691 views

Dengan Tahun Baru Islam 1442 H, Mari Kita Tingkatkan Keperdulian Sesama Umat Manusia

Hari ini Kamis, tepat Tanggal 1 Muharram 1442 Hijiriyah (H) atau 20 Agustus 2020 Masehi (M). Artinya, sudah 1442 Tahun lebih lamanya perjalanan sejarah hijrahnya Rasulullah Muhammad SAW dari Kota Mekah ke Kota Madinah. Suatu tonggak perjalanan sejarah Islam, yang dilakukan oleh Nabi Besar Muhammad SAW.

Peristiwa hijrah ini memiliki makna yang sangat dalam dan mendasar khususnya bagu Umat Islam di Seluru Dunia, yaitu suara hati, perasaan yang sangat mendasar (Alwizdan), mengaktualisasikan nilai-nilai akidah yang bertujuan untuk memisahkan antara yang Hak dan yang Bathil yaitu dengan berhijrah kepada Allah SWT secara Totalitas.

Awal dari hijrahnya kenabian ini bertujuan untuk keluar dari belenggu Masyarakat Jahiliyah dan berbagai unsur budayanya pada masa itu, dan menuju kepada berdirinya Negara Islam di Madinah Munawwarah. Dari awal hijrah inilah menjadi ujung tombak terbentuknya sejarah Hijriyah yang dikenal dengan “Taqwim Hijrie” penanggalan Hijriyah atau yang lebih terkenal dengan Tahun Hijriyah. Suatu tonggak sejarah yang berawal dari hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Yatsrib yang akhirnya nama Kota itu berubah menjadi Kota Madinah Almunawwarah. Makna Hijrah dan keutamaannya digambarkan di dalam Alqur’an yang berbunyi:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أُوْلَـئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللّهِ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ( البقرة [2] : 218)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ” (QS. Albaqarah [2] : 218)

فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لاَ أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنكُم مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى بَعْضُكُم مِّن بَعْضٍ فَالَّذِينَ هَاجَرُواْ وَأُخْرِجُواْ مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُواْ فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُواْ وَقُتِلُواْ لأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ ثَوَابًا مِّن عِندِ اللّهِ وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ (ال عمران [3] : 195)

” Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik. ” (QS. Ali Imran [3] : 195)

والسابقون الأولون من المهاجرين والأنصار والذين اتبعوهم بإحسان رضى الله عنهم ورضوا عنه وأعد لهم جنات تجري تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا ذلك الفوز العظيم (التوبة [9] : 100 )

“ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar ” (QS. Attaubah [9] : 100)

والذين تبوؤوا الدار والإيمان من قبلهم يحبون من هاجر إليهم، ولا يجدون في صدورهم حاجة مما أوتوا ويؤثرون على أنفسهم ولو كان بهم خصاصة ومن يوق شح نفسه فأولئك هم المفلحون (الحشر [59] : 9)

“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung” (QS. Alhasyar [59] : 9)

Dari ayat-ayat Alqur’an di atas, makna hijrah mengandung interpretasi yang begitu luas; baik secara ruhiyah, bathiniyah maupun lahiriyah, baik secara mikro maupun makro. Tahun baru hijriyah atau makna dari kata “Hijrah” itu sendiri merupakan momentum bagi kaum Muslimin untuk terus mampu dalam berkreasi, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menciptakan birokrasi yang modern, transparan, rapi dan bersih, membangun dan menegakkan keadilan hukum yang tegas dan berwibawa, kemajuan diberbagai bidang seperti politik, sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, industri, informasi, tekhnologi, meliter, dan lain sebagainya menuju Peradaban sebuah Negara yang aman, sejahtera dan makmur yang mampu bersaing dengan Negara lain secara terhormat dan beradab untuk membangun kemaslahatan Umat Manusia di Seluruh Dunia.

Akhirulkalam, Kami Segenan Pimpinan, Wartawan/Reprter, Crew, dan Staf Liputan Hukum (LH) dan atau liputanhukum.com Mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1442 H Semoga Wabah Corona (Covid-19) Segera diangkat Allah dari Seluruh Permukaan Bumi ini sehing seluruh Umat Manusia kembali hidup dengan Normal. Amiin ! (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.