362 views

Rumah Mesin Sedot Air Desa Madang Disinyalir Untuk Kepentingan Pribadi

MUSIRAWAS-LH: Pembangunan rumah mesin penyedot air untuk area persawahan yang terletak di Desa Madang, Kecamatan Sumberharta, Kabupaten Musirawas, Provinsi Sumatera Selatan , dimana didalam bangunan rumah tersebut tersedia 1 (satu) unit mesin penyedot air. Namun sayangnya dikegiatan ataupun bangunan tersebut tidak ada keterangan apapun baik papan merek ataupun prasasti serta keterangan lainnya hingga sulit untuk di ketahui kejelasannya. Bangunan tersebut bantuan dari Pemerintah untuk kepentingan masyarakat namun hal tersebut tidak dilaksanakan sebagaimana semestinya. Diduga untuk kepentingan pribadi.

Berdasarkan keterangan warga sekitar Desa Madang bangunan tersebut adalah bangunan dari Pemerintah , dimana bantuan tersebut diserahkan ke kelompok tani yang diketuai oleh pak Sukam di Desa Madang (17/03/2023). Saat awak media menemui salah satu pengurus sawah ketua kelompok tani Jimin menjelaskan bahwa itu dibangun oleh ketua pak Sukam Ketua kelompok tani didesa Madang.

Dijelaskannya ” Rumah berserta mesin tersebut baru mas, sekitar 2 bulan ini, dan yang membangunnya Pak Sukam yang sekarang mau calon kades “ kata dia.

Lanjutnya ” Saya juga baru mas menggarap sawah pak Sukam ini baru 2 kali panen , dan sawah pak Sukam ini hampir 4 sampai 5 hektar . Disini sampai keseberang – seberang sana . Dari mesin penyedot ini sampai kesana-sana itu semua punya pak sukam “ katanya sambil menunjuk ke arah sawah.

Sambungnya ” kalau mengenai anggaran saya tidak tau mas tapi itu bantuan pemerintah dan dibangun oleh pak Sukam “ tutupnya.

Menurut salah satu warga yang kebetulan melintas dijalan bahwa memang benar kalau rumah berserta mesin penyedot air tersebut bantuan dari pemerintah dan di bangun oleh ketua kelompok tani , Pak Sukam Calon Kades.

Sempat dikatakanya ” kalau Dibangun di Area Sawah Pak Sukam yang jelas semua petani ndak bisa mendapatkan air lah mas ,kecuali untuk Sawah probadinya,kan sawahnya Lebar hampir punya dia semua ” tutupnya sembari pergi.

Adapun hasil pantauan, terlihat beberapa petak sawah yang luas dipenuhi tanaman padi ,dan sebuah rumah yang terletak dipinggiran sawah yang ada di pinggir air kikip. Rumah kecil tersebut bergembok dan terlihat sebuah mesin sejenis dompeng serta perlengkapan lainnya, terlihat juga belum ada pipa penyedot yang terpasang.

Terpisah saat dikonfirmasi Ketua Kelompok tani Sukam melalui WhatsAppnya tidak ada jawaban apapun hingga berita ini ditayangkan. (Andika Saputra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.