596 views

Team Keamanan PTPN III KANAS Tangkap Pencuri Pupuk

AEK NABARA-LH: Satuan Keamanan (Sat-Pam) PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) Kebun Aek Nabara Selatan (KANAS) tangkap pencuri pupuk di Afdeling IV Blok R19, sekitar pukul 02.00 Wib dini hari (Senin, 23/12/2019-Red). Hal ini diungkapkan oleh Ariza Fahmi, SH Assisten Personalia Kebun (APK) melalui Peltu TNI (Pur) Rasiono Kepala Keaman (KAPAM) Kebun kepada LH di Kantor Kebun KANAS (Senin, 23/12/2019-Red).

Rasiono menyebutkan ” terduga pencuri pupuk yang berhasil diamankan ber-inisial Parman Sijabat usia 46 Thn Alamat Gg Setia Warga Kota Aek Nabara, dan barang bukti yang diamankan 5 karung pupuk seberat kurang lebih 250 Kg dengan taksiran kerugian kurang lebih Rp 1.750.000, serta 3 unit sepeda motor, yang semuanya sudah diserahkan ke Polsek Bilah Hulu Aek Nabara” pungkas Rasiono.

Manager PTPN III Hendri Halim SP, melalui Asskep A, Ir. Chazali Awang, saat konfirmasi LH dikantornya Senin (23/12) membenarkan adanya penangkapan pencuri pupuk oleh Team Sat-Pam KANAS. ” Benar Team Sat-Pam ada menangkap satu orang pencuri pupuk, jumlahnya sebanyak 5 karung dan 3 Unit Sepeda Motor ujar “ jelas Chazali Awang.

Lebih lanjut Ir.Chazali Awang, menjelaskan ” modus operandi pencurian pupuk yang dilakukan oleh terduga sebaga pencuri adalah dengan cara menggali lubang (pocket) pupuk yang ada disetiap piringan pokok, kemudian pupuk yang ada disetiap lubang tersebut dukumpulkan oleh pencuri dan dimasukkan kedalam karung. Jenis pupuknya adalah pupuk majemuk, Nitrogen Phospor dan Kalium (NPK) 12.12.17.2 + Treasure Element (TE) berbentuk butiran” sebut Ir Chazali Awang.

Terpisah, Pengamat Perkebunan yang tidak bersedia disebutkan identitasnya saat diminta pendapatnya terkait kasus pencurian pupuk ini memberikan komentar ” pemupukan dengan sistim lubang sangat rawan dari pencurian sehingga membutuhkan biaya ekstra keamanan. Disamping rawan dari pencurian, pemupukan dengan sistem lubang juga sangat tinggi biayanya bila dibandingkan dengan sistem tabur, hal ini dikarenakan harus menggunakan tenaga kerja tambahan khusus untuk membuat lubang pupuk, serta biaya dan Bahan Bakar Minyak (BBM) alat pelubangnya. Fungsi pemupukan dengan lubang di piringan pokok sebenarnya untuk meminimalisir penguapan pupuk terutama unsur nitrogennya. Sebaiknya guna mencegah terjadinya pencurian pupuk dari lubang dan biaya yang relatif sangat tinggi ada baiknya Direksi PTPN III mencari alternatif lain cara pemupukan tanaman yang lebih efektif dan rendah biaya ” pungkasnya (Anto Bangun/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.