532 views

Fenomena Swa-Lockdown (Lockdown Mandiri) Marak Di Yogyakarta

YOGYAKARTA-LH: Fenomena menarik terjadi dalam minggu-minggu ini hampir di semua titik-titik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); baik di Perkampungan maupun di Perumahan-perumahan semua dijaga oleh Warga Masing-masing terutama di Pintu-Pintu (Gang/Jalan) jalan masuk Perumahan/Perkampungan. Warga rame-rame dan kompak melakukan Swa-Lockdown atau Lockdown Mandiri.

Berbagai jenis tulisan tampak dibuat Warga Setempat “MAAF KAMI TIDAK MENERIMA YANG BUKAN PENDUDUK SETEMPAT “ , “LOCKDOWN”, “GENTAN LOCKDOWN” , “TUTUP DAB DALAN LIANE WAE, ORA URUSAN KOE SOPO WONG TEMB! MAU SEHAT !!, KLEBENGAN LOCKDOWN”, “LOCKDOWN RT 03 WARGA BULUS TEMPEL RASAH NGEYEL URUSANE NYO BUNG ..!”, dan berbagai jenis tulisan yang hakikatnya bermakna tertutup buat orang lain selain Warga Setempat.

Menurut para warga yang berhasil dikonfirmasi bahwa tindakan Swa-Lockdown ini merupakan cara yang mereka untuk mengantisipasi dan atau mencegah penyebaran Pandemi Virus Corona (Covid-19). Mereka kompak untuk mengambil inisiatif ini walaupun Pemerintah Setempat belum ada perintah Lockdown demi kesehatan dan keselamatan warga mereka.

Kebijakan yang diambil masyarakat ini mulai marak dalam minggu ini. Dan hebatnya lagi, antar warga kampung yang satu dengan yang lainnya juga terjadi koordinasi dan pertemuan agar kebijakan ini secara mandiri diharapkan terjadi di Seluruh Wilayah Yogyakarta.

Para Warga juga ada yang menyediakan Posko Penjagaan yang digunakan sebagai tempat pemantauan secara bergantian dan mandiri, ada juga yang menyediakan Disinfektan. Ketika salah seorang yang menjaga berhasil diwawancarai LH menyampaikan “ Setiap Orang yang lewat Kita Semprot Disinfektan Mas baik itu Warga Kita maupun Tamu yang berkunjung sambil kita suruh isi buku tamu “ pungkas Warga Gentan, Ngaglik, Sleman yang enggan disebut namanya (Minggu, 29/03/2020-Red).

Hal yang sama juga dilakukan oleh Warga Dusun Tembi, Sewon Bantul. Tampak ada Spanduk yang bertuliskan “Tembi Lockdown dilarang masuk.” Hal yang sama juga dilakukan Warga di beberapa Dusun yang ada di desa Tirtonirmolo, kemudian beberapa Dusun di Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Bantul.

Warga Ngampel, Harjobinangun Sleman juga melakukan Lockdown. Tulisan “Jalan di TUTUP !! Satu Pintu lewat utara #Di Rumah aja#simple ra COVID” terpasang di Gapura Mask Kampung itu. Berbagai Perkampungan di Kabupaten Sleman juga melakukan Lockdown Mandiri ini di Kampungnya masing-masing.

Selain Swa-Lockdown, hampir seluruh Warga dihimbau juga untuk tidak menerima tamu dari luar. Penomena ini hampir terjadi di semua tempat dengan arahan door to door.

Terkait Penomena ini, Redaksi LH telah melakukan Konfirmasi dan atau Klarifikasi kepada POS SIGAP CORONA DIY Melalui WhatsApp dan memberikan jawabannya sebagai berikut betul sekali sampai dengan saat ini banyak kebijakan lockdown lokal ditik bawah, bisa dari RT RW, dusun, desa yang melakukan lokal lockdown,  walaupun kebijakan pemerintah DIY tetap tidak ada lockdown, akan dikoordinasikan melalui lintas sektor di gugus tugas covid 19, dari aspek kesehatan hal ini membantu dlm proses pemutusan rantai penularan virus selama masa inkubasi Tetapi ada konsekuensi utk penyediaan logistik yg hrs disiapkan ” demikian tanggapan POS SIGAP CORONA DIY (Minggu, Pukul 21.03 WIB; 29/03/2020-Red). (Hemad/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.