374 views

BAHAN BAKU OBAT PCC SEBERAT 12 TON DITANGKAP JAJARAN POLDA KEPRI

BATAM-LH: Jajaran Polda Kepri dalam hal ini Polsek Bintan Timur Kabupaten Bintan Propinsi Kepulauan Riau berhasil menangkap bahan baku obat-obatan terlarang (sediaan farmasi) dan psikotropika pada Awal September yang lalu.

Terkait hasil tangkapan jajarannya ini, Kapolda Kepri Irjen Pol. Sam Budigusdian menggelar konferensi pers. “Sabtu tanggal 02 September 2017, sekira pukul 08.30 WIB, keenam tersangka ditangkap di Jl Sribayintan – tepatnya didepan gudang PT. Murti Transindo Kijang, Kel. Kijang Kota, Kec. Bintan Timur, Kab. Bintan,” ujar Kapolda Kepri. Rabu (20/09/2017-Red).

Keenam tersangka sebagai berikut :
1. MA (Pemilik Barang)
2. RS Alias F (Orang yang dipercaya oleh MA untuk mengirim barang dari Singapura ke Jakarta)
3. BH Alias T (Orang kepercayaan FE / Pengangkut barang dari Gudang Bina Uma Batu Aji ke Gudang Tiban Mas Asri, Kec. Sekupang, Kota Batam)
4. E (Orang kepercayaan FE / Untuk mengangkut barang dari Batam ke Jakarta )
5. LS (Sebagai orang kepercayaan EF / Orang yang menerima barang di Gudang Tiban Mas Asri, Kota Batam)
6. B (Selaku orang yang membawa barang dari Gudang Tiban Mas Asri ke Pelabuhan Tikus Telaga Punggur, selanjutnya menuju Pelabuhan Pasar Baru Tanjung Uban, lalu menuju ke Pelabuhan Sribayintan – Kijang).

“Barang bukti yang disita dari keenam tersangka, 480 (empat ratus delapan puluh) drum berwarna biru yang berisi serbuk berwarna putih yang diduga bahan baku obat-obat terlarang, Dextromethorphan hydrobromide ph.eur, Trihexyphenidil hydrocloride bp, Carisoprodol, Diazepam, Sertraline. Serta 3 (tiga) Unit Lori Merk Mitsubishi warna kuning BP 8810 TY, Merk Mitsubishi warna kuning BP 8726 BU, Merk Toyota Dina warna Kuning BP 9430 TY dan 7 (Tujuh) Unit Handphone,” lanjut Kapolda Kepri.

Dalam keterangan Persnya, Kapolda Kepri menguraikan kronologis penangkapan. Pada bulan Agustus 2017 didapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada pengiriman obat-obatan dari Batam ke Jakarta melalui pelabuhan Sri Bayintan – Kijang. Kemudian pada hari Sabtu tanggal 02 September 2017 sekira pukul 09.00 WIB, anggota Unit Reskrim Polsek Bintan Timur yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Bintan Timur AKP Abdul Rahman, SH, SIK dan Kanit Reskrim Polsek Bintan Timur IPDA Anjar Rahmad Putra, S.I.K melakukan penangkapan terhadap 2 (dua) unit Lori di depan gudang PT MURTI TRASINDO Cabang Kijang, dan setelah diperiksa di dapati di dalam 2 (dua) unit mobil tersebut terdapat drum yang berisikan serbuk berwarna putih.

Selanjutnya ditambahkan Kapolda Bintang dua itu, dilakukan interogasi terhadap BN selaku pembawa barang, dan diakui bahwa serbuk tersebut adalah bahan baku obat, dan masih ada 1 (satu) Unit lori lagi yang berada di Pelabuhan Tikus Tanjung Uban, dari keterangan saudara BN bahwa pemilik barang tersebut berada di Kota Batam yang bernama LA, kemudian dilakukan penangkapan terhadap saudara LA di Kota Batam.

“Dari keterangan sdr LA mengakui ia disuruh oleh saudara EF lalu dilakukan penangkapan terhadap sdr EF di Kota Batam, saudara LA juga mengakui yang mengantar barang ke Gudang adalah saudara TN selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap saudara TN, keterangan dari saudara EF dan TN bahwa mereka disuruh oleh seseorang yang bernama FE yang berada di Jakarta,” pungkas Sam Budigusdian.

Kemudian, tambah Kapolda Kepri itu bahwa pada hari Minggu tanggal 10 September 2017 Angota Unit Reskrim Polsek Bintan Timur dan anggota Satres Narkoba Polres Bintan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Bintan Timur AKP ABDUL RAHMAN, SH, SIK melakukan penangkapan terhadap saudara FE di Jakarta, dan saudara FEmengatakan bahwa pemilik barang adalah saudara MA, dan selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap saudara MA.

Terhadap 480 (empat ratus delapan puluh) Drum yang berisi serbuk berwarna putih yang diduga bahan baku obat dengan total berat keseluruhan ± 12 Ton dengan rincian 1 Drum dengan berat ± 25 Kg, dan setelah dilakukan uji laboraturium di Labkrim Mabes POLRI Cabang Medan didapati 2 (dua) Drum mengandung Psikotropika Golongan IV Jenis Ziadepam dengan berat ± 50 Kg.

Salah satu jenis bahan baku yang diamankan yakni Carisoprodol, merupakan bahan baku obat PCC (Paracetamol, Cafein, Carisoprodol) yang saat ini tengah Viral yang sudah memakan korban jiwa di daerah Kendari – Sulawesi Tenggara.

Pasal yang disangkakan terhadap tersangka, Pasal 197 UU RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara / denda Rp 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah), dan Pasal 61 dan 62 uu ri no.5 tahun 1997 tentang psikotropika, ancaman 5 tahun penjara / denda Rp 100.000.000,-(seratus juta rupiah). (Anto/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.