788 views

Orang Pertama Meninggal Karena Covid-19 Di Labuhanbatu Berinisial IN

RANTAUPRAPAT-LH: Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara dengan Kode 02 berinisial IN (22Tahun) akhirnya meninggal dunia di RS Adam Malik Medan. IN merupakan Warga Jalan Padi, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu. Hal ini disampaikan pada saat Konferensi Pers di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jalan Gose Gautama Rantauprapat (Senin, 20/04/2020-Red) Sekitar Pukul 11.00 WIB.

Hadir dalam Konferensi Pers ini, Plt BPBD Labuhanbatu Atia Muchtar Maulana Hasibuan, S.Stp, Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Rantauprapat Labuhanbatu Dr. Syafril RM Harahap SpB, Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat, SIK, SH, MH, Dandim 0209 Labuhanbatu Letkol Inf Santoso, Kadis Kesehatan H. Kamal Ilham SKM.MM, LSM, serta Para Wartawan dari berbagai Media Massa.

Acara ini dibuka Tepat Pukul 11.00 WIB oleh Dandim 0209 Labuhanbatu Letkol Inf Santoso yang juga sebagai Wakil Ketua 1 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Labuhanbatu. Setelah membuka secara resmi Acara Konferensi Pers tersebut, Dandim 0209 Labuhanbatu itu langsung menyerahkan kepada Direktur RSUD Rantauprapat untuk memberikan Keterangan Pers Secara Rinci.

Dalam Keterangan Pers-nya, Direktur RSUD Rantauprapat dr. Syafril RM Harahap SpB mengawali dengan Kronologis Kejadian Pasien 02 mulai dari kedatangannya sebagai Pasien di RSUD Rantauprapat, dirujuk ke RS Adam Malik Medan, hingga akhirnya Meninggal Dunia. “ Secara kronologis, Pasien PDP 02 berinisial IN Pada Tanggal 18 April 2020 Pukul 21.00 WIB datang ke RSUD Rantauprapat yang diterima oleh Team Covid Kita. Kemudian berdasarkan Standart Operasional Prosedur (SOP), Team Covid Ini mempertanyakan masalah keluhan Pasien IN. IN mengalami keluhan nyeri Ulu Hati, kemudian ada rasa sesak di dada dan disertai mual-mual. Nah kemudian sesuai SOP yang ada, kita pertanyakan perjalanan penderita. Dan dia (IN) menyatakan tidak ada perjalanan. Ini kronologis kejadian di Tanggal 18 April 2020 “ pungkas Direktur RSUD Rantauparapat Syafril Harahap memaparkan (Senin, 20/04/2020-Red).

Syafril Harahap kemudian melanjutkan Keterangan Persnya, “ kemudian, gejala yang ada sesuai SOP kita yaitu berupa demam batuk kemudian sesak tidak ditemui, sehingga Pasien IN ini masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dianggap dengan ‘gas tritis’ selanjutnya ditangani di IGD. Setelah di-observasi keluhan menghilang dan selanjutnya pasien IN membawa obat untuk berobat jalan “ jelas Syafril.

Masih menurut Direktur RSUD Rantauprapat itu, kemudian selanjutnya, Pada Tanggal 19 April 2020 (Minggu-Red) Pukul 10.45 WIB, Pasien IN datang kembali, ini dengan keluhan sesak dan batuk. Oleh Team Covid kemudian dipertegas dan dipertanyakan kembali apakah benar ada perjalanan ? Dijawab dan atau dinyatakan oleh Pasien IN hanya dari Pulo Raja ke Rantauprapat. Kemudian oleh Team Jaga Covid, keluhan ini disampaikan ke Dokter Spesialis Jaga Covid. Oleh Dokter Spesialis diintruksikan agar IN diisolasi kemudian Diravid Test. Hasil Revid Test masih positip sama oleh dokter jaga kita Dr. Pidi SpP dokter spesialis paru. Kemudian, diintruksikan untuk diphoto dirontgen paru-parunya, fhoto torak namanya. dari hasil photo torak ternyata dia mengalami satu Finomoni. Kemudian, Team melakukan diskusi ulang, dianjurkan kembali oleh Dokter Patologi klinik kita untuk Ravid Ulang dan hasilnya Positif “ papar Syafril secara rinci.

Syafril Harahap melanjutkan penjelasannya, “kemudian mempersiapkan Pasien IN untuk dikirim, untuk memastikan apakah ini adalah Penderita Covid, maka kami akan siapkan untuk rujukan ke Medan yaitu Rumah Sakit Adam Malik melalui Sistem Rujukan Terpadu. Kita masukkan semua data dan dikonfirmasi ke Adam Malik dan Adam Malik pun menyetujui untuk perawatan di Adam Malik. Ini dari hasil pemeriksaan darah, hasil pemeriksaan paru-paru kemudian oleh Team disiapkan untuk keberangkatan. Akhirnya, Pukul 20.30WIB Semalam diberangkatkan (minggu malam, 19/04/2020 -Red) “ ungkap Direktur RSUD Rantauprapat itu.

“ Pada saat keberangkatan, kondisi masih stabil dan ini Saya pantau terus sepanjang jalan. Rujukan ini kita pantau; Pertama, istirahat di Kisaran Sekitar 10 menit kondisi masih daLam keadaan stabil, petugas istirahat 10 menit, kemudian lanjut sampai di Tebing, ini pasien IN muntah berbuih awalnya. Jadi, dia mengeluarkan buih dan dibersihkan dan ditangani perawat kita. Balik lagi kondisi stabil, kemudian di Pakam pasien IN kembali lagi mengalami muntah keluar buih kemudian diperbaiki oleh perawat pendamping yang berada didalam mobil. Selanjutnya sampai ke Jalan Jamin Ginting dilaporkan ke saya Pukul 01.15 WIB (Senin dini hari, 20/04/2020-Red), pasien IN dalam keadaan terus menurun kondisi semakin jelek. Saya minta di-Resturasi Jantung Paru (RJP) dan dikerjakan. Sampai ke RS Adam Malik ke tempat penerimaan Adam Malik dan kemudian dari Team Adam Malik dipastikan bahwa pasien IN ini telah meninggal. Kemudian selanjutnya dibawak ke kamar jenazah ” papar Syafril Direktur RSUD Rantauprapat itu.

Masih menurut syafril, ” disana pasien dipersiapkan untuk dikebumikan. SOP-nya semua pasien kecurigaan covid kalau meninggal itu akan dikebumikan diperkuburan simalingkar B dan tadi pagi sudah dikebumikan. Jadi ini kira-kira yang dapat kami sampaikan terkait kronologis PDP 02 IN ini ” ujar Syafril Harahap.

Dalam kesempatan itu, Direktur RSUD Rantauprapat ini juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar jika mengalami sakit untuk segera melakukan pengecekan kesehatannya baik ke Puskesmas maupun ke Rumah Sakit terdekat. Syafril Harahap juga meminta agar masyarakat yang mengalami sakit untuk jujur menceritakan history perjalannya serta semua gejala sakit yang dialaminya agar Team Medis lebih mudah mendeteksi penyakitnya. “ Kami menghimbau, kami berharap, Seluruh Pasien baik ke Rumah Sakit dan ke Puskesmas, ini harus secara jujur menyatakan apakah Dia ada perjalanan keluar kota. Ini wajib sebenarnya disampaikan kenapa ? Resiko terdepan adalah kami-kami petugas kesehatan..! Bisa kita bayangkan satu orang pasien apabila dia tidak jujur maka dapat kita bayangkan berapa petugas yang akan diisolasi. Kalau semua petugas diisolasi, siapa lagi yang dapat menangani pasien-pasien yang terpapar covid ini ” terang syafril .

“ Lewat kesempatan ini, Saya terus terang memberikan apresiasi kepada Kapolres, kepada Dandim. Semua sudah bekerja keras. Dari awal-awal sudah bekerja keras untuk mengarahkan melakukan Social Distance, kemudian menyatakan Physical Distance jaga jarak. Demikian mengenai kasus PDP O2 ini, atas perhatiannya Saya ucapkan terimakasih ” tutup Direktur RSUD Rantauparat Dr. Syafril RM Harahap SpB.

Acara kemudian dilanjutkan dengan himbauan Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat, SIK, SH, MH agar Masyarakat mengikuti petunjuk dan arahan Pemerintah, melakukan Social Distance, jaga kesehatan serta kurangi aktivitas keluar rumah bila tidak sangat perlu. Terakhir, Acara ini dilanjutkan dengan memberikan kesempatan kepada Para Awak Media untuk melontarkan pertanyaan. (Afdillah/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.