KEPRI-LH: Pada hari Kamis (13/09/2018-Red) tepatnya pada pukul 08.30 WIB, di atas Kapal Patroli BC 60001, telah berlangsung Coffee Morning dan Pemusnahan Barang Bukti Tindak Pidana Kepabeanan hasil tangkapan DJBC Tanjung Balai Karimun, berupa Rokok Ilegal sebanyak 13.887.544 batang, Miras Ilegal sebanyak 2.523 botol, dan 2.279 Ballpres pakaian bekas, dengan total nilai barang yang dimusnahkan sebesar Rp. 6.904.210.000, 00 (Enam Miliar Sembilan Ratus Empat Juta Dua Ratus Sepuluh Ribu Rupiah).
Acara tersebut dihadiri oleh: Rusman Hadi (Kakanwil DJBC Khusus Kepri), Kepala Pangkalan (Puncoro Agung), Aunur Rafiq (Bupati Karimun), Letkol Arm Rizal Analdie (Dandim 0317/TBK), Fuad Fauzi (Kabid P2 DJBC Kepri), Agung Nugroho (Wakil Ketua Pengadilan Negeri Karimun), Kiki Arjunanto (Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Karimun), Bernhard Sibarani (Kepala KPPBC TMP B TBK), Jamila (Kasubag Keuangan Rutan TBK), dan sekitar 25 orang tamu undangan.
Pada acara tersebut Kakanwil DJBC Kepri Bapak Rusman Hadi memberikan pernyataannya bahwa : ,” Kanwil DJBC Kepri menjadi percontohan di bea cukai dan diperlombakan di Kementerian keuangan, maka kita diwajibkan adanya wilayah reformasi bersih pelayanan. Kita secara cepat akan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. DJBC Kepri diikutkan dalam perlombaan, saat ini kita dalam tahap penilaian oleh kementerian yang akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang. Kami sangat memerlukan masukan terhadap pelayanan yang kami berikan dan semoga akan bisa menjadi lebih baik untuk kedepan, “ ungkap Rusman Hadi.
Begitu juga dengan Bupati Tanjung Balai Karimun Bapak Aunur Rafiq menyampaikan bahwa : ,” mudah-mudahan, kita sangat mengharapkan Bea Cukai Kepri dapat menjadi yang terbaik di tingkat nasional nantinya. Tadi disampaikan akan di upayakan adanya wilayah khusus, kita harapkan dengan adanya wilayah khusus dapat menunjang perekonomian di Kabupaten Karimun. Impor bisa masuk, dan ini masih di urus oleh Pak Kakanwil agar dapat masuknya suatu barang melalui wiilayah khusus. Untuk lokasi kita memiliki di Parit Rampak Karimun, tapi jika untuk keluar wilayah khusus harus membayar pajak dan kewajiban-kewajiban lainnya. Semoga ini mendapat persetujuan dari kementerian, karena daerah kita ini adalah daerah yang istimewa, terdepan, dan berada di wilayah perbatasan. Mudah-mudahan ini adalah Valid Project sehingga dapat bersaing dengan daerah lain,” pungkas Bupati Tanjung Balai Aunur Rafiq menutup acara tersebut.
Kegiatan Coffee Morning tersebut selesai pada pukul 09.30 WIB. (Sadarto/Red)