TEGAL-LH: Kota Tegal adalah Kota Pertama di Indonesia yang akan menerapkan Karantina Lokal secara penuh (Lokal Lockdown) apabila rencana Walikota Tegal itu terealisasi. ” Kita berencana Kota Tegal full untuk local lockdown. Seluruh perbatasan rencananya akan kita tutup ” pungkas Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono melalui Akun Instagram Resmi @Pemkot.tegal (Rabu, 25/03/2020-Red).
Langkah ini diambil oleh Pemerintah Kota Tegal yang dipimpin oleh Dedy setelah ada 1 Orang Warganya Positif Terinveksi Covid-19, dan 14 Orang dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) diseputaran Kota Tegal dengan rincian 4 Orang dari Kota Tegal, 6 Orang dari Kabupaten Tegal, 3 Orang dari Kabupaten Brebes, dan 1 Orang dari Kabupaten Pemalang.
Walkot Dedy menyadari bahwa Penerapan Local Lockdown yang diambilnya merupakan keputusan yang dilematis dan tidak populis. ” Ini diharapkan masyarakat memahami, Saya pribadi dilematis, bahkan kalau Saya harus bisa memilih, lebih baik saya dibenci, daripada maut menjemput mereka ” ungkap Dedy sebagaimana diunggah di IG Pemkot.tegal.
Menurut rencananya, Pemkot Tegal akan menutup akses masuk ke Tegal dengan beton Movable Concrete Barrier (MBC) Sejak 30 Maret Sampai Dengan 30 Juli 2020 dan menyatakan Kota Tegal sebagai Zona Merah Darurat Corona.
Terkait rencana Lockdown Walkot Tegal ini, keterangan yang berbeda disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar, bahwa wilayah yang dikunci hanya Alun-Alun Kota Tegal bukan seluruh wilayah. ” Saya konfirmasi kepada Wakil Wali Kota pada saat dikatakan ini lockdown, gitu, terus saya tanya, ‘emang bener lockdown, ya,’ saya tanya gitu ” demikian pembicaraan Ganjar sebagaimana dikutif dari dialog bersama CNN Indonesia TV (Kamis Malam, 26/03/2020-Red). (Rawing Nang/Red)