JAKARTA-LH: Kapolri, Kapolda dan Kapolres se-Indonesia diperintahkan menghadap Presiden Joko Widodo hari ini (Jum’at, 14/10/2022). Informasi itu tertulis dalam surat Telegram Rahasia (TR) Kapolri bernomor STR/ 764/ X/ HUM.1/ 2022 tertanggal 12 Oktober 2022. ” Hasil rakor melalui zoom cloud meeting hari Rabu, 12 Oktober 2022, pukul 10.00 WIB yang dipimpin Kasetpres, terkait rencana pengarahan Presiden kepada jajaran Kepolisian ” demikian dikutip dari isi telegram tersebut (12/10/2022).
Sesuai perintah TR tersebut, pertemuan antara Kapolri, jajaran kapolres dan Presiden Jokowi akan berlangsung di Istana Negara, pukul 14.00 Wib. “… Presiden akan memberikan pengarahan kepada jajaran kepolisian…” bunyi TR itu.
Peristiwa ini menurut catatan dan informasi yang berhasil dukumpulkan baru pertama dalam sejarah Indonesia.
Yang menarik dan mendapat sorotan lain dari TR tersebut adalah dimana ada aturan yang memuat larangan membawa Tongkat Komando, Ajudan (ADC), Handphone (HP) dan Topi serta diwajibkan membawa Buku dan Pulpen.
Berikut rincian aturan dalam TR tersebut:
1. Kapolri dan pejabat utama dilarang memakai penutup kepala dan tongkat;
2. Mereka yang dipanggil Presiden juga dilarang membawa ADC dan handphone, dan hanya diperkenankan membawa buku dan pulpen;
Pejabat Polri dibatasi membawa kendaraan.
Pati bintang 2 ke bawah akan menggunakan bus ke Istana. Sedangkan Pati bintang tiga ke atas dapat memasuki Istana melalui pintu 1 jalan Veteran. Untuk Pati bintang dua ke bawah disiapkan kendaraan bus dengan titik kumpul di PTIK pukul 10.00 WIB;
3. Pejabat Polri wajib PCR sebelum ke Istana.
Peserta yang hadir pun diutus untuk melakukan PCR terlebih dahulu yang difasilitasi Pusdokes Polri. Para Polisi yang hadir juga akan salat jumat di Gedung Krida Bhakti, Sekretariat Negara.
Terkait tidak dibenarkannya membawa Tongkat Komando, Ajudan (ADC), Handphone (HP) dan Topi, menurut Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono, “ yang pertama di Istana ini tidak ada tempat untuk penimpanan tonfkat. Yang kedua akan memperlama proses masuk ke Istana. Yang ketiga adalah kami memang meminta untuk tidak membawa Handphone. Itu juga lagi-lagi untuk kenyamanan Bapak-bapak para pejabat di lingkungan Polri untuk bisa proses memasuki Istana dengan cepat karena jumlah 600 itu cukup banyak sehingga tidak perlu membawa tongkat, tidak perlu membawa HP dan tentunya topi “ pungkas Heru menjelaskan kepada Para Awak Media (Jum’at, 14/10/2022). (Desy/Red)