629 views

Setelah “Klitih” Menggegerkan Yogyakarta, Kini Viral “Siswa-Siswa” SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo Melakukan “Bullying dan atau Perunduhan” Terhadap Seorang “Siswi”

PURWOREJO-LH: Setelah Yogyakarta dan Sekitarnya diresahkan Perilaku Siswa SMP dan SMA melakukan kejahatan di jalanan yang terkenal dengan istilah “Klitih”, kini Siswa-Siswa (Paling Tidak Ada 3 Orang yang Tampak di Video-Viral-Red) di SMP Muhammadiyah Butuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo yang menggegerkan sekaligus memprihatinkan Bangsa ini, menjadi Tontonan yang tidak pantas dijadikan tuntunan bagi jutaan Rakyat Indonesia terlebih-lebih bagi kaum Millineal. “ Saya menangis dan sedih melihat akhlak anak-anak generasi muda sekarang khususnya kaum terpelajar yang sudah terdegredasi akhlak dan moralnya “ ujar salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren yang tidak berkenan dicantumkan namanya di Wilayah Purworejo yang spontan diminta pendapatnya atas kasus ini oleh LH (Kamis, 13/02/2020-Red)

Jutaan Mata dari seluruh Pelosok Tanah Air menonoton Video yang Viral itu. Dalam Video berdurasi 29 detik itu, tampak dengan jelas 3 orang Siswa (Pria-Red) memukul dan menendang berkali-kali secara bergantian Seorang Siswi (Perempuan-Red) yang duduk sambil menunduk dan menutup Kepalanya dengan kedua tangannya tanpa dapat melakukan perlawanan.

Setelah jutaan mata menonton video yang menjadi viral ini, polisi akhirnya turun tangan untuk menangani kasus tersebut. Akhirnya, Pihak sekolah-pun membenarkan peristiwa tersebut dan menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi di kelas VIII pada saat pergantian jam pelajaran. “ Ya Mas, itu kejadiannya di Kelas VIII. Kebetulan saya gak ngajar disitu je. Cuman peristiwa itu memang sudah buat geger di sekolah ini. Banyak yang datang, barusan juga ada Polisi yang datang. Untuk lebih jelasnya mending jenengan (Anda-Red) tanya langsung ke Kepala Sekolah atau Pihak Yayasan “ ujar Salah Seorang Guru yang enggan disebut namanya (Kamis, 13/02/2020-Red).

Melihat dari kejadian dalam Video tersebut, diduga kuat bahwa penganiayaan secara beramai-ramai itu sudah direncanakan sebelumnya dan atau juga sudah terbiasa dilakukan Para Pelaku. Hal ini bisa dinilai dari adanya pembagian tugas dari para pelaku. Sebahagian memukul, menendang, bahkan ada yang memukul pakai alat berupa kayu atau gagang sapu, dan sebahagian lagi merekam kejadian itu. Tangis Sang Korban tidak menghentikan perlakuan bejat Para Pelaku.

Yang lebih naïf lagi, bahwa Para Pelakunya adalah Pria sementara korbannya adalah wanita. Hal ini dilontarkan oleh Direktur Investigasi NGO Indonesia Law Enforcement (ILE) Bagus Jaya Wiratama P., SH, ketika diminta pendapatnya melalui Phonselnya. “ Ini sesuatu yang benar-benar diluar kebiasaan. Masa Laki-laki menganiaya Perempuan, main keroyok segal lagi. Ini sudah bisa dikategorikan Kejahatan ‘Persekusi’. Semoga Para Pelaku cepat diproses secara hukum, walaupun mereka masih dibawah umur bukan berararti meraka kebal hukum. Sanksi tegas perlu segera dilakukan Para Penegak Hukum terhadap Para Pelaku agar Kejadian ini tidak menjadi Preseden Buruk Penegakan Hukum di Indonesia “ pungkas Bagus panggilan akrabnya (Kamis, 13/02/2020-Red).

Bagus atas nama ILE mengutuk keras kejadian ini. “ Kami dari NGO ILE Mengutuk keras kejadian ini dan meminta Aparat Penegak mengusut tuntas kasus ini. Jangan sampai kejadian seperti ini ditiru anak-anak kita yang lain. Ayo Selamatkan Generasi Muda sekarang juga dengan menegakkan hukum tanpa pandang bulu “ ujar Bagus.

Terkonfirmasi, bahwa 3 Siswa Pelaku Penganiayaan sudah ditetapkan menjadi tersangka. ” Iya sudah (ditetapkan sebagai tersangka),” pungkas Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani (Kamis, 13/02/2020-Red).

Belum reda persoalan “klitih” yang menggegerkan Yoyakarta dan sekitarnya, Penganiayaan Guru kepada Siswa/i di SMSN 12 Kota Bekasi, kini kita sudah dikagetkan lagi Perunduhan dan Bullying Terhadap Sisiwi SMP Muhammadiyah di Kecamatan Butuh Purworejo. Ada apa dengan SISTEM PENDIDIKAN KITA ? Kenapa Moral Generasi Bangsa ini semakin Terdegradasi ? (Bintang S./Red)

VIDEO TERKAIT:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.