1,201 views

Kabar Tentang Hilangnya Ponidi Diterkam Buaya Di Sungai Simangalam Belum Terungkap

LABURA-LH: Selama Lima Hari melakukan pencarian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labura, Basarnas dan BKSDA terhadap Ponidi yang dikabarkan hilang diterkam buaya pada Minggu lalu (26/07/2020-Red) Saat Memamen Sawit di Daerah Parit Cina, Desa Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Provinsi Sumut. Upaya pencarian belum mendapatkan hasil dan untuk sementara pencarian resmi dihentikan. Penghentian pencarian ini disampaikan oleh BPBD Labura, Basarnas, dan BKSDA (Kamis Malam, 30/7/2020-Red).

Pencarian yang dilakukan oleh BPBD Labura, Basarnas, BKSDA yang dibantu Pihak Kepolisian dan Masyarakat yang juga melibatkan Pawang Buaya telah dilaksanakan selama Lima Hari dengan menelusuri dan menyisir Alur Sungai Parit Cina hingga ke Muara yaitu pertemuan Alur Sungai Aek Natas,Sungai Kualuh dan Sungai Simangalam dengan menggunakan Boat Mesin hingga Malam Idul Adha 1441 H (30/07/2020-Red) , namun belum membuahkan hasil.

Edi Prayetno Selaku Kepala Dusun Parit Cina/Tanjung Selamat, Desa Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan mengatakan, “ pencarian telah dilakukan selama Lima Hari, namun belum membuahkan hasil yang memuaskan. Pencarian sejak malam ini dihentikan, namun demikian belum dapat dipastikan dari Pihak Keluarga dan Masyarakat apa langkah selanjutnya yang akan diambil. Pencarian memang melibatkan Pawang Buaya. Pada saat proses pencarian itu, 2 Ekor Buaya muncul tidak lama tenggelam dan tidak nampak lagi. Ya… lumaya besar, tapi kita tidak bisa pastikan seberapa ukuran dan besarnya karena nampak hanya sekilas mata “ pungkas Edi (30/07/2020-Red).

Sementara itu, BKSDA Wilayah III Kisaran Alfianto Siregar menghimbau kepada Warga Simangalam dan sekitarnya agar berhati-hati ke depan baik terhadap Pemancing maupun Pemanen Kebun di Daerah Aliran Sungai (DAS). “ Kita tidak tau apakah buaya itu sedang berkembang biak “ tuturnya(30/07/2020-Red).

Hal senada, juga dikatakan BPBD Labura melalui Kabid Kedaruratan dan Bencana Sukardi alias Abay dan Basarnas Tanjung balai melalui Danru lapangan, Frawiro Simanulang. “ Pencarian di Hari Kelima ini dilaksanakan hingga malam hari. Berbagai usaha dan upaya sudah dilakukan namun tidak membuahkan hasil dan hari ini pencarian dihentikan namun tetap dalam pemantauan “ ujar Frawiro Simanullang (30/07/2020-Red).

Menurut informasi yang diperoleh dari Masyarakat setempat, bahwa tempat itu adalah merupakan wilayah Habitat Buaya dan tidak jarang Buaya disana menampakkan diri, muncul ke permukaan air dan sebelum Ponidi hilang yang diduga diterkam Buaya sudah ada korban sebelumnya yang diterkam Buaya hingga mencederai perut dan kaki korban. Namun, korban berhasil diselamatkan. Buaya di daerah ini terkenal dengan sebutan Buaya Muara.

Kabar hilangnya Ponidi diterkam Buaya, berawal dari laporan Istrinya. Menurut Istri Ponidi, bahwa mereka berdua pergi ke kebun untuk memanen Kelapa Sawit. (26/07/2020-Red) dengan menggunakan Perahu untuk menyeberangi Sungai Simangalam. Kemudian, setibanya di Kebun Sawit Miliknya, Ponidi (Korban) turun dan mengikat Perahunya di pinggir Sungai itu. Nah, ketika sedang membuah Sawit, tiba-tiba ada buah yang sudah dipanen jatuh ke pinggir alur sungai. Ponidi turun ke Sungai untuk mengambil buah yang jatuh tersebut. Saat mengambil buah yang jatuh ke sungai itu lah tiba-tiba muncul Seekor Buaya dan langsung menerkam Ponidi dan langsung menghilang. Demikian cerita dan laporan Istri Ponidi.

Masih menurut kisah yang diceritakan Istri Ponidi, bahwa melihat kejadian itu dirinya merasa shok dan memberi tahukan peristiwa itu kepada Warga dan Pemerintah Setempat. Atas laporan itu, Tim BPDB Labura, Polisi juga TNI dibantu warga sekitar melakukan operasi pencarian.

Istri Ponidi saat ditemui di rumahnya merasa Lemas dan Shok serta menceritakan peristiwa yang dialaminya. “Saya berharap Suami Saya kembali ke rumah ini, bagaimana pun keadaannya “ harap Istri Ponidi (30/07/2020-Red).

Kontributor: STJ

VIDEO TERKAIT:

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.