Oleh
**Taufik Anwar Hasibuan, SH
Aktivis Sosial dan Budaya
BATURRADEN adalah nama Kecamatan dalam Kabupaten Banyumas, sekaligus sebuah kawasan wisata dataran tinggi yang sudah terkenal di Indonesia.
Secara etimologi, Baturraden merupakan penggabungan atas 2 kata, yaitu Batur yang berarti Pembantu dan Raden yang berarti Putri Bangsawan. Oleh karena itu, penulisan yang benar adalah Baturraden, bukan Baturaden.
Arti nama tersebut ternyata memiliki keterkaitan dg Legenda Asal Usul Baturraden. Dalam sebuah versi cerita, dijelaskan jika asal usul Baturraden memiliki cerita seperti kisah cinta legendaris antara Romeo dan Juliet. Kisah tersebut berasal dari kawasan Kadipaten Kutaliman. Kala itu, ada seorang abdi/pelayan bernama Suta yang tengah berkeliling Kadipaten mencari suasana lain.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seorang wanita yang cantik jelita sedang dalam kondisi bahaya, karena bertemu dengan ular besar. Lantas, Suta pun segera melepaskan sang wanita dari ular tersebut.
Setelah kembali, baru diketahui jika sang wanita adalah putri dari majikannya sendiri, yaitu Adipati Kutaliman. Keduanya kemudian berbincang-bincang dan semakin akrab, hingga muncul rasa cinta antara kedua insan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Suta pun memberanikan diri untuk melamar sang putri di hadapan ayahnya Adipati Kutaliman. Namun sayang, cinta keduanya tidak direstui karena dinilai tidak setara. Bahkan akhirnya, Suta dipenjara di ruangan bawah tanah.
Karena kasihan, Sang Putri akhirnya berusaha mengeluarkan Suta dari penjara. Setelah keluar, keduanya pun meninggalkan kadipaten, dan pergi ke arah lereng Gunung Slamet.
Akhirnya, mereka pun menemukan lokasi yang pas, dan keduanya sepakat untuk membina rumah tangga di tempat itu. Seiring berjalannya waktu, tempat tersebut diberi nama Baturraden, sesuai kisah mereka.
Tulisan ini merupakan **Disclaimer : Kanal Opini adalah Media Warga. Setiap Opini di kanal ini menjadi tanggung jawab Penulis. Jika ada Pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai Aturan Pers bahwa Pihak tersebut dapat memberikan Hak Jawabnya kepada Penulis Opini, dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.**
