459 views

LAUTAN MANUSIA (UMAT ISLAM) TUMPAH RUAH IKUTI AKSI 112 DI ISTIQLAL DAN SEKITARNYA

 

“Selamat Datang Tamu Istimewa, Kita Semua Di Sini Adalah Tamu Allah,” Kata Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar

JAKARTA-LH: Walaupun banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi, mulai dari Pihak Aparat maupun Penguasa serta Pengusaha Angkutan, namun tidak menyurutkan niat dan kengininan Umat Islam dari berbagai penjuru tanah air untuk berjuang membela agamanya, khususnya Kitab Suci Al-Qur’an melalui saluran demokrasi berupa Aksi Turun Ke Jalan yang lebih dikenal dengan AKSI BELA ISLAM 112.

Ada yang memakan waktu perjalanan sampai berhari-hari bahkan ada yang terpaksa berjalan kaki. Mujahid dari NTB misalnya, mereka menempuh perjalanan sampai 3 hari. Mujahid dari Ciamis kembali nasibnya seperti Aksi Bela Islam 212 yang harus berjalan kaki akibat Pihak Pengusaha Bus pada detik-detik keberangkatan membatalkan secara sepihak. Belum lagi kisah para Mujahid dari Tanah Minang yang terpaksa harus naik Pesawat Udara karena tidak ada PO Bus yang berani mengangkut mereka. Berbagai fenomena yang berupa rintangan dan tantangan dari berbagai penjuru Indonesia tetap mereka hadapi dan atasi demi tetap bisa berpartisipasi ikut dalam AKSI BELA ISLAM 112 ini (Sabtu, 11/02/2017-Red).

Menurut pantauan Liputan Hukum, Sejak Jum’at Malam, para Mujahid peserta Aksi 112 terus berkumpul di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat. Mereka melakukan doa, salat dan zikir bersama. Isak tangis peserta aksi itu pun pecah saat mendengar lantunan zikir dari ustaz Arifin Ilham.

Ruang di Masjid Istiqlal dipenuhi oleh umat Islam dari berbagai kalangan dan daerah. Mereka berkumpul sejak pukul 00.00 WIB,(Sabtu, 11/02/2017-Red). Massa yang tiba langsung memasuki dan memenuhi ruang masjid.

“Selamat datang tamu istimewa, kita semua di sini adalah tamu Allah,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar.

Pukul 02.20 WIB, kegiatan dimulai dengan melakukan salat tahajud berjemaah. Ustaz Adi Ahmad bertindak sebagai imam.

Setelah salat tahajud, jemaah masih terus berdatangan, termasuk kandidat Pilkada DKI 2017, Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Ketiga orang ini langsung mengambil barisan paling depan. Tak lama, salat subuh berjemaah pun berlangsung.

Usai salat subuh berjemaah, Ustaz Arifin Ilham langsung berdiri untuk memberikan tausiah. Arifin mengingatkan soal keutamaan salat tahajud.

“Jadi, dari kebiasaan salat malam itulah, kekuatan demi kemenangan diraih oleh umat Islam,” kata Arifin Ilham.

Setelah tausiah, Arifin kemudian memimpin zikir bersama. Para jemaah pun larut dalam lantunan zikir yang dibawakan oleh Arifin Ilham.

Tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata. Bahkan, ada yang terlihat mengangkat tangan sambil sesenggukan. Pipi pun terlihat basah oleh air mata. Banyak juga yang menyimak zikir sambil menundukkan kepala.

Zikir dan doa yang dipanjatkan oleh Arifin Ilham berkenaan dengan kehidupan umat Islam. Arifin mendoakan agar umat Islam bangkut, dan yang meninggal dalam keadaan Islam.
Salah satu yang turut ceramah pada aksi adalah Politikus senior Amien Rais ikut dalam acara aksi damai 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Dalam ceramahnya, dia bicara soal perjuangan yang tidak mudah.

“Jadi saya cuma mengingatkan Saudara-saudara, yang kita hadapi ini bukanlah sesuatu yang mudah. Sesungguhnya menghadapi dia relatif mudah, tapi di belakang dia itu ada jalur ekonomi, ada jalur politik, ada Dajjal media massa yang suka memberitakan hal yang tidak positif, ada juga thogut. Thogut dalam arti segala macam yang sifatnya itu sangatlah keduniaan,” kata Amien.

Amien pun mengajak massa yang hadir agar memperbanyak ibadah. Sosok yang juga Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional itu yakin ibadah bisa meningkatkan kekuatan umat.

“Dari sejak sekarang sampai insya Allah pilkada seterusnya, mari kita perbanyak istigfar. Istigfar itu penting sekali,” ujarnya. Amien menyebut, dengan istigfar, Allah akan memberikan kekuatan.

Amien juga menyinggung soal kehadirannya di aksi damai 112 itu. Dia mengatakan ulama-ulama yang hadir di acara itu, seperti Bachtiar Nasir dan Habib Rizieq, adalah ulama yang benar.

“Ulama ul haq itu adalah seperti di sini ini. Habib, Kiai, Ustaz Bachtiar Nasir dan kiai-kiai yang lain,” ujarnya. “(Ulama) yang di sini ini, mengapa saya ikut, karena memang tidak pernah ragu-ragu dengan kebenaran,” sambungnya. Dia juga menyebut soal adanya ulama syak (ragu-ragu).

“Ulama syak itu yang sering kali sudah betul fatwanya kemudian ditarik lagi, yang sudah jelas jadi mendung lagi. Itu nggak usah kita kritik, biarkanlah. Silakan Anda mengambil posisi Anda, kami mengambil posisi kami,” ucapnya.

Ditambahkan Amien, dirinya juga menyampaikan doa-doa agar umat Islam terus berada di jalan yang lurus.

“Ya Allah, jauhkan hati kami dari hati nifak, hati munafik, riya, pamer, suka dipuji manusia. Bersihkan lisan kami dari berkata bohong dan jangan jadikan mata kami mata yang khianat. Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui,” ungkap Amien Rais menutup ceramahnya (Sabtu, 11/02/2017-Red).
Pada kesempatan ini, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab juga memberikan ceramah di hadapan para peserta Aksi 112 dengan berapi-api. Rizieq menyampaikan kalau aksi ini dilakukan bukan untuk makar apalagi anti kebhinekaan.

“Saya ingin sampaikan kepada semua pihak, jangan sekali-kali aksi kami dilabeli aksi makar, anti bhineka dan pancasila. Demi Allah kami cinta NKRI. Kami cinta keragaman, kemajemukan, kami bukan musuh negara ini,” jelas Rizieq di Istiqlal (Sabtu, 11/02/2017-Red).

“Kita harus tak boleh berhenti untuk tingkatkan ukhuwah Islam antara kita. Berpegang teguhlah kamu sekalian kepada ketetapan Allah, dan jangan sampai kamu tercerai berai. Kita tak boleh cerai berai bela agama dan negara kita,” lanjut Rizieq yang disambut takbir massa 112.

Rizieq menyampaikan, sejak aksi pertama hingga aksi 112, niatan yang dilakukan mencari ridho Allah. “Apapun risiko yang kita hadapi kiita tak peduli asal Allah ridho dengan kita. Amiin,” ujar Rizieq.

Rizieq kemudian menanyakan kepada jemaah yang hadir. “Siap setia kepada negara?” tanya Rizieq. “Siaaaap,” jawab jemaah.

“Aksi 212 murni gerakan umat islam, cinta agama, negara, ulama, kemajemukan. Takbir,” urai Rizieq yang disambut teriakan takbir jemaah.

Rizieq menuturkan, semestinya ulama dan umat Islam itu dirangkul, bukan dipukul. “Harusnya ajak dialog, bukan ditonjok,” tegas dia. “Kalau negeri ini merangkul umat Islam, ini akan jadi energi dahsyat bagi pemerintah untuk Indonesia yang lebih baik,” tegas Imam Besar FPI itu.

Masih banyak tokoh nasional yang hadir pada acara Aksi 112 ini, termasuk Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir. (Tim/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.