KASONGAN-LH: Bumi Penyang Hinje Simpei mendadak berguncang dan bergetar terasa sampai keseluruh pelosok tanah air. Guncangan ini bukan karena gempa ataupun Tsunami tapi karena tindakan Amoral Sang Bupati A. Yantenglie.
Masyarakat Katingan-Kalimantan Tengah bahkan Masyarakat Indonesia dikagetkan oleh kabar tentang digrebeknya Bupati Katingan A. Yantenglie (44Tahun) bersama Wanita Selingkuhannya Seorang PNS yang bekerja di RS Mas Amsyar Kasongan bernama Farida Yeni (30 Tahun) yang berstatus istri orang lain dalam hal ini Anggota Kepolisian Aipda Sulis yang bertugas di Polsek katingan Hilir. Penggrebekan ini terjadi pada Kamis dinihari sekitar Pukul 02.00 WIB (05/01/2017-Red) oleh Suami pasangannya.
Secara kronologis, Cerita bermula saat Aipda Sulis (Korban) Kepala SPKT Katingan Hilir, suami dari perempuan yang dilaporkan selingkuhan bupati, pulang dari Sampit. Setibanya di rumah, Sang Suami Sulis mencari kunci rumah namun tidak ada karena dibawa Sang Istri (FY) dengan alasan sedang dinas malam di Rumah Sakit.
Sulis akhirnya mencari istrinya (FY) ke tempat kerjanya di RS Mas Amsyar Kasongan. Namun, disana ternyata FY tidak ada. Akhirnya, Sulis mencari istrinya (FY) ke Jalan Nangka. Disana korban kaget karena melihat Tas dan rokok istrinya (FY) di sebuah rumah. Tanpa berpikir panjang lagi, Sulis langsung mendobrak pintu depan dan langsung memeriksa rumah hingga akhirnya menemukan istrinya disalah satu kamar sedang tertidur dengan Bupati Katingan A. Yantenglie tanpa busana. Akhirnya, saat itu juga Sulis langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Katingan Hilir. Laporan itu kemudian di back up oleh pihak Polres Katingan hingga mereka digelandang ke Mapolres Katingan untuk dimintai keterangannya.
Menurut informasi, FY (30) saat ini adalah PNS bertugas di bagian Farmasi RSUD Mas Amsyar Kasongan. FY ini masih merupakan istri sah dari Aipda Sulis yang selama ini bertugas di Polsek Katingan Hilir.
Menurut Kapolres Katingan, AKBP Tato Pamungkas Suyono membenarkan kejadian penggrebekan oleh salah seorang anak buahnya bernama Aipda Sulis yang bertugas di Polsek Katingan Hilir itu. “Iya benar jam dua dinihari tadi kejadiannya di salah satu rumah di Jalan Nangka Kasongan dan sekarang yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh anggota Reskrim di Polres Katingan,” kata Kapolres Katingan, AKBP Tato P Suyono, Kamis Siang (05/01/2017-Red).
Kapolres mengaku jika pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut lagi dengan alasan kasus ini masih dalam proses penyelidikan. “Memang selama ini FY masih merupakan istri dari Aipda SL itu. Mengenai data lain termasuk infonya AYT dan FY telah menikah, itu masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,” papar Kapolres Katingan itu.
Setelah sempat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Katingan, akhirnya kasus Amoral dan dugaan perzinahan ini diambil alih Poda Kalimantan Tengah. “Setelah kita lakukan pemeriksaan awal, selanjutnya kasus perselingkuhan ini kita limpahkan ke Polda,” kata Kapolres Katingan AKBP Tato Pamungkas (Kamis, 05/01/2017-Red).
Menurut Tato, karena kasus ini melibatkan kepala daerah sehingga kasus tersebut diserahkan penanganannya ke Polda Kalteng. “Aturannya begitu. Jadi sekarang kasusnya ditangani Polda. Tadi kita langsung berkoordinasi dengan Polda, sehingga tim Polda Kalteng langsung yang membawa Bupati,” ujar Tato.
SIAPA SOSOK A. YANTENGLIE ?
Dikutip dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, detikcom dan dari konservasiborneo.katingankab.go.id, Kamis (05/01/2017-Red), Yantenglie adalah pria kelahiran Handiwung, Tasik Payawan, Katingan, Kalimantan Tengah, 19 Mei 1973. Dia punya istri bernama Endang Susilawatie.
Dia pernah menduduki jabatan Sekretaris Umum Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, pada 1992-2001. Dia juga pernah menjadi Ketua Angkatan Penerus Perjuangan Gerakan Mandau Talawang Pancasila (APPGMTP) Wilayah Katingan pada 1992-2001. Pada 1999 sampai 2002, dia menjadi Sekretaris I Badan Persiapan Pembentukan Kabupaten Katingan.
Karier politik Yantenglie diwarnai hijrah dari satu partai ke partai lain. Ada tiga partai yang dia singgahi, yakni Partai Demokrasi Indonesia (PDI), PDI Perjuangan, dan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP).
Dia menjadi anggota PDI pada 1992 sampai 2001, kemudian menjadi Sekretaris Pimpinan Anak Cabang PDIP pada 2001 sampai 2002, kemudian menjadi Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP pada 2002 sampai 2007. Dia juga pernah menjadi Ketua Badan Diklat Cabang PDIP pada 2002 sampai 2007. Pada 2009 sampai 2010, dia menjadi anggota PDP. Terakhir, dia menjadi Ketua Pelaksana Harian PDP sejak 2010.
Pada 2003, saat umurnya 30 tahun, dia terpilih menjadi Wakil Bupati Katingan. Pasangan Bupati Duwel Rawing dan Yantenglie menjabat dari 2003 sampai 2008. Setelah itu, dia menjadi anggota DPRD Kabupaten Katingan pada 2009 sampai 2013.
Yantenglie kemudian maju mencalonkan diri menjadi bupati berpasangan dengan calon wakil bupati bernama Sakarias. Diusung oleh Partai Gerindra, Partai Bulan Bintang (PBB), dan PDP, mereka terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Katingan untuk periode 2013-2018 dengan visi “Katingan Cerdas, Sehat, dan Terbuka”.
Kemudian pada 24 Juli 2013 pasangan Ahmad Yangtenglie-Sakariyas dilantik oleh Gubernur Kalimantan Tengah saat itu, Agustin Teras Narang, sebagai bupati dan wakil bupati definitif Kabupaten Katingan periode 2013–2018.
Pada usia 43 tahun, saat masih menjabat Bupati Katingan, dia tertangkap basah selingkuh dengan Farida Yeni istri seorang polisi pada Kamis dinihari Pukul 02.00 WIB (05/01/2017-Red). (TIM/Red)