592 views

Maju Sebagai Calon Ketum KONI, Bambang Rubianto Mengusung Visi Jadikan Olahraga Sebagai Prestasi, Investasi dan Industri

LUBUKLINGGAU-LH: Perhelatan Musorkot tinggal menghitung hari lagi, Musyawarah Olahraga Kota Lubuklinggau Tahun 2021 yang menjadi hajatan besar insan olahraga di Lubuklinggau ini cukup menarik minat beberapa tokoh olahraga ataupun tokoh publik ikut ambil bagian pada bursa balon Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Lubuklinggau masa bhakti 2021-2025 yang mana Musorkot akan digelar pada Sabtu (16/01/2021-Red) mendatang di Hotel Smart.

Salah satu kandidat Ketua KONI Lubuklinggau, yang digadang-gadangkan beberapa hari menjelang Musorkot KONI 2021 Lubuklinggau ialah Bambang Rubianto yang saat ini duduk sebagai Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau, menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai Calon Ketua KONI Kota Lubuklinggau.

Bambang Rubianto saat ditemui oleh Awak Media LH (liputanhukum.com) menyampaikan kesiapan untuk maju di Musorkot KONI 2021. “ “ Alhamdulillah sudah mengantongi dukungan 30 % Cabor dan sudah mengambil formulir tinggal mengembalikan. Untuk syarat sebagai kandidat sudah terpenuhi “ tuturnya (Senin, 04/01/2021-Red).

Lebih lanjut Bambang menyampaikan, “ dalam beberapa bulan yang lalu sudah kita niatkan dan sudah berkordinasi dengan ketum Koni propinsi perihal niat saya maju sebagai calon ketua Koni Lubuklinggau, dan Alhamdulillah sampai saat ini responnya positif dan memberikan restu untuk pencalonan saya. Saya punya cita-cita besar agar Dunia Olahraga di Lubuklinggau maju dan berkembang, Olahraga tidaklagi hanya sebagai untuk kesehatan dan prestasi saja tetapi lebih dari itu kita jadikan Olahraga Sebagai Olahraga Prestasi, Investasi dan Industri “ lanjutnya.

“ Ke depan kita akan upayakan itu semua, selain dukungan anggaran dari pemerintah kota kita bisa menggali sumber-sumber keuangan bagi cabor cobtohnya sepak bola, kita akan menarik orang luar yang ingin berinvestasi di dunia olahraga yang mana klub-klub sepakbola kita carikan bapak asuh, anggap saja setiap kecamatan 1 klub jadi kita bina dan bentuk 8 club bola, yang dipegang oleh bapak asuh masing-masing, kemudian klub-klub itu kita upayakan ada pemasukan bersumber dari penjualan seperti jersey klub, merchandisenya, jual beli pemain yang berkualitas sehingga liganya tetap jalan, karena ada seponsor yang berinvestasi “ pungkas Bambang.

Kemudian bidang industri, dengan adanya liga jalan, akhirnya muncul bibit -bibit atlet baru. Lalu yang sudah berivestasi bisa mentransfer para pemain, dan setiap transfer ada nilai, bisa menciptakan pemain yang unggul, dan ada income untuk Clubnya. “ Dan Saya tidak mau ada transfer pemain dari luar ketika ada Even Olahraga Tingkat Lokal, Regional atau Nasional, itu namanya mengkerdilkan atlet yang ada. Kita utamakan atlet asal Lubuklinggau “ ucap Bambang menutup statementnya. (Awang/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.