384 views

Begini Kabar Warga Langkat Yang Datang Ke RSU Djoelham Kota Binjai

STABAT-LH: Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Langkat dr. M. Arifin Sinaga angkat bicara soal merebaknya kabar seorang warga Langkat yang dikategorikan PDP (Pasien Dalam Pengawasan-Red) datang untuk memeriksakan diri di RSU Djoelham Kota Binjai (Rabu, 08/04/2020-Red).

Arifin menyatakan, warga tersebut bukan PDP melainkan sakit TBC Paru-Paru. Itu adalah hasil pemeriksaan tim ahli Rumah Sakit Martha Friska Multa Tuli Medan. Yakni salah satu Rumah Sakit yang ditunjuk sebagai tempat rujukan PDP. Jadi kabar yang sempat menggegerkan kota Binjai itu tidak benar, ini terjadi karena salah persepsi saja.

Kendati demikian, Arifin mengatakan atas nama Pemkab Langkat memohon maaf karena terjadinya peristiwa ini kepada Pemerintah dan Masyarakat Kota Binjai. Ia juga berharap, peristiwa ini dapat lebih mengeratkan koordinasi antara Satgas Langkat dengan Satgas Kota Binjai, dalam pencegahan Covid-19. “ Saya melihat hal ini wajar, sebab virus corona saat ini benar-benar mengkhawatirkan. Jadi menurut saya, ini adalah tindakan kewaspadaan bersama” ujarnya.

“ Saat ini warga tersebut sedang berada di rumah sakit Martha Friska, pihaknya akan menjemputnya kesana, untuk dibawa ke salah satu Rumah Sakit di Langkat guna menjalani perawatan biasa. Karena dia bukan PDP, jadi tidak perlu diisolasi. Makanya akan kita jemput untuk menjalani perawatan di Langkat saja. Warga tersebut berinisial PS (37) warga Dusun I Tungkam Jaya Desa Pangkalan Siata, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat. Sebelum memeriksakan diri ke Rumah Sakit Djoelham Binjai, pasien tersebut telah memeriksakan diri ke Rumah Sakit Putri Bidadari Langkat “ papar Arifin.

Ketika diperiksa di RSU Putri Bidadari, diketahui pasien mengalami gejala sesak nafas, nyeri tenggorokan, batuk, demam naik turun, penurunan BB, mual, lemas, nyeri kepala dan ulu hati. Mengetahui hal itu, sempat Satgas Covid-19 Langkat mencoba membawanya ke Rumah Sakit GL Tobing PTPN II Tanjung Morawa, untuk diisolasi dan diperiksa menggunakan Laboratorium. Tujuannya, untuk mengetahui hasil pasti apakah benar PDP atau sakit lainnya. Namun pasien dan keluarga menolak anjuran Satgas.

Setelah itu, Arifin mendengarkan kabar, pasien tersebut memeriksakan diri ke rumah sakit Djoelham. Setelah diperiksa, kesimpulan hasil awalnya, pasien dinyatakan kategori PDP. “Jadi inilah yang membuat heboh di kota Binjai itu ” sebutnya. Sembari menyampaikan keterangan dari pasien, ia mengaku tidak memiliki riwayat berpergian keluar Kota maupun keluar Negeri, dan riwayat terpapar dengan orang sakit. Serta mengabarkan data (Kamis, 09/04/2020-Red) untuk Kabupaten Langkat, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 38 orang dan selesai 20 orang, 18 orang lagi yang belum, sedangkan PDP 2 orang dan yang sembuh 2 orang “ pungkas Arifin. (Ikhwan Praja/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.