersebut. Musibah itu terjadi pada Sabtu (11/11/2023) sekira Pukul 18.30 WIB.

Video Kiriman Memeng Terkait Musibah Yang Dialaminya (11/11/2023)

Hal ini disampaikan Memeng melalui telepon selular dan whatsApp-nya kepada redaksi liputanhukum.com pada Rabu (13/12/2023).

Menurut pengakuan Memeng, saat peristiwa alam itu terjadi, ada 6 orang yang berada di dalam rumahnya. ” Saya, istri, anak saya dua, menantu saya , serta 2 cucu saya ” pungkas Memeng (13/12/2023).

Ketika dipertanyakan tentang korban, Memeng menjelaskan, ” korban jiwa tidak ada, tapi rumah saya berantakan. Atapnya terbang sehingga terpaksa saya ganti ” tandasnya.

Terkait kerugian materiil yang dialami Memeng dan Keluarga akibat musibah ini, menurut Kakek dari 2 cucu ini sekitar Rp 15.000.000. ” saya habis 15 juta rupiah untuk memperbaiki rumah saya ” ujarnya.

Mengenai Masjid yang turut korban dalam peristiwa alam ini, menurut Memeng, bahwa Masjid rusak garasinya. ” Masjid yang rusak garasinya ” tandas Memeng.

Sementara terkait rumah tetangganya bernama Rudi yang turut korban dalam peristiwa alam ini, menurut memeng kurang mengetahui persis berapa kerugiannya. ” Kalau terkait itu, saya kurang tau persis ” pungkas Memeng.

Keesokan harinya (Minggu, 12/11/2923), menurut Memeng, Pihak Kamtibmas, Babinsa, serta Kepling Rizal mendatangi kediamannya untuk menyaksikan musibah yang dialaminya. ” Kapling Rizal datang bersama Pak Kamtibmas dan Babinsa mengunjungi rumah saya. Mereka melihat dan mengambil foto kerusakan rumah saya. Pak Kepling berjanji akan melaporkan kejadian ini ke Lurah untuk diteruskan ke Camat dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)  Labuhanbatu. Namun sampai saat ini belum ada yang datang untuk membantu ” papar Memeng berharap.

Sebagai clossing statement, Memeng berharap agar Pemerintah memberikan bantuan kepadanya dan keluarganya akibat musibah ini. ” Saya dan keluarga berharap perhatian dari pemerintah khususnya instansi terkait agar memperhatikan kami warga yang terkena musibah bencana alam ini ” ujar Memeng kepada liputanhukum.com. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.