LIPUTANHUKUM.COM: Sekolah-sekolah di Rempang Batam Kepulauan Riau yang diduga terkena dampak Gas Air Mata yang digunakan Pihak Kepolisian untuk mengatasi aksi massa beberapa waktu yang lalu, didatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Kehadiran Komnas HAM untuk melakukan investigasi.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kekerabatan Masyarakat Adat Tempatan (Keramat) Suardi Mongga. ” Hari ini tadi ada kunjungan investigasi dari Komnas HAM, kegiatan di pagi hari investigasi pertama di SMPN 22 terus bertemu sama anak-anak murid yang terkena gas air mata ” pungkas Suardi (Sabtu, 16/09/2023).
Selain SMP N 22 Rempang, SD 024 Tanjung Kertang juga didatangi Tim Investigasi Komnas HAM. Dalam kunjungan Komnas HAM tersebut, menurut Suardi, ditemukan sejumlah selongsong gas air mata di area sekolah.
Kehadiran Komnas HAM disambut oleh para warga khususnya saat berkunjung ke Desa Dapur Enam. ” Komnas HAM disambut oleh hampir ribuan masyarakat yang memang mau menyampaikan ke Komnas HAM minta perlindungan agar kampung-kampung, tanah-tanah mereka tetap terjaga dengan baik ” tandas Juru Bicara Keramat itu.
Terkait pelaksanaan investigasi itu, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengakui bahwa pihaknya memang sedang berada di lapangan (Rempang) melakukan investigasi. Namun pihaknya belum bisa menyampaikan hasil dari investigasi itu. ” Kami masih dalam proses pemantauan lapangan, jadi belum bisa menyampaikan temuan kami. Nanti setelah analisis kami selesaikan akan kami sampaikan ” ujarnya melalui pesan tertulis (Sabtu, 16/09/2023).
Adapun komisioner Komnas HAM yang diterjunkan ke Pulau Rempang adalah Prabianto Mukti Wibowo dan Putu Elvina.Mukti merupakan komisioner mediasi, sedangkan Putu bertugas sebagai komisioner pendidikan dan penyuluhan.
Mukti menjelaskan kegiatan Tim Komnas HAM pada hari ini di Pulau Rempang adalah melakukan verifikasi. ” Verifikasi siswa/i plus guru yang terdampak gas air mata pada kejadian tanggal 7 September 2023 ” ujarnya melalui pesan tertulis (Sabtu, 16/09/2023). (Dewi)