1,618 views

KETUM FORKORINDO: Semua Elemen Bangsa Termasuk LSM/Wartawan Harus Berperan Aktif Mengimplementasikan GNRM Yang Dicanangkan Presiden Jokowi

BEKASI-LH: Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (FORKORINDO) Tohom TPS, SE, SH, MM dalam Diskusi Terbatas yang dihadiri Para Aktivis dan Pegiat Sosial, Politik, dan Hukum menyampaikan bahwa Semua Elemen Bangsa khususnya LSM dan Insan Pers Harus Mengimplementasikan Revolusi Mental Sesuai Perintah Presiden Jokowi. “ Kita meminta sekaligus menghimbau agar Semua Elemen Anak Bangsa khususnya LSM dan Insan Pers harus turut mengimplementasikan Program Utama Presiden Joko Widodo yang terkenal dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dicanangkan sejak 5 Tahun yang lalu “ pungkas Tohom membuka Diskusi yang dilaksankan di Kantor Pusat DPP LSM FORKORIDO Jl. Siliwangi Raya Perum Suria Permata Indah Blok C-3 No 18, Kota Bekasi (Senin, 31/08/2020-Red).

Ketum FORKORINDO itu melanjutkan pemaparannya sebagi pengantar sekaligus yang akan dijadikan bahan diskusi kali ini, “ sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Revolusi Mental beresensi Membangun Jiwa Merdeka Menuju Bangsa Besar. Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat Elang Rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala. Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara kita mengimplementasikannya ? “ lanjut Tohom dengan penuh semangat.

Pertanyaan Tohom yang bernada menyadarkan serta menggugah Para Peserta Diskusi ini, dijawabnya sendiri dengan memaparkan bagaimana Cara Para Aktivis dan Pegiat yang hadir untuk ikut berpartisipasi aktif. “ Sebagai Anak Bangsa, apalagi sebagi Aktivis LSM, Wartawan, dan Pegiat Sosial lainnya, pada prinsifnya berhak melakukan fungsi Sosial Kontrol. Kita harus melakukan foksi kita tersebut agar cita-cita Bapak Presiden Jokowi tersebut khususnya terkait GNRM bisa menjadi kenyataan dan terimplementasi ‘ke dan di’ segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga Revolusi Mental bukan hanya sekedar Jargon tetapi harus merasuk kedalam hati sanubari setiap manusia Indonesia baik itu Rakyat Jelata, Pengusaha, Politisi, dan lain-lainnya terlebih-lebih Para Pejabat Negara dan atau Aparatur Sipil Negara (ASN) “ papar Tohom secara gamblang.

Demikian uraian pembuka diskusi yang disampaikan oleh Ketum FORKORINDO itu. Sesi berikutnya adalah sesi diskusi dan tanya jawab secara interaktif dari seluruh peserta diskusi. Pada sesi ini, ketika seorang peserta (Wartawan) menanyakan bagaimana cara taktis kita ketika misalnya mengetahui ada indikasi Seorang Oknum Pejabat dan atau ASN yang melakukan tindakan Amoral di suatu tempat mislanya di salah satu Hotel atau tempat lain yang mana pasangan itu bukanlah pasangan resmi suami istri ?

Terhadap pertanyaan Peserta Diskusi ini, Tohom TPS menjawabnya secara tegas, “ siapapun itu, dimanapun itu, kita sebagai Sosial Kontrol berhak melakukan fungsi kita. Apalagi kawan-kawan Wartawan. Kan, sesuai Pasal 19 Universal Declaration of Human Rights 1948 bahwa seorang Jurnalis dalam menjalankan tugasnya tidak boleh dihalangi oleh ruang dan waktu. Silahkan nanti rekan-rekan Wartawan membuka dan membacanya secara rinci. Di Indonesia, ini juga diatur baik di dalam UU No 40 Tentang Pers maupun di UUD 1945 sehingga menjadikan Pers sebagai Pilar Ke Empat Demokrasi. Hal ini sangat sejalan dengan Program Pak Presiden Jokowi terkait Revolusi Mental yang terkenal dengan GNRM itu. Salah satu buktinya adalah di Zaman kepemimpina Pak Jokowi inilah kita Indonesia pernah menjadi Tuan Rumah Konfrensi Hari Kebebasan Pers Sedunia yaitu Pada Tahun 2017 yang lalu di Jakarta dengan mengambil Tema “Critical Minds for Critical Times: Peran media dalam memajukan masyarakat yang damai, adil dan inklusif “ ungkap Tohom berapi-api.

Tohom kemudian melanjutkan, “ Jadi kita gak perlu takut selama kita menjalankan fungsi kita apalagi itu dijamin dan dilindungi hukum. Bila perlu, kalau rekan-rekan melihat dan atau menemukan ada Pejabat Negara atau ASN yang diduga melakukan tindakan Amoral termasuk di Hotel-hotel tertentu, kita tongkrongin di sana, kita buka kamar juga di sana untuk melakukan pemantauan dan investigasi agar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan “ jawab Tohom tegas yang tampak memuaskan Para Peserta Diskusi.

Sebagaimana diketahui bahwa Revolusi Mental (GNRM) yang dicanangkan Presiden Jokowi harus Dimulai dari inisiatif-inisiatif kecil, gerakan Revolusi Mental bergerak dari bawah, dari nadi-nadi masyarakat yang juga menginginkan perubahan. Terkait cara, Presiden Jokowi mulai dari awal kepemimpinannya sudah memberikan teladan dan contoh dengan melakukan dialog langsung kepada Warga Masyarakat Kecil yang terkenal dengan “Blusukan”nya. Maka, Diskusi Kecil yang dilaksankan FORKORINDO ini pun mencoba kembali menyegarkan semangat Rakyat Indonesia khususnya Para Aktivis dan Pegiat Sosial, Politik, dan Hukum melalui inisiasi Wartawan dan LSM sebagai Sosial Kontrol dan Agen of Change. (Bimalex/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.