JAKARTA-LH: Ketua Organda DKI Shafruhan Sinungan menjelaskan awalnya beberapa pemangku kepentingan sudah sepakat terhadap Kebijakan Pemberhentian Operasional Bus yang masuk dan keluar Jakarta demi Menekan Penyebaran Penularan Virus Corona (Covid-19). Namun tiba-tiba Plt. Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan tak menyetujui kebijakan tersebut. Shafruhan menyebut, informasi yang dia peroleh, Luhut membatalkan kebijakan tersebut karena alasan belum ada kajian ekonomi tentang dampak pemberhentian operasional bus.
“Tapi, tiba-tiba Dirjen Hubdar bilang dibatalin. Katanya, menurut Luhut belum ada kajian ekonomi tentang penghentian itu. Ini kan gila, industri mana yang hidup saat ini, ini darurat. Masa masih mikirin kajian ekonomi. Orang industri ambruk semua. Ini sama aja Luhut menyuruh orang bunuh diri “ pungkas Ketua Organda DKI Shafruhan Sinungan sebagaiman dilansir dari CNNIndonesia.com (Rabu, 01/04/2020-Red).
Menurut Shafruhan bahwa Organda sangat menyetujui kebijakan pelarangan bus tersebut. Alasannya adalah sebagai penyedia transportasi, Organda DKI ingin melindungi anak buahnya dari penyebaran Corona di Jakarta ke daerah lain. ” Gimana enggak nyuruh orang bunuh diri, ada penumpang maksa naik, [kalau] positif [Covid-19] dia, awak kita tertular. Terus ke kantor nyebar. Lagipula di daerah-daerah juga sudah ada yang ‘menolak’ bus dari Jakarta ” tutur Shafruhan (Rabu, 01/04/2020-Red).
Oleh karenanya, Ketua Organda DKI itu sangat menyesalkan keputusan Luhut yang membatalkan rencana penghentian operasional bus AKAP di wilayah DKI Jakarta. Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih mengedepankan keselamatan warga daripada terus berhitung soal sisi ekonomi masyarakat. ” Kacau ini Luhut? Ini soal kesehatan nyawa orang, kok masih bisa mikir soal belum ada kajian ekonomi. Industri mana yang enggak hancur sekarang,” tutupnya kepada CNNIndonesia.com.
Sumber Berita: CNNIndonesia.com
(Redaksi)