LABUHANBATU-LH: Akibat jalan rusak diperparah demgan turun hujan yang terus menerus, akibatnya hasil panen Para Petani Kelapa Sawit Lingkungan VII Sukamaju, Kelurahan Sei Brombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu membusuk karena tidak bisa diangkut untuk dijual. Kondisi ini sesuai hasil liputan Wartawan LH langsung ke lapangan dilengkapi dengan keterangan Para Warga yang berhasil dikonfirmasi (Rabu, 22/07/2020-Red).
Menurut keterangan Para Warga Lingkungan VII Sukamaju, hampir setiap tahun kondisi jalan berlumpur, berair dan berlobang sudah mirip seperti kolam terutama disaat penghujan. Akibatnya, jalan satu-satunya sebagai sarana transportasi bagi Masyarakat untuk mengeluarkan hasil panen mereka, tidak bisa dilalui kenderaan pengangkut hasil panen. Hal ini, sudah otomatis membuat ekonomi masyarakat macet total.
Salah satu Warga Lingkungan VII M. Ikhlas melalui Wartawan LH meminta agar Pemerintah khususnya Pemkab Labuhanbatu segera mengatasi masalah ini.
“ Kami Warga disini, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu agar peduli akan nasib kami dan mengeluarkan anggaran untuk pengerasan jalan “ pungkasnya (22/07/2020/Red).
“Jalan lingkungan VII Sukamaju adalah Jalan Lintas Penghubung ke Desa Sungai Tawar. Seharusnya, Jalan Lintas Tersebut diproritaskan untuk pengerasan jalan, agar aktivitas tidak terganggu yang mayoritasnya Petani tidak terhambat mata pencahariannya dan hasil panen kami bisa dijual. Selain Para Petani, kondisi ini juga sangat berpengaruh kepada Para Pekerja Pelangsir hasil Panen Para Petani. Para Pelangsir ini, banyak yang menjadikan pekerjaan ini sebagai usaha mereka satu-satunya untuk mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Selain melangsir Buah Kelapa Sawit, mereka juga melangsir Buah Kelapa yang semuanya menggunakan jalan ini satu-satunya “ tambah M. Ikhlas dengan nada sangat mengharap.
Sampai berita ini ditayangkan, LH belum berhasil melakukan Konfirmasi dan atau Klarifikasi kepada Pihak/Instansi Terkait khususnya Pihak Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, mengapa Sarana Transportasi Jalan yang cukup vital ini tidak mendapat perhatian serius terlebih-lebih kondisi itu sudah berlangsung cukup lama. (Edi Syahputra Ritonga/Red)