BATAM- LH : Setelah di demo sekitar 1200 massa yang berasal dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam dan simpatisan, akhirnya BP Batam ‘menyerah’ dengan memberikan kesempatan kepada perwakilan massa untuk bertemu di kantor BP Batam, Batam Center, Batam, Kepulauan Riau, Jum’at (04/03/2016-Red).
Direktur Humas dan Promosi BP Batam Purnomo Andiantono yang memimpin pertemuan di kantor BP Batam meminta kepada 10 orang perwakilan dari pengunjuk rasa untuk membahas kesepakatan dalam menindaklanjuti aksi demo damai yang sudah digelar untuk kedua kali nya dalam sepekan terakhir. Sebelumnya ormas LIRA dan KKSS kota Batam menggelar aksi yang sama, Kamis (26/02/2016-Red) lalu.
Ketua DPC KKSS Kecamatan Batu Ampar, Sholeh Thobah yang juga salah seorang orator yang tampil ‘membakar’ semangat pengunjuk rasa, mengatakan, buntut dari aksi unjuk rasa yang mereka gelar dari pagi hingga menjelang tengah hari, Jum’at (04/03/2016-Red) itu diakhiri dengan pertemuan perwakilan massa dengan pihak BP Batam.
“Kita diminta untuk hadir pada Senin (07/03/2016-Red) yang akan datang di kantor BP Batam bagian pertanahan untuk duduk bersama kita membahas tentang masalah lahan milik Ketua KKSS kota Batam H. Permata. Mereka ingin melihat legalitas lahan agar bisa mengambil kesimpulan dari mana letak kesalahan dari pihak BP Batam, sehingga adanya terbit sertifikat di lahan tersebut atas nama pihak lain dalam hal ini Arsikon Grup,”kata Sholeh kepada LIPUTAN HUKUM, usai pertemuan di kantor BP Batam.
Sedangkan pihak BP Batam, melalui Direktur Humas dan Promosi BP Batam menyampaikan akan bertanggungjawab sepenuhnya dalam hal masalah lahan mengkoordinir proses penyelesaian masalah lahan milik Jumhan alias H. Permata tersebut.
“Kami bertanggungjawab sepenuhnya dalam permasalahan lahan tersebut. Dalam hal ini kami akan tetap mengkoordinir proses penyelesaian masalah lahan yang dituntut dalam aksi unjuk rasa damai di sini (BP Batam),”kata Andi, sapaan akrab Direktur Humas dan Promosi BP Batam.
Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah perwakilan massa dari KKSS dan simpatisn diwakili Sholeh Thobah, Amiruddin (staf Khusus H. Permata), Budi S (simpatisan dari LIRA), Sekjend DPD KKSS Kota Batam Massiara Ilyas, tokoh masyarakat Andi Tajudin dan M.Umar. Sedangkan BP Batam diwakili Direktur Humas dan Promosi BP Batam Purnomo Andiantono, Kabiro Hukum BP Batam Denny dan dari bagian lahan BP Batam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jumhan alias H. Permata mengklaim dan mengakui memiliki lahan seluas 27 hektare di kawasan Baloi Kolam, Batam yang sudah dibelinya kepada pemilik lahan Raja Mahmud dan keluarga. Raja Mahmud merupakan tuan tanah yang juga tokoh masyarakat Batam yang sebelum BP Batam berdiri sudah memiliki banyak lahan di kota Batam yang kini berkembang menjadi kota industri.
Namun, naifnya, lahan milik H. Permata itu belakangan ini dikelola oleh perusahaan properti dari Arsikon grup dengan bendera perusahaan PT. Mega Indah Profertindo yang disebut-sebut milik Chaerul Tanjung. Seperti yang diakui Ir. Cahya, bos Arsikon saat dikonfirmasi media ini bulan lalu. “Saya tidak tau menahu tentang lahan itu, silahkan tanya langsung kepada bapak Chaerul Tanjung,”kata Cahya singkat ketika itu.
(Anto-Red).