534 views

CINTA SEGI TIGA BERUJUNG DENGAN MAUT DAN KERUSUHAN MASSAL DI MERANTI-RIAU

PEKANBARU-LH: Gesekan ditengah masyarakat kembali terjadi hanya akibat persoalan pribadi dua oknum (Masalah Asmara-Red). Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP)  Guntur Aryo Tejo. Guntur menyebutkan kerusuhan yang terjadi di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau, dipicu api cemburu.

Pihaknya mensinyalir ada cinta segita di antara pegawai honorer Dinas Pendapatan Daerah Meranti Apri Adi Pratama, 24 tahun, dengan seorang wanita, serta anggota Polisi Kepolisian Resor Meranti bernama Brigadir Adil S. Tambunan.

Sampai sat ini belum diketahui identitas sang wanita idaman tersebut. “Masih kami dalam penyelidikan siapa wanita itu,” kata Guntur, Kamis, (25/08/2016-Red).

Menurut Guntur, peristiwa bermula Kamis dinihari, 25 Agusutus 2016, sekira pukul 01.45 WIB. Brigadir Adil masuk Hotel Furama, Selatpanjang bersama seorang wanita.

Tidak lama berselang, Adi datang menyerang. Sempat terjadi pertengkaran di parkiran hotel. Akhirnya Apri Adi diduga menikam tubuh Brigadir Adil sebanyak lima kali hingga tewas bersimbah darah. “Korban terluka lima tikaman di dada, bahu dan lengan,” kata Guntur.

Pelaku kemudian melarikan diri ke Pulau Merbau. Hanya berselang dua jam, polisi berhasil membekuk pelaku di Desa Mekar Sari, Kecamatan Merbau. Namun saat ditangkap pelaku diduga melawanan dengan sebilah badik.

Polisi disebutkan terpaksa melumpuhkan pelaku dengan dua tembakan tepat di mata kaki dan paha. “Pelaku akhirnya tewas saat dilarikan ke rumah sakit karena kehabisan darah,” kata Guntur.

Meninggalnya Adi di tangan polisi menyulut kemarahan warga Meranti. Mereka menuding terjadi kesalahan prosedur dalam penangkapan Adi yang mengakibatkan Adi tewas.

Warga Meranti yang berjumlah lebih kurang 500 orang menggeruduk Markas Polres Meranti. Mereka melempari kantor polisi dengan batu dan kayu. Bebatuan terus menghujani Mapolres. Suasana kian mencekam saat masyarakat mencoba menerobos blokade polisi.

“Bisa dibayangkan batu tidak henti hentinya dilempari ke arah kantor polisi. Kalau dihitung diperkirakan jumlahnya bisa mencapai 2 kubik,” kata saksi mata yang tidak mau disebut namanya.

Pada kerusuhan itu, seorang warga Jalan Dorak bernama Is dilaporkan tewas akibat lemparan batu yang mengenai bagian kepalanya. Suasana sempat memanas karena sempat tersiar kabar korban tewas akibat tembakan polisi. Namun hal itu dibantah polisi. “Korban tewas karena lemparan batu,” kata Guntur

Menurut Guntur, Kapolres Meranti AKBP Asep Iskandar berusaha melakukan pendekatan persuasif mengendalikan massa agar tenang.

Hingga sore massa masih tetap bertahan di halaman Mapolres. Suasana kian mencekam saat pengeruduk melakukan aksi bakar ban. Bahkan satu sepeda motor polisi hangus dibakar massa. “Massa mulai bakar-bakar,” kata seoerang saksi mata melalui saluran telepon. Malam itu juga Kepolisian Daerah Riau mengerahkan 4 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob melakukan pengamanan di Meranti.

Kapolda Riau, Brigjen Pol Suprianto mengunjungi rumah keluarga korban tewas saat kerusuhan masa di Mapolres Kepulauan Meranti, Kamis Malam (26/8/2016-Red).

Supriyanto memastikan akan memeriksa 15 anggota Mapolres Kepulauan Meranti yang terlibat dalam tragedi berdarah di Selatpanjang pada Kamis (25/8/2016-Red).

Belasan personel tersebut sudah diboyong ke3 Polda Riau, Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Riau.

Supriyanto berjanji akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku terhadap anggotanya jika terbukti bersalah dalam peristiwa tersebut.

“Tadi pagi, belasan anggota yang terlibat dalam kerusuhan, baik saat penangkapan hingga timbulnya kerusuhan massa, sudah diberangkatkan ke Pekanbaru,” ujar Supriyanto saat rapat bersama Pemkab dan sejumlah tokoh masyarakat Kepulauan Meranti di Grand Meranti Hotel, Jumat Pagi (26/8/2016-Red).

Sebelumnya, ratusan masyarakat Kepualuan Meranti mengepung Mapolres Kapulauan Meranti. Mereka mempertanyakan tewasnya Apri Andi Pratama (24), pegawai honorer Pemkab Meranti yang menikam anggota Satresnarkoba Polres Kepulauan Meranti, Brigadir Adil S Tambunan (31) menggunakan badik, Kamis dini hari.

Berbagai Pihak dan Tokoh masyarakat khususnya yang ada di Meranti ketika ditemuin Liputan Hukum menyayangkan peritiwa ini. ” Kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Kami sebenarnya kaget atas kejadian ini. Yang membuat kami marah kenapa Adi (Adi Pratama-Red) yang sudah ditangkap dan diamankan Polisi bisa tewas dengan sangat mengenaskan. Kenapa…? ” ungkap seseorang yang berada dikerumunan massa yang enggan disebut namanya.  (Gunawan HM/Red )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.