CIANJUR-LH: Perilaku bejat Oknum Calon Pendeta Timothy Luke Saputra alias Yesaya Gunawan tergolong unik dan langka. Selain merayu para korban dia juga kerap melakukan intimidasi agar para korbannya mau menuruti kemauannya. Dan hal ini sudah berlangsung cukup lama (Sejak 2014-red) akhirnya baru terbongkar dan dilaporkan kepada Pihak Berwajib (2019-Red) dalam hal ini Polda Jawa Barat di Bandung. Saat ini, kasusnya sudah P21 dan sedang proses pelimpahan ke Pengadilan Negeri Cianjur.
Menurut pengakuan salah satu korban sebut saja namanya “Cuk” (Nama Samaran; Berusia 17 Tahun saat dikonfirmasi-Red) bahwa pelecehan seks terhadap dirinya berawal pada tahun 2016 (Saat itu Usia “Cuk” baru 14 Tahun-Red) dan berjalan selama 2 Tahun (hingga Tahun 2018-Red) setiap hari Sabtu. Saat itu “Cuk” dipanggil Yesaya Gunawan ke kediamannya di Villa Galaxy Resort Sukanagih, Cianjur. Menurut pengakuan “Cuk”, Yesaya mengajaknya ke kamar pribadi dan menyuruhnya telanjang hingga tinggal Celana Dalam. “ Saya disuruh buka pakaian dan tinggal celana dalam. Kemudian Yesaya melakukan pelecehan seks itu kepada saya dengan cara menggesek-gesekkan kemaluannya ke kemaluan saya. Terkadang dia juga mengoral kemaluan saya. Dan itu dilakukannya terus menerus setiap Sabtu selama 2 Tahun “ pungkas “Cuk” (23/07/2019-Red).
Ketika ditanya bagaimana ceritanya sehingga “Cuk” bisa dekat dan mau diajak ke rumah Yesaya ? “Cuk” menjelaskan bahwa orang tuanya dekat dengan Yesaya dan sudah dianggap seperti keluarga serta dijadikan anak rohani. Oleh karena itulah awalnya “Cuk” mau dan berani diajak ke rumah Yesaya. “ Kan papa mama saya kerja disitu. Jadi dia panggil saya ke rumahnya sebagai keluarga gitu. Jadi dia menganggap saya Anak Rohani gitu. Saya dijadikan anak didik gitu. Jadi saya digituin di kamar rumahnya ” tutur “Cuk” panjang lebar.
“Cuk” menambahkan bahwa setiap dirinya menolak ajakan Yesaya maka dia selalu diancam dan ditakuti-takuti (diintimidasi-red) akan dibuat celaka kalau tidak menurut. Bahkan Yesaya mengaku sebagai Nabi yang bisa mendoakan “Cuk” apa saja termasuk celaka.
Pada saat yang sama serta di tempat yang sama orang tua dari korban lainnya berinisial Bu RN mengaku bahwa Yesaya telah melakukan pelecehan seks terhadap anak kandungnya sebut saja “Rus” (Nama Samaran-Red). “ Saya sebagai orang tua dari salah satu korban lainnya sangat terpukul atas musibah yang menimpa anak saya. Menurut pengakuan anak saya bahwa Yesaya juga suka menakut-nakuti dengan menunjukkan foto-fotonya dengan beberapa pejabat tinggi Negara ini. Jadi anak saya dan korban lainnya ketakutan “ papar Bu RN yang didampingi suaminya kepada LH (23/07/2019-Red).
Terkait kasus ini, Kasi Pidum Kejari Cianjur Eko Joko Purwanto menjelaskan bahwa berkasnya sudah dilimpakan ke Kejari Cianjur. “ Benar, ini kasusnya limpahan dari Kejati Bandung. Kami terima 18 Juli kemarin,” pungkas Eko (23/07/2019-Red).
Menurut keterangan Kasi Pidum Kejari Cianjur bahwa berdasarkan Berita Acara dan berkas pemeriksaan yang diterima, awal mula kasus tersebut dilaporkan oleh salah seorang orangtua korban ke Polda Jawa Barat. Ironisnya, korban tidak lain adalah anak jemaah gereja dimana pelaku selama ini menimba ilmu kependetaan. “Ternyata korbannya tidak hanya satu orang, tapi ada tujuh. Enam masih di bawah umur, sedangkan satu korban sudah dewasa. Namun yang sudah dewasa itupun, pada saat kejadian masih dibawah umur,” tambah Eko.
Menurut keterangan dari para korban dan orang tua korban bahwa Yesaya Gunawan sering mengisi Khutbah di Gereja JKI (Jemaat Kristen Indonesia) layaknya seperti Pendeta. ” Dia sering ngisi Khutbah di Kereja JKI seperti pendeta umumnya. Kami terkecoh dibuatnya, kami gak nyangka kalau dia itu punya kelainan seks. Dia itu perusak anak-anak kami. Masa depan anak-anak kami runyam karenanya ” ungkap salah satu orang tua korban. (Bagus JWP/Red)