491 views

SANG “AYAH” TELAH PERGI MENINGGALKAN KITA UNTUK SELAMANYA

SELAMAT JALAN AYAH…!

” Innalillahi Wainna Ilaihi Roji’un = Sesungguhnya Kami Adalah Kepunyaan Allah dan Kepada Allah Jugalah Kami Kembali (Al-Baqarah 2:156)”.

JAKARTA-LH: ” Innalillahi Wainna Ilaihi Roji’un = Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali (Al-Baqarah 2:156)”.

Sebutan Istirja ini mendadak diucapkan oleh jutaan orang ketika mendadak mendengar kabar kepergian “Sang Ayah” HM Sani Gubernur Kepulauan Riau untuk selama-lamanya pada hari Juma’at (08/04/2016-Red) sekitar Pukul 15.00 WIB di RS. Abdi Waluyo Menteng Jakarta.

Suasana duka dan haru terekam jelas saat jenazah Gubernur Kepri HM Sani dalam kondisi dikeliling Anak, istri, cucu, sahabat, rekan hingga sejumlah pejabat termasuk Presiden RI Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Aisyah Sani dan Rini, anak HM Sani terlihat haru dan menangis terseduh-seduh disisi jenazah “Sang Ayah”. Sementara, sejumlah tamu terlihat memberikan semangat dan mengucapkan turut berbela sungkawa kepada keluarga korban.

Sebagaimana diketahui, Muhammad Sani merupakan potret anak petani yang menggumuli hidup dalam keterbatasan yang kemudian bersinar.Dia menyadari hanya dengan banyak bekerja, belajar dan membangun hubungan baik dengan sesama, hidupnya akan terangkat dari kubangan kemiskinan.

Sejak kecil, Muhammad Sani sudah sudah terbiasa menghadapi kerasnya kehidupan. Saat anak-anak seusianya lebih banyak bermain, Sani malah menghabiskan waktunya di kebun karet dan kelapa sawit.Bekerja menoreh getah, mengumpulkan daun pinang kering, menjadi pemungut bola tenis dan mendorong gerobak menjual air keliling kampung dilakoninya demi membantu ekonomi keluarga dan menutupi biaya sekolahnya.

Hingga suatu ketika dia nyaris tidak bisa melanjutkan sekolahnya. Beruntung, seorang kepala penjara dari Pekanbaru datang berkunjung ke Tanjung Balai Karimun dan bertemu dengan orangtuanya. Kepala penjara ini menaruh simpati setelah melihat keadaan keluarganya. Sani kemudian dibawa ke Pekanbaru lalu disekolahkan.Di kota ini, Sani pernah bekerja sebagai penghitung tamu di kantor kecamatan dan membuat amplop dari kertas bekas.

Pada kesempatan layat di RS Abdi Waluyo Menteng (Juma’t, 08/04/2016-Red), juga tampak Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli yang lebih dikenal Zola. Zola yang mengenakan kemeja putih dan berpeci hitam terlihat berada di dalam ruangan rumah sakit tempat dirawatnya Sani.
Di mata Zola, Sani merupakan mentor yang memiliki dedikasi dan selalu menjadi penyemangat.Melalui akun Instagram @zumizolazulkifliforjambi, Zola juga mengucapkan ungkapan bela sungkawa.
“Duka cita mendalam atas meninggalnya gubernur kepulauan riau.Almarhum sosok yg luar biasa dan menjadi mentor utk saya,dedikasi yg luar biasa akan sll menjadi penyemangat.kita doakan arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT,keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan serta keikhlasan”

Tokoh besar masyarakat Kepri ini, lahir di Parit Mangkil, Sungai Ungar, Kundur, Karimun,Kepulauan Riau, pada 11 Mei 1942. Ia tercatat sebagai Gubernur Kepri periode 2010-2015 dan 2016-2021. Sani terpilih sebagai gubernur menggantikan Ismeth Abdullah pada 2010.

Di Jakarta, almarhum bersama kepala daerah lainnya, sempat mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat pagi. Namun karena mendadak sakit almarhum akhirnya dilarikan ke RS Abdi Waluyo dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di sana sekitar Pukul !5.00 WIB.
HM Sani wafat di usia 73 Tahun. Meninggalkan seorang istri bernama Aisyah, tiga orang anak, yakni Heni Andrianto, Heni Andriani dan Rini Fitrianti, serta lima cucu.
Menurut pantauan wartawan LIPUTAN HUKUM di Tanjungpinang, bahwa Lantunan Surat Yasin spontan dibacakan Jemaah Masjid Ashshobirin di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, setelah mendengar kabar wafatnya “ Sang Ayah” Sani.
HM Sani merupakan sosok pemimpin amanah yang dicintai masyarakatnya dan tampak puluhan warga mengikuti yasinan di masjid sekaligus memanjatkan doa untuk almarhum.

Menurut Penuturan warga sekitar kediaman almarhum kepada LIPUTAN HUKUM, bahwa HM Sani adalah sosok yang taat beribadah. Ketika berada di rumah pribadinya, almarhum rajin salat berjamaah di masjid samping rumahnya.”Saya tetangga beliau bang. Beliau orangnya bersahaja dan merakyat. Kami terkadang kikuk sendiri atas kerendahan hati beliau. Terkadang kami tidak percaya kalau yang nyalamin kami itu seorang Gubernur,” ungkap Pak Yamin yang mengaku sebagai tetangga almarhum sambil meneteskan air mata karena terharus dan sedih.(Raza/Gordon/Tengku-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.