Akibat Aktivitas Perusahaan Property
Pipa ATB Rusak Masyarakat Meradang
Dan Usir Pengelola
BATAM-LH: Masyarakat disekitar Perusahaan Properti disekitar Baloi Kolam kembali mengamuk dan mengusir Pihak Pengelola Property, Senin (29/02/2016-Red). Pasalnya, pipa Adhiya Tirta Batam (ATB) rusak berantakan yang berakibat tidak berfungsi lagi akibat ditutup Pihak Properti yang salah satunya adalah PT. Mega Indah Properti milik pengusaha terkenal Chairul Tanjung. Rusaknya pipa ini membuat masyarakat disekitarnya, khususnya warga Baloi Kolam yang terdiri dari 10 RT di RW 16 kembali meradang.
Aksi penggusuran yang dilakukan perusahaan yang mengaku memilik lahan telah merusak pipa air bersih yang berada di kawasan tersebut. Alhasil, para warga kembali berkumpul untuk menuntut hak mereka, Senin (29/2/2016-Red).
Ketika dikonfirmasi, menurut mereka aktivitas penggusuran belum bisa dilakukan karena belum ada kata sepakat antara pengusaha dengan warga. Bahkan, saat ini mereka masih menunggu pihak BP Batam dan DPRD Kota batam.
Ketua RT 08, Iren, di lokasi mengatakan, beberapa waktu lalu warganya sudah mendatangi BP Batam, dan mereka mengaku tidak memberikan izin untuk penggusuran. Begitu juga dengan Komisi I DPRD Batam tidak pernah memberikan izin.
“Hasil pertemuan kemarin itu dengan BP dan DPRD, mereka meminta agar tidak ada aktivitas penggusuran hingga ditemukan kata sepakat. Namun sekarang malah dilakukan lagi,” ujarnya.
Parahnya, pipa air yang menjadi sumber kebuuhan masyarakat juga dirusak menggunakan alat berat, sehingga emosi warga semakin memuncak. Saat ini, mereka berniat mendatangi pos tempat alat berat itu di lokasi, untuk meminta pertanggunjawaban kerusakan pipa air.
“Kami akan datangi pos backhoe di lokasi, untuk memidahkan alat berat dan memperbaiki pipa air yang dirusak,” tegasnya.
Selain itu, sempat terjadi keributan antara warga dengan pekerja yang tengah menggusur tanah di RT 08. Namun insiden itu langsung dihentikan warga. Para pekerja juga langsung berlarian membawa backhoe mereka.
Hingga pukul 15.00 WIB, warga masih berkumpul di lokasi dan berniat mendatangi pos pekerja. Aparat kepolisian juga sudah berada di lokasi untuk mengamankan situasi.
(Rara/Anto-Red)