BEKASI-LH: Proses evakuasi korban runtuhya tangga darurat setinggi 32 lantai di Apartemen Grand Kamala Lagoon di Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang terjadi pada hari Rabu (04/01/2017-Red) sekitar pukul 01.00 WIB sampai dengan saat ini belum juga selesai. Petugas tim evakuasi Apartemen Kamala Lagoon sudah berupaya maksimal untuk mempercepat proses pemindahan reruntuhan tangga darurat yang menimbun Fajar Sidiq, pekerja bangunan. Namun proses evakuasi terkendala karena ruang gerak petugas sempit
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama, mengungkapkan proses tersebut rumit karena puing terdiri dari besi serta beton. Ruang tangga darurat yang menimpa pekerja itu luasnya hanya 6×2 meter.
“Kami sudah memaksimalkan peralatan yang ada. Ruangannya sempit dan untuk betonnya, hanya bisa ditarik ke atas, dipindahkan dengan crane sampe lantai 42,” ujar Bayu,Kamis (05/01/2016-Red).
Bayu melanjutkan akses pemindahan puing selanjutnya adalah pintu tangga darurat, tapi hanya besi dengan panjang tertentu yang bisa dikeluarkan lewat sana.
“Pintu darurat pun tidak terlalu lebar, jadi yang bisa keluar dari pintu puing besi saja,” imbuh Bayu.
Diketahui tangga darurat lantai 32-33 Apartemen Grand Kamala Lagoon Bekasi Selatan, Kota Bekasi roboh pada Rabu dini hari (04/01/2017-Red). Kejadian bermula saat Sidiq dan timnya sedang mengerjakan tangga darurat pukul sekitar 01.00 WIB dengan menggunakan tower crane.
Saat tali tower crane dilepas dari tangga, fondasi tangga roboh hingga lantai basement 3 dan menghantam tubuh Sidiq. Berdasarkan keterangan saksi mata, suara Sidiq terakhir terdengar pukul 05.00 WIB kemarin pagi, (04/01/2017-Red). (F.Rahadian/Red)