Pengamat dan Ahli Hidrologi dari UGM Yogyakarta M. Pramono Hadi: “Penyebab Utama Karena Hujan Merata, dan Jumlahnya Banyak, serta Kondisi ‘Surface Storage’ Sudah Jenuh Dengan Air Karena Telah Terjadi Hujan Beberapa Waktu Sebelumnya”
JAKARTA-LH: Curah Hujan Eksterm sejak dinihari (01/01/2020-Red) yang merata di Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek-Red) telah menimbulkan Wabah Banjir di berbagai tempat kususnya daerah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Bahkan sebahagian Jalan Tol tidak dapat dilalui akibat banjir dan banyaknya kenderaan yang tertahan. Kondisi terparah adalah di Jakarta dan Bekasi.
Selain hujan lebat yang merata di wilayah Jabodetabek, diperparah lagi dengan adanya air kiriman dari Katulampa Bogor dan Depok. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memprediksi terdapat 13 kelurahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) atau Bantaran Kali Ciliwung terkena dampak secara langsung banjir kiriman dari Katulampa Bogor dan Depok. Ke-13 Kelurahan tersebut adalah 13 Kelurahan di Jakarta yang diprediksi akan terkena banjir kiriman adalah: Srengseng Sawah-Jakarta Selatan, Rawajati-Jakarta Selatan, Pengadegan-Jakarta Selatan, Cikoko-Jakarta Selatan, Pejaten Timur-Jakarta Selatan, Cawang-Jakarta Timur, Bidara Cina-Jakarta Timur, Kampung Melayu-Jakarta Timur, Manggarai-Jakarta Selatan, Kebon Baru-Jakarta Selatan, Bukit Duri-Jakarta Selatan, Balekambang-Jakarta Timur, dan Cililitan-Jakarta Timur.
Menurut keterangan Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI M Ridwan kepada para awak media bahwa air kiriman dari Katulampa, Bogor diperkirakan akan tiba di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan pukul 18.00- 20.00 WIB. ” Ketinggian PS Katulampa 150 CM atau Siaga Tiga Pada Pukul 11. 00 WIB. Antisipasi lebih kurang 6-9 jam akan sampai di PA Manggarai,” pungkas Ridwan (01/01/2020-Red).
Sementara itu untuk Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, diperkirakan penyebab banjir adalah Curah Hujan Ekstrem yang merata dan lama. Sejumlah perumahan di Kota Bekasi terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang turun sejak dini hari (Rabu, 01/01/2020-Red).
Dari hasil pantauan Liputan Hukum, hampir semua Perumahan di Kota Bekasi terkena dampak Banjir Hujan Ekstrem ini. Ketinggiannya berpariasi, mulai dari setinggi betis sampai sebahu. Bahkan Gerbang Tol Bekasi Timur sempat tidak bisa keluar akibat banjir. “ Saya sedang membawa keluarga Tahun Baru-an dari tempat famili di Tangerang. Saya terpaksa lawan arus Tol mulai dari Tol Timur karena tidak bisa keluar dari Gerbang Tol Bekasi Timur itu. Akhirnya kami keluar Tol Bekasi Barat “ ujar Tom Manurung kepada LH ( 01/01/2020-Red).
Masih menurut Tom, bahwa dirinya melihat langsung situasi Tol dari Tangerang menuju Bekasi, banyak yang macat total akibat banjir. Bahkan sepeda motor banyak yang masuk Tol khususnya di sekitar Tol Kebun Jeruk-Tomang. “ Banjirnya luar biasa Bang, saya melihat tadi bahwa di Jalur Tol Kebun Jeruk dari arah Jakarta Menuju Tangerang Banjir dan macet total. Banyak Sepeda Motor yang masuk Tol. Orang pada menjerit ketakutan. Untungnya saya yang membawa keluarga bisa selamat sampai keluar Tol Bekasi Barat ini “ papar Tom dengan mata berair menahan sedih sambil menunjukkan beberap foto dan video pendek hasil rekaman banjir yang ada di Phonsel miliknya.
Perumahan Elit Grand Wisata (Perbatasan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi-Red) yang selama ini jarang terkena banjir, namun kali ini terendam. Akibatnya akses Pintu Masuk-Keluar Tol juga terganggu. Demikian pula Perumahan Elit Kemang Pratama Kota Bekasi juga banjir parah. “ Ya Bang, kami sekeluarga ini mau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Rumah kami di Kemang sudah sampai sepinggang “ ujar Bu Mira dari pintu Mobil Mercy-nya yang membawa 2 orang anaknya.
Hal yang sama juga terjadi di Perum Jati Bening-2 Kota Bekasi. Jembatan arah masuk ke Perumahan ini jebol akibat hempasan air. Sebahagian Perumahan ini direndam air mencapai 1 Meter. Tim SAR sudah turun dengan membawa Perahu Karet ke Perumahan ini untuk membantu Evakuasi Warga. “ Kami mau mencari Hotel untuk mengungsi bersama keluarga Mas karena rumah kami sudah sampai sepinggang “ ujar seorang Ibu yang enggan disebut namanya.
Demikian pula perumahan-perumahan lain yang ada di kota bekasi, hampir semua kena dampak Banjir Hujan Eksterm ini. Termasuk Perumahan di Duren Jaya ada yang terndam sampai 1 Meter. Perumahan Bumi Satria Kencana, Perumnas 1, Perumnas 2, dan hampir semuanya hanya berpariasi tingkat ketinggian airnya.
Terkait kondisi banjir yang hampir merata di wilayah Kota Bekasi, Koordinator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Diky Sapta Aji menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan evakuasi warga di sejumlah titik banjir wilayah Bekasi. “Mohon sabar (untuk evakuasi perahu karet) karena ini hampir semua wilayah Bekasi banjir dan kami sedang evakuasi. Di Perumahan IKIP sudah satu meter dan banyak lansia sakit, ” ujar Diky kepada para awak media (01/01/2020-Red).
Sampai berita ini ditayangkan, belum dapat Ter-Taksasi berapa kerugian yang dialami akibat banjir ini. Namun telah terdapat korban meninggal dunia, seorang remaja di Kemayoran-Jakarta akibat ke-setrum aliran listrik.
Terkait musibah banjir ini, Gubernur DKI Anies Baswedan yang turun langsung memantau Banjir mengatakan bahwa Pemprop DKI akan terjun total membantu korban dan mengatasi keadaan. ” Semua saluran diamankan, saluran dibersihkan semua, lalu semua pompa kita ada lebih 500 pompa dan saat ini Alhamdulillah semua berfungsi, disiapkan. Kita mengantisipasi terutama timing,” jelas Anies saat meninjau langsung di Kawasan Latuharhari, Jakarta Pusat (Rabu, 01/01/2020-Red).
Lebih jauh Anies menjelaskan bahwa saat ini pompa-pompa bekerja lebih lantaran debit air naik sementara posisi permukaan tanah Jakarta lebih rendah dari permukaan laut. ” Bicara hujan bukan semata-mata airnya di sini, tapi Jakarta ini pesisir yang berhadapan dengan Dataran Rendah yang posisinya lebih rendah dari permukaan air laut. Sehingga ketika volume hujan tinggi bersamaan permukaan air laut tinggi, maka pompa yang bekerja itu harus ekstra ,” pungkas Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies memastikan bahwa seluruh jajaran DKI tidak libur. Gubernur DKI itu menyatakan bahwa semua petugas turun ke lapangan dalam posisi siap. “Petugasnya semua posisinya siap. Kita itu Siaga, Tanggap, Galang,” tegas Anies Baswedan dengan nada serius.
Menurut Pengamat dan Ahli Hidrologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta M. Pramono Hadi bahwa PENYEBAB UTAMA dari banjir ini adalah hujan yang merata dan jumlahnya banyak. ” Itu Penyebab Utama karena hujan merata, dan jumlahnya banyak, dan kondisi ‘surface storage’ sudah jenuh dengan air karena telah terjadi hujan beberapa waktu sebelumnya ” pungkas Dosen Fakultas Geografi UGM itu (01/01/2020-Red). Surface storage merupakan Simpanan atau Timbunan Air yang terdapat dalam permukaan lahan (Ahmad Sole/Rafiq/Tombang/Fahdi/Red)
Ini baru berita …mantap
Terimaksih atas Apresiasinya !