417 views

Korban Angin Puting Beliung Hanya Dibantu 1 Dus Intermie dan 10 Kg Beras oleh Dinas Sosial Musi Rawas

MUSIRAWAS-LH: Ujian atau cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa untuk Umatnya dengan berbagai cara, ada yang namanya Sunami, Gempa Bumi, Banjir dan kebakaran. Lain lagi yang dialami oleh Warga Dusun Tujuh Desa Q1 Tambah Asri Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan, belum lama ini telah terjadi bencana alam berupa  Angin Puting Beliung.

Kristianti alias Tanti (21 Tahun) Istri dari Ardi (24 Tahun) Warga Desa Q1 Tambah Asri Dusun 7 salah satu keluarga yang mengalami bencana alam Angin Puting Beliung tersebut berhasil dikonfirmasi oleh Liputan Hukum dikediamannya (Minggu, 22 Maret 2020 Pukul 10:15 WIB). Tanti mengatakan kepada LH, “ memang benar Kami telah mengalami bencana alam Angin Puting Beliaung Pada Tanggal 6 Nopember 2019 lalu. Kami disini yang mengalami bencana ini sebanyak Empat Orang yaitu: Murdianto, Winarti, Kristianti Warga Dusun Tujuh dan Lubis Warga Dusun Enam Desa Q1 Tambah Asri. Dari Keempat Orang Korban tersebut, Rumah Saya yang paling parah. Rumah Saya tersebut baru selesai dibangun, Belum Dihuni. Tapi Ketika Tanggal 6 Nopember 2019 tersebut Sekira Pukul 17:30 WIB (Menjelang Maqrib) terjadilah Angin Putting Beliung tersebut, dan atap rumah saya terbang dan bangunan bagian dapurnya ambruk, karena kami belum menempati rumah tersebut, Alhamdulillah sekeluarga selamat “ pungkas Tanti menceritakan kejadian beberapa waktu yang lalu (Minggu, 22/03/2020-Red).

“ Setelah itu kami melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Desa Q1 Tambah Asri. Keesokan Harinya Pak Kadus, Pak Kades dan Pak Camat langsung datang meninjau ke Lokasi Rumah Saya yang hancur ini “ lanjut Tanti.

Masih menurut Tanti, “ Saya berharap sekali bencana ini mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah, baik itu dari Desa, Camat terutama dari bapak Bupati, atau paling tidak dari dinas atau instansi yang terkait “ ujar Tanti.

“ Pada akhir Desember 2019 menjelang Tahun Baru 2020 lalu, saya mendapat kunjungan dari orang Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas yang didampingi oleh Pak Kadus. Awalnya kami berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban kami untuk mendirikan atau membangun rumah kami yang hancur tersebut, namun setelah mendapatkan bantuan dari Pihak Dinas Sosial berupa Intermie sebanyak Satu Dus dan Beras sebanyak Sepuluh Kilo, ditambah lagi pembicaraan orang dari Dinas Sosial ‘ hanya ini yang dapat diberikan oleh Pihak Pemerintah dan mengenai bantuan lainnya karena sudah akhir tahun anggaran jadi tidak ada’. Dan kami sampai saat ini tidak ada bantuan apapun dan dari siapa pun, kalau bapak tidak percaya silahkan tanya sama Pak Kadus Kami “ ungkap Tanati kepada LH dengan nada kecewa.

Kadus Dusun Tujuh Wasingus ditempat yang sama (Dikediaman Tanti Minggu, Pukul 11:30 WIB 22/03/2020-Red) membenarkan adanya Bencana Alam di Desa Q1 Tambah Asri Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. “ Memang jumlah korban ada Empat Orang yang paling parah hanya rumahnya Pak Ardi atau ibu Tanti ini, sementara yang lain tidak seberapa, dan diperbaiki sendiri. Kalau mengenai bantuan yang telah diterima oleh korban (Ibu Tanti-Red) benar mereka hanya menerima Intermie Satu Dus dan Beras Sebanyak Sepuluh Kilo, ketika orang dari dinas sosial menyerahkan bantuan tersebut kepada pihak korban itu bersama Saya, karena saya yang diperintahkan oleh Sekdes untuk mendampingi, memang secara manusiawi sangat tidak wajar atau tidak sebanding korban yang rumah hancur hanya mendapatkan bantuan seperti itu “ kata Kadus itu (Minggu, 22/03/2020-Red).

Kadus juga menyampaikan “ kalau orang dari Dinas Sosial mengatakan kalau bantuan lainnya tidak ada, karena ini sudah dipenghujung tahun dan anggarannya tidak ada, kalaupun ada tahun 2020 nanti “ ujar Wasingus menirukan pembicaraan orang dari dinas sosial tersebut, namun sayang wasingus lupa siapa nama petugas dari dinas sosial terseut.

Kades Q1 Tambah Asri Arifin saat di hubungi oleh Liputan Hukum Via Handphone malam itu (Minggu, Pukul 20:59 WIB, 22/03/2020-Red) membenarkan adanya bencana alam tersebut. Namun Arifin mengatakan “ dari keempat korban bencana tersebut yang dua tidak seberapa, satu lagi ada atapnya yang lepas karena dia orang berada jadi dia perbaiki sendiri dan yang satu lagi anaknya Pak Masilan Warga Dusun Tujuh Tanti, rumahnya baru dibangun dan belum selesai benar. Ketika Angin Puting Beliung rumahnya Ibu Tanti ini memang ambrug, atap serta kayunya lepas semua dan hancur tepatnya sudah tidak bisa dipakai lagi. Sebagian badan rumahnya atau bagian belakang atau dapurnya ambruk sehingga ibu tanti mengalami kerigian jutaan rupiah “ kata Kades Arifin (22/03/2020-Red).

Ketika ditanya tentang bantuan dari dinas sosial dengan gemblang Arifin mengatakan “ Saya tidak tau bantuan berupa apa yang diberikan oleh orang dari dinas sosial tersebut, karena saya dan sekdes ada kegiatan, sehingga saya perintahkan melalui sekdes agar Kadus yang menghantarkan dan mendampingi orang dari dinas sosial tersebut “ jelas Arifin.
Saat ditanya Liputan Hukum, wajarkah warga yang mendapat bencana alam hanya mendapatkan bantuan berupa Satu Dus Intermie dan Sepuluh Kilo Beras ? Dengan tegas Kepala Desa Q1 Tambah Asri itu mengatakan “ bahwa bantuan itu sangat tidak sesuai atau tidak manusiawi “ jawab Arifin.

Masih menurut Arifin, “ Kami dari Warga Dusun Tujuh telah melakukan bantuan secara sukarela kepada korban Ibu Tanti berupa uang lebih kurang satu juta rupiah dan itu sudah diberikan melalui kadusnya. Selain dari itu, juga akan kami masukkan ke Anggaran Desa agar korban bisa memperbaiki kembali rumahnya, memang mungkin tidak mencukupi, tapi paling tidak bisa meringankan beban pihak korban untuk memperbaiki rumahnya kembali “ ujar Arifin mengakhiri bincangnya dengan Liputan Hukum. (Habib/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.