JAKARTA-LH: Satu hari jelang pencoblosan pada pilkada DKI yang akan dilaksanakan pada hari Rabu (19/04/2017-Red) besok, masih saja ditemukan oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kepulauan Seribu pelanggaran. Panwaslu mengamankan 23 ekor sapi dari PDIP untuk penduduk Kepulauan Seribu. Sapi-sapi tersebut tersebar di beberapa pulau seperti Pulau Tidung hingga Pulau Pramuka. Sapi tersebut sudah diamankan Panwaslu Kepulauan Seribu pada hari Senin (17/04/2017-Red).
“Kemarin kami amankan 23 ekor sapi tersebar di hampir semua pulau yang ada penduduknya. Seperti Pulau Tidung, Pulau Pramuka, dan lainnya,” ujar Ketua Panwaslu Kepulauan Seribu, Syaripudin , Selasa (18/04/2017-Red).
Syaripudin mengatakan sapi-sapi tersebut dibawa dari Kalibaru, Jakarta Utara. Menurutnya, sesuai kesepakatan dengan pengurus PDIP, sapi-sapi tersebut tetap berada di lokasi masing-masing karena sulitnya mengumpulkan sapi dalam satu lokasi. “23 sapi itu sesuai dengan kesepakatan bersama dengan pengurus PDIP tetap di lokasi masing-masing dan tidak akan dipotong hingga hari pencoblosan selesai,” ujar Syaripudin.
Syaripudin menjelaskan sapi-sapi itu dibawa untuk acara selamatan. Jadi, tim panwaslu belum bisa mengatakan hal tersebut adalah pelanggaran atau tidak.
“Mereka bilang untuk selamatan, jadi kami belum bisa mengatakan hal tersebut sebagai pelanggaran,” kata Syaripudin.
Selain itu, Syaripudin juga mengatakan telah mengamankan 150 paket sembako. Sembako ini dikirimkan dari relawan pasangan calon Ahok-Djarot. Sembako tersebut sudah diamankan pada hari Minggu (16/04/2017-Red).
“Kami dapat laporan pada minggu malam bahwa ada sembako di salah satu rumah warga, lalu kita datangi dan benar terdapat sembako. Sekarang sudah kita amankan sebanyak 150 paket. Itu dikirim oleh relawan paslon dua,” jelasnya.
Menurutnya, ketika relawan Ahok-Djarot ditanya mengenai sembako, alasannya untuk dibagikan setelah pencoblosan. Dengan adanya kasus tersebut, pengamanan di Kepulauan Seribu akan diperketat.
“Kami sudah konfirmasi kepada pihak tersebut, mereka bilang itu (sembako) akan dibagikan setelah pencoblosan. Ya dengan adanya kasus ini, seperti yang disampaikan oleh Kapolres akan dipertebal,” tutupnya.
Ditempat terpisah Komisioner KPU DKI Jakarta, Dahliah Umar menjelaskan ada penambahan 12 TPS di Jakarta. Jumlah TPS terbanyak terdapat di Jakarta Timur. Jumlah tempat pemungutan suara (TPS) untuk pencoblosan pilgub DKI 19 April nanti bertambah. Penambahan jumlah TPS ini karena bertambahnya jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Jakarta.
“Ada di Jakarta Timur 8 TPS, Jakarta Barat 1 TPS, Jakarta Selatan 1 TPS, Jakarta Pusat 2 TPS. Di antaranya kalau di Jakbar itu di TPS 38 di Apartemen Mediterania, kemudian di Jakarta Pusat juga di Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran di TPS 43 dan TPS 44 itu penambahannya. Kemudian, di Jakarta Selatan TPS 45 di Kelurahan Duren Tiga di Kecamatan Pancoran,” ujar Dahliah saat dihubungi, Senin (17/04/2017-Red) malam.
Dahliah menjelaskan dalam UU PKPU Nomor 10 Tahun 2015 diatur bahwa dalam satu TPS tidak boleh lebih dari 800 orang pemilih. Ia mengatakan karena adanya penambahan DPT sehingga melebihi 800 pemilih, jadi ada beberapa TPS tambahan.
“Pada saat dipetakan ada beberapa TPS yang kalau ditambah jumlah pemilihnya yang di DPTB (Daftar Pemilih Tetap Baru) plus yang mendaftar secara aktif maka jumlahnya melampaui 800 orang per TPS. Ya kalau UU TPS itu tidak boleh lebih dari 800 orang untuk pilkada ya,” jelasnya.
“Jadi, misalnya pada satu TPS di awal jumlahnya 700 lebih (pemilih), begitu ditambah dengan pemilih lingkungan situ yang belum terdaftar dan mendaftarkan diri DPTB, kemudian kita masukan totalnya lebih dari 800 pemilih, jadi harus dipecah menjadi dua TPS,” sambung Dahliah.
Ia mengatakan penambahan TPS ini dilakukan karena jumlah DPT juga bertambah. Penambahan DPT terjadi saat dilakukannya pendaftaran pada tanggal 6-13 Maret lalu.
“Jadi, memang pada saat kita melakukan pendaftaran secara aktif antara tanggal 6-13 Maret itu kan ada pemilih yang mendaftarkan diri. Termasuk kita juga saat menginfo DPTB ada tambahan jumlah pemilih. Karena ada penambahan jumlah pemilih, itu kita tambahkan kembali TPS-TPS,” pungkas Dahliah. (Fahdi R/Red)