BEKASI-LH: Dunia hiburan Indonesia kembali berduka. Penyanyi senior Leo Imam Sukarno atau biasa disebut Leo Kristi wafat di usia 57 pada Minggu (21/5/2017) dinihari di Bandung. Rencananya jenasah penyanyi yang tak pernah lepas dari gitarnya ini, akan di bawa kerumah duka di Jalan Bongas 2 E7 No 17 Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.
Kepergian Leo Kristi diketahui karena kesehatannya sudah menurun , sejak penyanyi ini mengindap gangguan pada ginjalnya.
Leo Kristi yang lahir di Surabaya ini dikenal sebagai musisi kelana yang banyak menghabiskan karir nyanyinya di jalanan. Leo sendiri adalah seangkatan dengan mendiang Gombloh dan Frangky Sahilatua yang keduanya juga sudah wafat.
Bersama keduanya, Leo Kristi sempat membuat grup band dengan beraliran rock progresif yang diberinama Lemon Tree’s. Namun grup band tersebut tidak lama nafasnya karena ada berbedaan warna musik, selanjutnya Leo memutuskan untuk bersolo karier. Selamat jalan bung…..surga sudah menantimu!
Selama karier musiknya, Leo Kristi pernah merilis beberapa album. Antara lain, Nyanyian Fajar (1975), Nyanyian Malam (1976), Nyanyian Tanah Merdeka (1977), Nyanyian Cinta (1978), Nyanyian Tambur Jalan (1980), Lintasan Hijau Hitam (1984), Biru Emas Bintang Tani (1985, gagal beredar). Dia juga pernah merilis Catur Paramita (1993) dan Tembang Lestari (1995, direkam pada CD terbatas), Warm, Fresh and Healthy (17 Desember 2010), dan Hitam Putih Orche (2015). (RZ/Red)