624 views

Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Singkohor-Kuta Baharu Aceh Singkil Diduga Tidak Tepat Sasaran Serta Hamburkan Uang Negara

ACEH SINGKIL-LH: Proyek Pembangunan Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Singkohor dengan Kecamatan Kuta Baharu tepatnya di Kampong (Desa-Red) Singkohor diduga dan terkesan menghamburkan Uang Negara. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Ikatan Mahasiswa Singkohor (IMASI) Hendri Bako melalui WhatsApp kepada Redaksi LH Jakarta melalui Aktivis salah satu LSM Joni Syahputra (Selasa, 21/04/2020-Red).

Dalam keterangan tertulisnya, Hendri Bako yang disampaikan Joni Syahputra menilai bahwa “ pengerjaan Proyek Pembangunan Jembatan di Singkohor diduga menghamburkan uang negara. Lembaga kami (IMASI-Red) menemukan Paku Bumi sebanyak 36 Batang berhamburan di Samping Jembatan Penghubung tersebut “ pungkas Hendri Bako sebagaimana disampaikan Joni Syaputra melalui WhatsAppnya (Selasa, 21/04/2020-Red).

Lebih lanjut, Hendri menyampaikan “ seharusnya, ketimbang menghabiskan uang negara, lebih baik dana itu dialihkan untuk pembangunan fasilitas umum lainnya yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Artinya, dengan kasus ini kami menilai pemerintah tidak memiliki Prioritas Program untuk pembangunan daerah tersebut “ lanjut Hendri.

Masih Menurut Hendri, “ masih banyak akses langsung yang bisa diperuntukkan terhadap kebutuhan masyarakat atau bahkan lebih baik disumbangkan saja anggaran tersebut untuk anak yatim dan janda-janda Miskin khsususnya yang ada di kecamatan Singkohor. Atau bisa dialokasikan anggaran-nya membangun jalan lainnya seperti pembangunan jalan yang menghungkan Kecamatan Singkohor dengan Kecamatan Gunung Meriah yang terlihat aspalnya sudah rusak parah akibat dilalui Truck pengangkut TBS dan CPO Kelapa Sawit yang diduga melewati ambang batas muatannya. Bahkan ada yang bermuatan lebih dari 20 Ton “ jelas Hendri.

Kondisi jalan itu menurut Hendri, merupakan bagian yang berdampak buruk bagi masyarakat yang melintasi jalan tersebut dan sangat disayangkan dengan kondisi jalan tersebut pasien yang dirujuk ke RSU Aceh Singkil harus dengan kecepatan lambat walaupun pasien sedang kritis.

Ketika dipertanyakan oleh Redaksi Tentang Sumber Anggarannya kepada Joni Syahputra melalui Telepon Selularnya, yang bersangkutan menjawab “ kami akan investigasi lebih lanjut dulu Bang “ jawab Joni (21/04/2020-Red). Sewaktu ditanya lebih lanjut tentang berapa Nilai Anggarannya dan Tahun Anggaran berapa Proyek Jembatan tersebut, kembali Joni menjawab akan melakukan investigasi lebih lanjut dulu. Sampai berita ini ditayangkan, belum ada Pihak/Instansi Terkait yang dapat dikonfirmasi dan atau diklarifikasi terkait kasus ini. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.