461 views

DIDUGA BAYI SZS ‘HIDROSEFALUS’ SEJAK LAHIR, MOHON PERHATIAN SERIUS DARI PEMERINTAH

LABURA-LH: Bayi berinisial SZS (1Tahun) merupakan Anak Ke-3 dari Pasangan Suami Istri (Pasutri) Amir Mahmud Sagala dengan Fitriani Again diduga mengalami Hidrosefalus sejak lahir. Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak, sehingga meningkatkan tekanan pada otak. Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPC LSM PENJARA Indonesia-Labuhanbatu Julhadi Simanjuntak yang telah mengunjungi Keluarga SZS pada Hari Jum-at (10/04/2020-Red) bersama Wartawan LH ke kediaman SZS di Dusun II Toluk Godang, Desa Merantiomas, Kecamatan Na: IX-X, Kabupaten Labura Provinsi Sumatera Utara.

Pada saat kunjungan itu, Julhadi Simanjuntak berhasil berbincang-bincang dengan Orang Tua Kandung (Ayah dan Ibunya-Red) SZS. Orang Tua SZS menceritakan tentang perjuangan mereka untuk mengobati Anak Ke-3-nya itu. “ Kami sudah pernah membawa anak kami ini ke RS Adam Malik Medan untuk berobat, namun sayangnya disuruh pulang “ pungkas Sang Ibu sambil berurai air mata (Jum’at, 10/04/2020-Red).

Ketika ditanya lebih lanjut, lantas apa upaya yang dilakukan selama ini selain telah membawa ke RS Adam Malik Medan yang kemudian disuruh pulang ? “ Kami hanya rutin membawa ke Pos Yandu Desa untuk terus kontrol dan berharap Karomah dari Allah agar anak kami ini bisa sembuh “ harap Amir Mahmud Sagala Ayah Kandung SZS.

Ketika hal ini dikonfirmasi dan atau diklarifikasi Redaksi LH kepada Kepala Desa Merantiomas Bahar Sagala melalui Telepon Selularnya (Minggu, 12/04/2020-Red) yang bersangkutan membenarkan bahwa ada Warganya anak dari Pasutri Amir Mahmud Sagala dengan Fitriani Again yang sakit sejak mulai lahir. “ Ya betul Pak, itu memang Warga Kami. Pas mau melahirkan pun itu sudah melalui operasi karena kepala Sang Bayi berukuran tidak normal (besar) sehingga terpaksa dilakukan operasi saat itu “ ujar Bahar membenarkan peristiwa yang terjadi terhadap salah satu warganya.

Sewaktu dipertanyakan apa langkah-langkah yang sudah dilakukan Pemerintah Desa untuk membantu SZS ? “ Kami sudah berkali-kali mengajukan dan menyampaikan hal ini kepada Dinas Kesehatan Labura melalui Puskesmas Kampung Pajak agar segera membantu Warga Kami tersebut “ jawab Kades Merantiomas itu.

Ketika diberikan masukan oleh Redaksi LH supaya mengeluarkan Surat Rekomendasi dari Pemerintah Desa agar Semua Perobatan Warganya (SZS) itu dapat ditanggung oleh Pemerintah khususnya Pemda Labura mengingat Warganya yang kena musibah itu masuk kategori “Ekonomi Tidak Mampu”, Sang Kades menyatakan Siap dan Bersedia membuat Surat Rekomendasi tersebut. “ Siap Pak, Kami dari Pemerintah Desa akan segera membuat surat itu. Terimakasih banyak atas masukannya “ ujar Bahar dengan nada ramah.

Setelah kunjungannya ke kediaman Keluarga SZS, Ketua DPC LSM Penjara Indonesia–Labuhanbatu Julhadi Simanjuntak, langsung melaporkan kasus ini kepada Pihak-Pihak terkait, bahkan termasuk ke Polsek Na: IX-X Labura. Pihak Polsek pun secara sigap sudah melakukan kunjungan ke kediaman SZS di Dusun II Tolukgodang Desa Merantiomas.

Menurut Julhadi, “ Anak itu (SZS) wajib ditolong oleh Pemerintah. Itu sudah tanggung jawab Negara sepenuhnya. Apalagi Keluarga Pak Amir Mahmud Sagala ini juga sudah punya BPJS dan termasuk Keluarga Ekonomi Tidak Mampu. Kalau gak ditanggung Negara lagi kasus penyakit seperti ini, lantas penyakit seperti apa lagi yang harus dibantu Pemerintah ? Untuk apa lagi itu BPJS kalau kasus seperti ini tidak bisa ditanggung 100% “ tegas Ketua DPC LSM Penjara Indonesia-Labura itu. (Thamren/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.