GERAKAN Ini Baru Indonesia adalah gerakan yang dilakukan MPR merangkul seluruh komponen masyarakat melalui cara yang simpel, kreatif, dan kekinian, untuk menyadarkan kembali masyarakat akan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan mendorong manusia Indonesia menerapkan nilai-nilai kebangsaan itu dalam kehidupan sehari-hari. MPR menjadi motor dalam gerakan menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat.
Selama ini MPR memiliki tanggung jawab mengukuhkan nilai-nilai fundamental kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu kewajiban MPR adalah mensosialisasikan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang dikenal sebagai Empat Pilar.
Namun, faktanya masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan manusia Indonesia dalam bermasyarakat. Pancasila masih dipersepsikan sebagai peninggalan masa lalu yang kuno. Sebagian masyarakat mulai melupakan Pancasila.
Untuk itu MPR membuat gebrakan, berupa gerakan yang langsung membuat masyarakat paham nilai-nilai kebangsaan dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dan memudahkan masyarakat dalam memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai kebangsaan. Gerakan sosial ini mengikutsertakan partisipasi masyarakat dan mudah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari seluruh lapisan masyarakat.
Bentuk aktivitas sosialisasi gerakan Ini Baru Indonesia di antaranya melalui kampanye di media cetak dan elektronik, gathering, dan berbagai lomba.
Bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila yang dipusatkan di kompleks makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, 1 Juni 2015, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) meluncurkan gerakan Ini Baru Indonesia sebagai komitmen bersama seluruh pemimpin negeri ini untuk mengembalikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang terkandung dalam Pancasila. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan menorehkan komitmennya di dalam Giantwall yang kemudian diikuti para pemimpin bangsa Indonesia lainnya.
Komitmen gerakan Ini Baru Indonesia akan diwujudkan dan diimplementasikan dalam tata kelola pemerintahan dan kehidupan masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali pada jati diri Indonesia seutuhnya yang selalu mengedepankan musyawarah, gotong royong, dan saling menghargai sesama anak bangsa.
Sudah saatnya bangsa ini kembali menjadi bangsa Indonesia sejati seperti yang diwariskan oleh nenek moyang dan pendiri bangsa, yaitu menjunjung tinggi toleransi, menggunakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah dan saling tolong menolong. Pokoknya kita harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, katanya.
Zulkifli mengaku akan memanfaatkan momentum peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni sebagai titik balik untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai ke-Indonesia yang selama ini mulai pupus akibat derasnya gelombang globalisasi. Pada peringatan hari lahir Pancasila ini mari kita tumbuhkan kembali apa yang telah hilang selama ini, ujarnya.
Gerakan Ini Baru Indonesia dilatarbelakangi kondisi bangsa dan negara yang menyedihkan dewasa ini. Kriminalitas merajalela, pertikaian antara (elit) partai politik tak kunjung mereka, dan yang lebih parah, munculnya kasus-kasus korupsi baru yang tak pernah berhenti. Banyak orang lebih mengutamakan kepentingan diri dan pribadi, kelompok dan golongan. Generasi muda dihinggapi gaya hidup hedonisme seperti seks bebas dan minuman keras, serta narkoba, akibat derasnya arus informasi dari luar yang masuk ke negeri ini. Masyarakat kehilangan kebersamaan dan persaudaraan. Banyak warga negara main hakim sendiri.
Lalu, kemanakah nilai-nilai dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang selama ini kita akui sebagai konsensus berbangsa dan bernegara? Pada waktu lalu, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki tingkat toleransi dan semangat gotong royong yang tinggi. Dulu, para founding fathers selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah.
Pelanggaran nilai-nilai Pancasila kerap terjadi di kalangan penyelenggara negara. Korupsi salah satu contohnya. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi tertinggi di dunia. Korupsi terjadi di semua tingkat dan level, mulai dari rakyat kecil hingga pejabat tinggi. Tidak dapat dibayangkan apabila para perumus Pancasila seperti Ir. Soekarno, Moh. Hatta, M. Yamin dan lainnya melihat kondisi rakyat Indonesia sekarang ini. Tentu mereka akan kecewa dan sedih.
Pancasila semakin tua dan digerogoti jaman. Karena itu, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, harus dikembalikan dan ditegakkan. Seluruh anak bangsa harus selalu tetap menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila harus tertanam di setiap sanubari anak bangsa. Kokohkan dan tegakkan kembali Pancasila.
Zulkifli Hasan mengatakan janji kebangsaan adalah menjaga empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Karena itu, dia mengajak seluruh komponen bangsa untuk memperkokoh empat konsensus dasar itu, yakni dengan mempertahankan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Namun, empat konsensus dasar itu harus betul-betul diwujudkan dengan aksi nyata bukan hanya diucapkan.
“Saya betul-betul berharap hari ini ke depan, lima tahun MPR, akan pelopori janji kebangsaan itu, tak sekadar retorika. Anak-anak muda kita banyak yang belum paham Pancasila atau UUD NRI Tahun 1945. Empat pilar kebangsaan tidak hanya kita sosialisasikan atau sekadar basa-basi. Tapi diwujudkan menjadi perilaku dan budaya Indonesia, ucap Zulkifli.
Dia mengatakan, tugas mewujudkan janji kebangsaaan tak hanya tugas MPR tetapi juga pemerintah maupun lembaga penegak hukum, serta masyarakat. Paling tidak, menurut Zulkifli, janji kebangsaaan itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita wujudkan dalam perilaku sehari-hari. Terus menerus menggelorakan janji kebangsaan menjadi perilaku, katanya. (Humas Setjend MPR-RI)