LABURA-LH: Diduga penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Aek Korsik, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara tidak tepat sasaran. Dugaan ini berdasakan ditemukannya lebih banyak dari Karyawan Perusahaan yang mendapat PKH ketimbang Masyarakat Yang Tidak Memiliki Penghasilan Tetap. Sementara, Para Karyawan Perusahaan memiliki penghasilan tetap. Hal ini juga dibenarkan oleh Pihak Pendamping PKH ketika dikonfirmasi Wartawan LH. “ Benar yang mendapat bantuan PKH didominasi Karyawan Perusahaan kelapa sawit khususnya Dusun VII Gambangan Jaya Desa Aek Korsik, kecamatan Aek Kuo, kabupaten Labura “ pungkas salah seorang Pendamping PKH yang enggan disebut namanya (Senin, 02/03/2020-Red).

Ketika dipertanyakan lebih jauh tentang berbagai kejanggalan yang ditemukan di lapangan kepda Pendamping PKH lainnya, Oknum Pendamping PKH itu menyampaikan “ Saya hanya pendampingan Pak, untuk proses menjadi peserta PKH, harus melalui beberapa tahapan. Pertama, dia harus masuk menjadi Basis Data Terpadu ( BDT ), dan yang selanjutnya diadakan ferifikasi data langsung ke lapangan. “ ujar Salah Seorang Pendamping PKH kecamatan bernama Ismail (Senin, 02/03/2020-Red).

Lebih lanjut Pendamping PKH itu menjelaskan bahwa “di Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo ada sekitar 309 jumlah Peserta PKH dengan rincian peserta dari Karyawan Perusahaan PT.Torganda ada sekitar 156 Peserta yangg terdaftar sebagai Karyawan Lepas PT Torganda.

Ketika dipertanyakan kepada Pendamping PKH mengapa Peserta PKH itu bisa didominasi Karyawan dari PT. Torganda “
Pendamping PKH itu menegaskan bahwa dirinya hanyalah petugas pendamping. “ Saya juga gak tau Pak, bagaimana bisa itu terjadi “ ujarnya dengan tegas. Pendamping PKH itu juga menambahkan “ bahwa semua ini tergantung dengan Kepala Dusun “.

Atas kejadian ini, menurut hasil Liputan dan Wawancara LH kepada beberapa orang warga di seputaran Aek Korsik, umumnyanya menyesalkan kejadian ini. (Julhadi/Red).